PARENTING
7 Penyebab Bayi Baru Mulai MPASI Tidak Mau Makan, Si Kecil Mengalaminya?
Asri Ediyati | HaiBunda
Kamis, 18 Apr 2024 21:50 WIBMemperkenalkan bayi pada makanan pendamping ASI (MPASI) menjadi momen yang ditunggu-tunggu bagi Bunda dan Ayah. Dokter umumnya merekomendasikan pemberian makanan padat ketika bayi sudah siap secara perkembangan, biasanya antara empat dan enam bulan.
Meski menyenangkan, memberikan juga dapat disertai dengan beberapa tantangan. Normal bagi bayi untuk menolak saat pertama kali (atau berkali-kali) mereka mencoba makanan padat baru.
Hal tersebut biasanya karena mereka hanya pernah mendapat ASI atau susu formula. Bunda tidak perlu berkecil hati jika bayi menolak makanan pada awalnya, terkadang diperlukan 10 kali percobaan atau lebih agar bayi mau makan makanan baru.
Menurut Daniel Flanders, seorang dokter anak Toronto yang berspesialisasi dalam pemberian makan bayi dan anak dari Kindercare Pediatrics, sangat umum bagi bayi untuk menolak makanan ketika makanan padat diperkenalkan.
“Dan penting untuk menghormati keputusan mereka untuk menolaknya. Jangan pernah memaksa anak Anda untuk makan. Pemaksaan akan menimbulkan perebutan kekuasaan dalam hal makan dan dapat merusak kesehatan hubungan makan,” kata Flanders dikutip dari Today's Parents.
Entah anak menolak makanan atau hanya tampak tidak tertarik, Flanders merekomendasikan untuk memberi anak istirahat sekitar seminggu sebelum mencoba lagi. Flanders menambahkan, makan, mengunyah, dan menelan bukanlah sesuatu yang langsung bisa dilakukan oleh bayi, hal-hal tersebut merupakan keterampilan yang dipelajari.
Penyebab bayi baru mulai MPASI tidak mau makan
Selagi menunggu dan tidak memaksakannya, coba ketahui penyebab mereka tidak mau makan, Bunda. Berikut berbagai penyebabnya, seperti dikutip dari Baby Care Advice:
1. Minum terlalu banyak susu
Alasan paling umum mengapa anak yang tumbuh sehat menolak makanan padat adalah karena ia sudah kenyang dengan ASI, susu formula atau lainnya. Hal tersebut membuat Si Kecil tidak lapar akan makanan lain atau karena ia lebih suka minum susu daripada makan makanan padat.
Seorang anak hanya membutuhkan sejumlah kalori dalam seharinya untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan energinya. Jika kalori tersebut disediakan oleh susu, maka nafsu makannya akan sedikit tersisa untuk makanan padat.
2. Ngemil di waktu yang salah
Jika anak ngemil makanan kecil sesaat sebelum makan, hal ini dapat memengaruhi nafsu makannya dan ia mungkin tidak akan makan dengan baik saat makanan ditawarkan. Tawarkan camilan bergizi kecil di tengah-tengah waktu makan utama.
Cegah Si Kecil untuk mengemil sepanjang hari. Hindari menawarkan makanan ringan dan minuman (selain air putih) kurang dari 2 jam sebelum makan utama.
3. Preferensi makanan
Bahkan sejak usia sangat muda, anak-anak mempelajari apa yang mereka sukai dan apa yang tidak. Jika diberi pilihan, mereka akan memakan makanan yang mereka sukai, biasanya yang manis-manis.
Namun, anak-anak belum mengetahui apa yang baik bagi dirinya dan belum mengetahui pola makan bergizi seimbang. Ada kemungkinan untuk memberikan terlalu banyak suatu makanan, meskipun makanan tersebut bergizi.
Variasi makanan bergizi memberikan pola makan yang lebih seimbang. Lalu, jangan berharap saat pertama kali suatu makanan ditawarkan, makanan itu akan langsung disukai. Diperlukan waktu 8-10 kali sebelum makanan baru diterima.
4. Terlalu lelah untuk makan
Ada kalanya anak terlalu lelah untuk makan. Anak kecil perlu makan lebih awal dibandingkan orang dewasa. Hal yang harus dilakukan adalah menawarkan makanan dan camilan pada waktu yang teratur sepanjang hari.
Tawarkan makanan sebelum Si Kecil menjadi terlalu lelah. Tawarkan makan malam setidaknya 2 jam sebelum waktu tidurnya. Jika dia terlalu lelah untuk makan di malam hari, tawarkan makanan utamanya pada waktu makan siang.
5. Terlalu bersemangat/teralihkan perhatiannya untuk makan
Jika terlalu banyak gangguan, anak mungkin tidak tertarik untuk makan. Hal yang perlu dilakukan adalah memberikan waktu 'bersantai' sebelum makan dengan bermain tenang.
