Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Cara Mengenali dan Mengasuh Anak Sensitif untuk Bantu Mengelola Emosinya

Kinan   |   HaiBunda

Selasa, 16 Apr 2024 19:01 WIB

5 Tanda Anak Usia 1-3 Tahun Alami Overstimulasi, Rewel Salah Satunya Bun
Ilustrasi 7 Cara Mengenali dan Mengasuh Anak Sensitif untuk Bantu Mengelola Emosinya/Foto: Getty Images/iStockphoto/Rawpixel
Daftar Isi
Jakarta -

Memiliki anak sensitif bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Diperlukan pemahaman tentang cara mengasuh anak sensitif yang tepat agar ia bisa mengelola emosinya dengan lebih baik.

Menurut praktisi kesehatan mental, Jadzia Jagiellowicz, PhD, anak-anak yang sangat sensitif dan berperasaan mendalam merasakan sesuatu secara intens dan dapat kewalahan oleh rangsangan emosional dan fisik di sekitarnya. 

"Otak yang sangat sensitif lebih mudah menerima rangsangan yang masuk dan lebih reaktif terhadap isyarat fisiologis, seperti sakit perut, dibandingkan teman sebayanya yang kurang sensitif," ungkap Jagiellowicz, seperti dikutip dari Parents.

Di sisi lain, sebenarnya ada banyak manfaat menjadi orang yang sensitif lho, Bunda. Menurut psikoterapis Laura Greenberg, sensitivitas juga mengarah pada empati, kesadaran diri, dan kreativitas tinggi.

Tips mengasuh anak sensitif

Anak sensitif memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak-anak lain pada umumnya. Mereka lebih mudah merasakan dan merespons rangsangan di sekitarnya, baik secara positif maupun negatif.

Berikut tujuh cara untuk mengenali dan mengasuh anak sensitif seperti dilansir dari berbagai sumber:

1. Terima kondisi anak

Jika anak sensitif, jangan langsung mencoba mengubah temperamennya. Daripada memandang anak sebagai sosok yang lemah, tekankan kekuatan dan bakat yang dimilikinya. 

Daripada mengecilkan hati anak karena memiliki perasaan yang besar, fokuslah untuk mengajari mereka menangani emosi dengan cara yang tepat. 

2. Memberikan waktu istirahat

Anak-anak yang sensitif dapat menjadi terlalu terstimulasi oleh banyak orang, cahaya terang, dan lingkungan yang bising. Jadi, penting untuk tidak memberikan kegiatan yang terlalu banyak pada anak. 

Batasi kegiatan ekstrakurikuler dan sediakan banyak waktu istirahat di rumah agar anak tetap merasa aman dan bisa melepas lelah. Bunda juga bisa menciptakan tempat khusus seperti sudut kamar tidurnya untuk anak melakukan aktivitas tenang seperti membaca buku atau menulis cerita. 

3. Tetapkan batasan

Dikutip dari Very Well Family, pengecualian terus-menerus tidak akan membantu anak sensitif untuk bertahan dalam jangka panjang. Meskipun bersikap fleksibel itu perlu, tetap penting untuk membantu mengajari anak bagaimana menjadi sosok yang bertanggung jawab. 

4. Puji usaha anak

Anak-anak yang sensitif sering kali membutuhkan banyak dorongan. Pujilah usaha anak, meskipun mungkin tidak membuahkan hasil seperti yang ia harapkan. Intinya adalah memuji usaha anak, bukan hasil usahanya.

5. Berikan dukungan dan kasih sayang

Yakinkan anak bahwa mereka dicintai dan diterima apa adanya. Selain itu, bantu anak untuk memahami dan mengelola emosinya. Ajarkan mereka cara untuk mengatasi stres dan kecemasan.

6. Gunakan komunikasi yang positif

Anak-anak yang sensitif perlu belajar bagaimana mengungkapkan perasaan mereka secara verbal dan mereka perlu belajar cara yang tepat untuk mengatasi perasaan tersebut. Gunakan bahasa yang lembut dan penuh kasih sayang. Hindari kritik dan hukuman yang keras.

7. Berikan kesempatan untuk mengekspresikan diri

Biarkan anak untuk mengekspresikan emosinya dengan cara yang sehat, jangan lupa juga untuk selalu mendengarkan dengan penuh perhatian ketika mereka berbicara.

Jadilah orang tua yang sabar, tenang, dan penuh kasih sayang. Dengan demikian, akan tercipta suasana rumah yang positif dan penuh cinta.

Mengasuh anak sensitif memang tidak mudah, semuanya membutuhkan kesabaran dan pengertian ekstra. Namun dengan memahami kebutuhan dan memberikan dukungan yang tepat, anak sensitif dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal juga, kok!

Demikian ulasan tentang cara mengasuh anak sensitif agar bisa lebih baik dalam mengelola emosinya. Jika perlu, Bunda bisa melibatkan profesional seperti psikolog untuk memaksimalkan potensi pengasuhan pada Si Kecil yang sensitif.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda