PARENTING
5 Penyebab Emosi Anak Tidak Stabil, Pemicu Si Kecil Jadi Sering Marah dan Menangis
Kinan | HaiBunda
Minggu, 14 Apr 2024 19:00 WIBAda banyak alasan yang menjadi penyebab emosi anak tidak stabil seiring bertambah usianya, yang menjadi lebih kompleks dibandingkan saat mereka masih bayi. Misalnya karena kelelahan, dan masih banyak lagi.
Menurut asisten profesor klinis di Yale Child Study Center dan Yale Center for Emotional Intelligence, Diana Divecha, PhD, luapan emosi anak selalu menyampaikan pesan untuk orang tua.
Dengan kata lain, anak bukan sekadar cengeng atau sering marah saja.
"Isi pesannya berubah bergantung pada area perkembangan yang sedang berproses. Tapi apa pun pemicunya, tangisan atau marah menjadi pesan dari anak bahwa mereka sedang memerlukan bantuan untuk mengatur emosinya," ungkap Divecha, seperti dikutip dari Parents.
Ragam penyebab emosi anak tidak stabil
Lalu apa saja yang biasanya menjadi penyebab emosi anak tidak stabil? Yuk simak ulasannya berikut ini, Bunda:
1. Kelelahan
Ketika anak sedang kelelahan, tubuh mereka melepaskan adrenalin dan kortisol ekstra untuk membuatnya tetap waspada. Ini adalah hormon yang sama yang dilepaskan sebagai respons terhadap stres.
"Hormon-hormon ini dapat membuat emosi anak tidak stabil, sehingga jadi sering marah dan menangis," ungkap Dawn Huebner, PhD, seorang psikolog klinis dan penulis What to Do When You Worry Too Much.
Terlebih lagi, pusat penalaran di otak anak masih berkembang, sehingga sangat sulit bagi mereka untuk mengontrol impuls dan emosi dalam kondisi kehabisan tenaga. Akibatnya, anak akan meluapkan emosi dengan marah atau menangis.
2. Overstimulasi
Dikutip dari Very Well Family, suasana tempat bermain yang ramai awalnya memang seru bagi anak. Tapi lama-kelamaan pada titik tertentu, situasi ini bisa menjadi terlalu bising bagi anak.
Mereka mungkin akan kesulitan untuk mengungkapkan kondisi overstimulasi yang sedang dirasakan, sehingga meluapkannya melalui tangisan.
Jika kondisinya demikian, cobalah beri anak waktu tenang sejenak. Bagi sebagian anak, istirahat saja mungkin tidak cukup. Mereka mungkin perlu waktu pulang ke rumah lebih awal.
3. Lapar
Salah satu penyebab emosi anak tidak stabil yang paling umum yakni rasa lapar. Seperti halnya orang dewasa, sebagian anak juga jadi mudah marah saat lapar.
Tanpa 'bahan bakar' yang tepat, kemampuan otak anak untuk berpikir, belajar, dan mengendalikan emosi akan menurun.
Apabila Bunda sudah memahami bahwa Si Kecil sangat sensitif terhadap rasa lapar, jangan lupa selalu membawa bekal makanan ringan setiap kali bepergian.
"Anak-anak kecil biasanya belum mampu menahan rasa lapar dan menunggu makanan tersedia seperti orang dewasa, jadi mereka lebih cenderung merengek dan emosional ketika cadangan makanan tubuhnya sedang rendah," imbuh Huebner.
4. Mencari perhatian
Sebagian anak memahami bahwa menangis adalah cara yang bagus untuk menarik perhatian orang tua. Jika Bunda merespons dengan mengatakan 'berhenti berteriak' atau ' kenapa kamu menangis sekarang?', ini biasanya justru dapat membuat anak terus mengamuk.
Abaikan perilaku mencari perhatian jika memungkinkan. Hindari melakukan kontak mata dan jangan memulai percakapan saat anak sedang mencari-cari perhatian.
Pada akhirnya, mereka akan menyadari bahwa mengamuk atau berteriak keras-keras bukanlah hal yang menyenangkan ketika mereka sedang ingin diperhatikan.
5. Stres dan marah
Ketika balita atau anak usia prasekolah tampak sedang menghentakkan kaki, berteriak, atau membanting pintu, ingatlah bahwa di tahap usia ini mereka memang memiliki sedikit kendali emosi.
"Area otak anak yang akan membantunya mengatur emosi masih terus berkembang. Berteriak adalah reaksi impulsif, bukan pilihan. Bahkan anak usia 8 atau 9 tahun pun belum memiliki kendali emosi sekuat orang dewasa," imbuh penulis How Toddlers Thrive, Tovah Klein, PhD.
