Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Belajar dari Perceraian, Tsania Marwa Ambil S2 Psikologi untuk Pelajari Mental Anak

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Sabtu, 06 May 2023 19:00 WIB

Tsania Marwa
Tsania Marwa Lanjutkan S2/Foto: Instagram @tsaniamarwa54

Padatnya jadwal syuting tak membuat Tsania Marwa meninggalkan dunia pendidikannya. Bunda dua anak ini memutuskan untuk melanjutkan studinya ke jenjang S2.

Marwa sendiri tengah menekuni ilmu psikologi. Setelah selesai menjalani jenjang S2, kini Marwa tengah mengejar gelar profesi agar bisa mendapatkan izin praktik.

"Betul (bersekolah S2), psikologi profesi klinis. Jadi kemarin thesis sudah selesai. Sekarang gue lagi menyelesaikan satu tahun ke depan untuk gue dapat izin praktik sebagai psikolog," katanya ketika berbincang dengan Ben Kasyafani, dikutip kanal YouTube Ben Kasyafani, Jumat (5/5/2023).

"Jadi kalau psikologi itu kalau sarjana doang enggak boleh praktik. Jadi that's why gue ngambil S2 supaya gue bisa praktik. Nah S2 gue magisternya sudah selesai thesis-nya. Jadi sekarang gue sedang mengambil buat profesinya," lanjutnya.

Alasan Marwa ambil jurusan psikologi

Sebelumnya Marwa tidak berniat untuk mempelajari ilmu psikologi. Namun, kala itu sang Bunda memintanya untuk menjalani tes minat dan bakat.

"Awalnya tuh semua benar-benar enggak sengaja. Jadi tiba-tiba nyokap gue ber-ide, 'Wa coba deh tes minat bakat'. Jadi sekarang kan ada tuh tes minat bakat. Nah akhirnya gue ke UI tes minat bakat. Keluar lah nomor satu gue psikologi. Gue saja kaget," ungkapnya.

Selain psikologi, ternyata Marwa juga berbakat dalam hal berbahasa. Kemampuannya ini sudah terlihat sejak ia kecil.

"Terus yang kedua bahasa, karena gue memang dari kecil setiap ada lomba gue mewakili keterampilan berbahasa Indonesia. Jadi bahasa gue tuh kencang, bagus," jelasnya.

Ilmu psikologi untuk diri Marwa sendiri

Menurut Marwa, ilmu psikologi yang ia pelajari sangat bermanfaat ketika ia harus menjalani perceraian dengan sang mantan suami, Atalarik Syach, Bunda. Tak hanya dari sisinya, Marwa juga bisa mengendalikan emosi dan mental anak-anaknya.

"Kepake banget (ilmu psikologi) dan gue tidak mungkin bisa menjalani semua ini tanpa ilmu psikologi. Itu gue sudah sampai klaim. Gue akan bereaksi 100 persen berbeda ketika kalau gue tidak belajar psikologi," katanya.

"Dan gue si sini kayak punya dua kesadaran untuk gue melihat dua sisi. Sisi gue dan sisi anak. Kalau gue enggak belajar psikologi, gue enggak ngerti. Gue harus bisa mecahin. Gue sebagai ibu dengan ego gue sebagai ibu, dan gue sebagai ibu yang mempedulikan mental anak," tambah wanita yang berkuliah di Universitas Tarumanegara ini.

Simak kelanjutan kisah Marwa pada laman berikutnya ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Bunda, lihat juga video cara menjaga kesehatan mental anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



MARWA BELAJAR DARI PERCERAIAN

Tsania Marwa

Tsania Marwa Lanjutkan S2/Foto: Instagram @tsaniamarwa54

Alasan ambil S2

Salah satu hal yang mendorong Marwa untuk melanjutkan studi S2-nya adalah karena adanya perceraian yang ia jalani. Marwa sadar bahwa ia sangat terbantu oleh ilmu psikologi ini, Bunda.

"Jujur iya (karena adanya perceraian). Di satu sisi gue mengalami apa yang gue alami dan menjadi motivasi juga. Banyak juga yang bisa gue bantu ya kalau gue lebih mendalami ilmu ini, ungkapnya.

Selain itu, Marwa juga merasa bahwa Tuhan tengah memberinya kesempatan untuk kembali bersekolah. Ia pun tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang sudah diberikan.

"Poin kedua gue ngerasa Tuhan itu kayak ngasih gue waktu untuk gue sekolah. Karena sekarang anak kan enggak sama gue. Jadi gue sehari-hari nih berasa gadis saja gitu. Gue bawa diri gue saja sendiri," tutur wanita 32 tahun ini.

"Gue belum nikah lagi, anak enggak di gue, jadi gue syuting ya sudah syuting ke lokasi. Terus kenapa ya enggak gue pergunakan waktu itu buat sekolah? Jadi gue ngerasa kayak Tuhan ngasih gue kesempatan kedua untuk gue bisa belajar lagi," sambungnya.

Banner Musim Kemarau

Peran ilmu psikologi untuk anak Marwa

Ketika memahami ilmu psikologi, Marwa menjadi lebih tahu harus bersikap seperti apa ketika bertemu dengan anak-anaknya. Ia harus berperilaku tepat sehingga mental anak-anaknya tidak terganggu.

"Jadi gue ke anak gue nih gue enggak bisa 100 persen pakai emosi gue. Kalau gue mau pakai emosi gue, setiap gue ketemu anak gue di sekolah pasti pecah (tangis)," tutur Marwa.

"Tapi karena gue belajar, gue harus bisa mengontrol emosi gue. Jadi self control gue itu harus ada. Itu akan sangat mengganggu mental mereka. Dan gue sebagai psikolog juga sudah harus diwajibkan mempunyai self control yang baik. Bagaimana ceritanya gue bisa ngobatin orang kalau diri gue saja kacau," lanjutnya.


(mua/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda