Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Penyebab Telinga Anak Sakit dan Pertolongan Pertamanya

Annisya Asri Diarta   |   HaiBunda

Jumat, 03 May 2024 21:40 WIB

Getty Images/iStockphoto
Ilustrasi Telinga Anak Sakit/ Foto: Getty Images/iStockphoto
Daftar Isi

Sakit telinga merupakan salah satu masalah kesehatan umum yang sering dialami oleh anak-anak. Tidak jarang orang tua merasa khawatir dan bingung tentang bagaimana cara terbaik menangani kondisi ini.

Penyebab sakit telinga pada anak bisa dari berbagai faktor, termasuk infeksi telinga tengah, reaksi alergi, atau bahkan akibat trauma ringan. Memahami penyebab yang mendasarinya dapat menentukan perawatan yang tepat bagi Si Kecil, Bunda.

Dalam beberapa kasus, sakit telinga anak dapat menyebabkan gejala lainnya, seperti pilek dan batuk. Bunda mungkin perlu mencari perawatan medis bila gejala seperti ini muncul, terutama jika gejala berlanjut atau memburuk dari waktu ke waktu.

5 Penyebab telinga anak sakit

Berikut 5 penyebab telinga anak sakit, seperti dikutip dari Kids Health dan beberapa sumber lainnya:

1. Infeksi 

Infeksi telinga tengah adalah salah satu penyebab sakit telinga anak yang umum. Kondisi ini disebabkan oleh bakteri atau virus menyebar ke saluran pernapasan bagian atas, termasuk tenggorokan dan hidung.

Ketika telinga tengah terinfeksi hingga terjadi peradangan, saluran eustachius yang menghubungkan telinga tengah dengan tenggorokan dapat tersumbat. Hal tersebut dapat menyebabkan tekanan tambahan dan perasaan penuh di telinga, terkadang bisa menimbulkan rasa sakit yang menjalar ke tenggorokan.

Selain itu, infeksi pada telinga tengah juga dapat menyebabkan drainase lendir dari telinga ke saluran tenggorokan. Alhasil, kondisi itu menyebabkan iritasi tenggorokan dan menyebabkan gejala pilek pada anak seperti hidung tersumbat atau berair.

"Infeksi telinga terjadi ketika bakteri atau virus menginfeksi dan menjebak cairan di belakang gendang telinga, menyebabkan nyeri dan pembengkakan gendang telinga," kata Dokter spesialis THT khusus anak yang berbasis di Amerika Serikat, William J Parkes.

2. Cairan yang terperangkap di telinga

Cairan yang terperangkap di telinga dapat terbentuk akibat cedera atau iritasi pada saluran telinga. Kondisi ini bisa menyebabkan tekanan dan rasa penuh di telinga, sehingga mengakibatkan rasa sakit pada telinga Si Kecil. Misalnya, jika anak mengalami trauma pada telinga atau terkena benda asing yang dapat merusak atau menyumbat saluran telinga, hal ini dapat menyebabkan rasa sakit. 

Paparan air yang berlebihan, seperti saat berenang atau mandi juga dapat menyebabkan air masuk ke dalam telinga dan mengganggu keseimbangan lingkungan di dalamnya. Hal tersebut dapat menyebabkan perubahan tekanan di dalam telinga dan meningkatkan risiko terjadinya infeksi telinga tengah atau iritasi lainnya. Anak-anak biasanya jauh lebih rentan terhadap kondisi ini karena ukuran saluran telinga mereka yang lebih kecil dan saluran eustachius yang masih dalam proses perkembangan.

3. Kotoran telinga yang tersangkut

Ketika kotoran atau benda asing masuk ke dalam telinga dan tidak dapat keluar dengan mudah, hal ini dapat menyebabkan iritasi, peradangan, bahkan cedera pada telinga. Kotoran telinga yang tersangkut ini bisa menjadi sumber rasa sakit.

Kotoran telinga biasanya diproduksi secara alami oleh telinga untuk melindungi saluran telinga dan menjaga kebersihan. Namun dalam beberapa kasus, kotoran telinga bisa menjadi terlalu banyak atau terlalu kering, sehingga menyebabkan pengerasan atau pembentukan gumpalan yang dapat tersangkut di dalam saluran telinga Si Kecil.

4. Cedera pada saluran telinga

Saluran telinga termasuk bagian luar (saluran telinga luar) dan bagian dalam (saluran telinga tengah) rentan terhadap cedera akibat berbagai faktor. Misalnya, terjadi benturan langsung pada telinga atau kegiatan yang mengakibatkan tekanan berlebih pada telinga. Selain itu, penggunaan alat pembersih telinga yang keras atau tajam juga dapat menciptakan luka pada saluran telinga luar, sehingga menyebabkan rasa sakit dan iritasi.

Selain itu, gendang telinga yang merupakan bagian penting dari saluran telinga tengah, bisa mengalami cedera akibat trauma fisik atau tekanan berlebih. Cedera pada gendang telinga dapat sangat menyakitkan dan mempengaruhi pendengaran anak.