Hindari gadget pada waktu makan, dorong anak untuk duduk di meja untuk makan. Makan bersama anak jadikan makan sebagai pengalaman sosial yang menyenangkan.
6. Sakit
Perubahan nafsu makan yang tiba-tiba adalah tanda umum anak mengidap penyakit. Hal yang harus dilakukan adalah menemui dokter jika anak mengalami gejala yang tidak biasa atau jika dia menolak minum. Tawarkan banyak minuman dan makanan, tetapi tidak perlu berkecil hati jika anak menolaknya.
7. Tumbuh gigi
Seorang anak bisa kehilangan nafsu makan karena ketidaknyamanan saat tumbuh gigi. Biasanya ini hanya akan berlangsung beberapa hari. Untuk mengatasi hal ini, tawarkan makanan dan camilan secara teratur, tetapi terimalah penolakannya, tawarkan makanan lunak pada waktu-waktu tersebut, dan berikan banyak minum.
Pada akhirnya, selama berat badan bayi bertambah dan dokter anak senang dengan pertumbuhannya, ada kemungkinan dia mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkannya. Perlu diingat juga bahwa setelah usia 1 tahun, pertumbuhan Si Kecil akan sedikit melambat, terutama dibandingkan dengan kemajuan pesat yang ia peroleh dalam beberapa bulan pertama kehidupannya.
Namun, jika Bunda mencurigai pola makan anak kurang, jangan ragu untuk menghubungi dokter anak yang dapat membantu memastikan bahwa ia mendapatkan nutrisi yang dibutuhkannya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)Simak video di bawah ini, Bun:
3 Tips Mencairkan Makanan Bayi yang Beku, Jangan Biarkan di Suhu Ruang, Bun
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
7 Kalimat yang Bisa Diucapkan untuk Bujuk Bayi Mau Makan
Resep Gadon Sapi untuk MPASI Anak Usia 1 Tahun, dan Menu Tinggi Kalori Lainnya
10 Menu Finger Food MPASI, Bantu Optimalkan Perkembangan Motorik Si Kecil
5 Kriteria Makanan untuk Perkembangan Bayi 6-12 Bulan
TERPOPULER
5 Potret Haru Aaliyah & Zahwa Kenang Almarhum Adjie Massaid di Hari Kelahiran Sang Ayah, Ada Baby Arash
13 Cara Diet Gula yang Benar untuk Hidup Lebih Sehat
Mirip Banget, Agnez Mo Berpose Bareng Patung Dirinya di Madame Tussaud Singapura
Keseruan Cinta Laura hingga Raffi Ahmad Berbagi Pengalaman Kelola Keuangan di LPS Financial Festival
Hipotiroidisme Selama Hamil dan Pengaruhnya pada Kesuburan, Bunda Perlu Tahu
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Lipstik Glossy Tahan Lama, Cocok Dipakai Seharian
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
3 Pilihan Cooler Bag untuk ASI, Mana yang Paling Praktis & Tahan Lama?
Ratih Wulan PinanduREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Makeup Remover, Bersihkan Riasan untuk Kulit Berminyak hingga Kering
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Merek Cream Wajah untuk Atasi Bruntusan dan Ruam pada Bayi Beserta Estimasi Harganya
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Alat Penyedot Ingus Bayi yang Aman dan Tips Menggunakannya untuk Atasi Hidung Tersumbat
Asri EdiyatiTERBARU DARI HAIBUNDA
Hadiri LPS Financial Festival, Bunda Leny dari Sidoarjo Terinspirasi Cara Cinta Laura Kelola Keuangan
Setelah 14 Tahun Berpisah, Farel Prayoga Akhirnya Bertemu Sang Bunda
13 Cara Diet Gula yang Benar untuk Hidup Lebih Sehat
Hipotiroidisme Selama Hamil dan Pengaruhnya pada Kesuburan, Bunda Perlu Tahu
5 Potret Haru Aaliyah & Zahwa Kenang Almarhum Adjie Massaid di Hari Kelahiran Sang Ayah, Ada Baby Arash
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Ternyata 'Basa-Basi' Adalah Singkatan, Ini Kepanjangan yang Jarang Diketahui
-
Beautynesia
Butuh Waktu Sendiri, 5 Zodiak Ini Paling Sering Menghindari Keramaian
-
Female Daily
Segar hingga Creamy, Ini 6 Menu Matcha Bakerman X Olivia Lazuardy yang Wajib Dicoba!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
My Oxford Year Trending di Netflix, Ini Pesona Sofia Carson yang Mencuri Hati
-
Mommies Daily
7 Artis Terapkan Co-Parenting yang Kompak, Ada Acha Septriasa hingga Desta