Kapan perlu mencari bantuan profesional?
Jika anak tampak menangis lebih sering dari perkiraan normal atau tidak dapat ditenangkan sama sekali, lakukan konsultasi dengan dokter anak.
Dalam beberapa kasus, masalah medis yang mendasarinya, seperti infeksi telinga yang tidak terdiagnosis dan menyebabkan rasa sakit, dapat menjadi penyebab anak terus-menerus mengeluarkan air mata.
Setelah Bunda mengetahui bahwa secara fisik semuanya baik-baik saja, coba perhatikan apa biasanya yang menjadi penyebab anak mudah marah dan menangis.
Saat anak sudah cukup umur untuk membicarakan apa yang mengganggunya, luangkan waktu untuk mengobrol. Bicarakan tentang cara menyelesaikan masalah bersama. Meskipun Bunda mungkin tidak dapat mengatasi penyebabnya secara instan, anak akan menghargai kehadiran Bunda untuk mendapatkan kenyamanan.
Demikian penjelasan mengenai penyebab emosi anak tidak stabil yang membuatnya mudah marah dan menangis, bahkan dalam beberapa kali bisa menjerit-jerit. Setelah memahami faktor psikologinya tak juga membantu, itu artinya saat berkonsultasi dengan dokter untuk mengevaluasi perkembangan kesehatan fisiknya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
Perkembangan Anak Usia 1 - 5 Tahun, Mulai dari Emosional dan Cara Berkomunikasi
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
4 Cara Tepat Mengajarkan Anak Kendalikan Emosi Marah Menurut Psikolog Anak
5 Cara Mendidik Anak agar Punya Mental Kuat Sejak Dini
Belajar dari Perceraian, Tsania Marwa Ambil S2 Psikologi untuk Pelajari Mental Anak
7 Kondisi dan Sikap Orang Tua yang Bisa Merusak Mental Anak
TERPOPULER
5 Potret Joanna Alexandra Ajak Kekasih Ketemu Orang Tua & Quality Time Bareng Anak
10 Tempat Makan Soto Semarang Terdekat di Jakarta yang Legendaris, Punya Rasa Gurih & Enak!
Ternyata Pola Tidur Anak Bisa Ungkap Kepribadiannya Sejak Dini
Turun 227 Kg, Artis Reality Show Ini Ungkap Perjalanan Dietnya
Kenangan Bubun Nitip ASI malah Jadi Basi
REKOMENDASI PRODUK
3 Pilihan Cooler Bag untuk ASI, Mana yang Paling Praktis & Tahan Lama?
Ratih Wulan PinanduREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Makeup Remover, Bersihkan Riasan untuk Kulit Berminyak hingga Kering
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Merek Cream Wajah untuk Atasi Bruntusan dan Ruam pada Bayi Beserta Estimasi Harganya
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Alat Penyedot Ingus Bayi yang Aman dan Tips Menggunakannya untuk Atasi Hidung Tersumbat
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
10 Obat Sariawan untuk Ibu Menyusui yang Aman dan Mudah Ditemukan dari Medis-Alami
Dwi Indah NurcahyaniTERBARU DARI HAIBUNDA
Persiapan Melahirkan ala Shasa Zania, Siapkan Ruang Menyusui hingga Pilih Perlengkapan Bayi
10 Tempat Makan Soto Semarang Terdekat di Jakarta yang Legendaris, Punya Rasa Gurih & Enak!
Bukan Putri Diana, Ternyata Ini Gaun Pengantin Termahal di Keluarga Kerajaan Inggris
Saatnya Jadi Robeli, Manfaatkan Promo Spesial Transmart Full Day Sale hingga 25%
Ternyata Pola Tidur Anak Bisa Ungkap Kepribadiannya Sejak Dini
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Santai soal Jodoh, Marshanda Pilih Utamakan Pendapat Anak
-
Beautynesia
Top 5 List: 5 Rekomendasi AYCE di Bandung, Pecinta All You Can Eat Wajib Coba!
-
Female Daily
Level Up Literasi Keuangan Bisa Tetap Fun: LPS Financial Festival 2025 Akan Hadir di Surabaya!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Penampilan Baru Lindsay Lohan di Premiere 'Freakier Friday' Bikin Pangling!
-
Mommies Daily
Baru di Minggu Ini untuk Anak, Koleksi Baru Sanrio hingga Pop-Up Store Marshmallow Hadir di Indonesia