5. Gigi berlubang pada anak

Saat anak memiliki masalah gigi, seperti gigi berlubang atau tumbuh gigi, ia juga bisa mengalami sakit pada telinganya. Stimulasi saraf tersebut dapat menyebabkan rasa sakit yang menjalar ke telinga melalui refleks yang terjadi antara saraf-saraf wajah dan telinga Si Kecil, hingga mengakibatkan ketidaknyamanan.

Gigi berlubang yang tidak diobati juga bisa menjadi semakin parah dan membuat telinga sangat sakit. Perlu diketahui ya, rasa sakit di gigi dapat menjalar ke telinga karena keduanya terhubung dengan saraf.

Getty Images/iStockphotoIlustrasi Telinga Anak Sakit/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Penanganan pertama saat anak sakit telinga

Dilansir laman Cleveland Clinic, berikut cara penanganan pertama ketika Si Kecil mengalami sakit telinga:

1. Pemberian antibiotik

Penggunaan antibiotik bisa menjadi pilihan pengobatan bila infeksi telinga anak disebabkan oleh bakteri. Tetapi, keputusan untuk menggunakan antibiotik haruslah disesuaikan dengan kondisi spesifik anak dan tingkat keparahan infeksinya ya, Bunda.

Dalam beberapa kasus, dookter memilih untuk menunggu beberapa hari sebelum meresepkan antibiotik. Hal tersebut dilakukan untuk melihat apakah infeksi telinga anak bersifat ringan dan mungkin akan sembuh dengan sendirinya tanpa perlu menggunakan antibiotik. Selama periode tersebut, anak dapat diberikan perawatan suportif seperti obat pereda nyeri untuk mengatasi rasa sakit atau demam.

Namun, jika infeksi telinga anak diketahui cukup parah atau disertai dengan gejala yang mengkhawatirkan seperti demam tinggi atau gangguan pendengaran, maka dokter mungkin akan meresepkan antibiotik segera. Tujuannya adalah untuk mengatasi infeksi dan mencegah komplikasi yang lebih serius. 

2. Memberikan obat pereda nyeri

Saat Si Kecil mengalami sakit pada telinga, direkomendasikan untuk menggunakan obat-obatan yang dijual bebas (OTC), seperti acetaminophen (Tylenol) atau ibuprofen (Advil, Motrin). Obat-obatan tersebut dapat membantu mengatasi rasa sakit dan meredakan demam pada anak. Selain itu, dokter juga akan meresepkan obat tetes telinga yang dirancang khusus untuk mengurangi rasa sakit pada telinga.

Bunda perlu mengikuti instruksi yang diberikan oleh dokter tentang jenis obat mana yang aman dan tepat untuk anak. Termasuk dosis yang dianjurkan dan frekuensi pemberian.

Larangan pemberian obat aspirin kepada anak-anak juga perlu dipahami ya. Sebab, penggunaan aspirin pada anak-anak yang tidak sesuai dapat menyebabkan sindrom Reye, suatu kondisi yang serius dan mengancam jiwa.

3. Tabung telinga (tabung timpanostomi)

Pemasangan tabung telinga bisa saja diperlukan bila anak mengalami infeksi telinga berulang yang tidak membaik dengan antibiotik, atau memiliki gangguan pendengaran yang terkait dengan penumpukan cairan di telinga tengah. Prosedur ini biasanya dilakukan oleh dokter spesialis telinga, hidung dan tenggorokan (THT) melalui tahapan operasi yang disebut timpanostomi.

Timpanostomi merupakan prosedur singkat yang berlangsung sekitar 10 menit dan biasanya anak dapat pulang pada hari itu juga. Selama prosedur ini, dokter akan membuat sayatan kecil di gendang telinga dan memasukkan tabung logam atau plastik kecil ke dalam sayatan tersebut. Tabung tersebut membuka saluran udara ke telinga tengah dan memungkinkan cairan untuk mengalir keluar.

Tabung biasanya tetap di tempat selama 12 hingga 18 bulan. Setelah itu, tabung bisa rontok dengan sendirinya atau mungkin perlu diangkat melalui prosedur bedah kecil. Setelah tabung dilepas, lubang di gendang telinga akan sembuh dan menutup dengan sendirinya.

Pemasangan tabung telinga ini biasanya merupakan langkah terakhir bila infeksi telinga berulang atau penumpukan cairan terus berlanjut meski sudah diberikan pengobatan lain. Tindakan ini dapat membantu mengurangi frekuensi dan keparahan infeksi telinga serta meningkatkan pendengaran anak.

Jika Bunda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang prosedur ini, jangan ragu untuk berbicara dengan dokter atau spesialis THT anak. Dokter akan dapat memberikan informasi lebih lanjut dan memberikan saran yang sesuai dengan kondisi dan situasi anak.

Demikian ulasan tentang penyebab telinga anak sakit. Semoga bermanfaat untuk antisipasi kesehatan Si Kecil, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda