PARENTING
5 Kesalahan Orang Tua yang Menyebabkan Tantrum Anak Bertambah Buruk, Hindari Bun!
Kinan | HaiBunda
Kamis, 09 May 2024 14:25 WIBRespons orang tua menjadi hal penting diperhatikan karena turut menentukan seberapa lama anak tantrum. Nah, apa saja kesalahan orang tua yang menyebabkan tantrum anak tambah buruk dan perlu dihindari?
Pada dasarnya dalam upaya menghentikan amarah Si Kecil, banyak orang tua menggunakan taktik disiplin yang keliru. Dampaknya ini justru membuat anak semakin marah, bahkan di lain waktu sifat tantrumnya mungkin menjadi lebih agresif.
Misalnya 'mendisiplinkan' dengan menerapkan strategi hukuman. Padahal ini tidak mengajarkan anak bagaimana cara mengendalikan emosi dirinya sendiri ketika marah.
Kesalahan orang tua yang menyebabkan tantrum anak tambah buruk
Lalu apa saja kesalahan orang tua yang lama-kelamaan bisa menyebabkan tantrum anak jadi semakin buruk? Dikutip dari Very Well Family, berikut ulasannya untuk Bunda:
1. Terlalu memperhatikan amarah anak
Perhatian memperkuat perilaku, meskipun itu adalah perhatian negatif. Misalnya dengan mengatakan hal-hal seperti, 'berhentilah menangis' atau 'jangan menangis lagi, seperti bayi saja', ini hanya akan membuat anak semakin mengamuk.
Demikian pula ketika orang tua mencoba berunding dengan anak yang sedang tantrum, ini juga akan membuat situasinya semakin buruk.
Mengabaikan adalah strategi terbaik untuk menghentikan tantrum. Alihkan pandangan, berpura-puralah tidak mendengar teriakan tersebut, dan menjauhlah jika perlu. Pastikan Bunda tidak memberikan perhatian berlebihan saat Si Kecil tantrum.
2. Menghibur berlebihan
Jika anak menangis karena dia benar-benar sedang sedih dalam situasi yang tepat, tenangkan mereka. Namun, jika anak tantrum dan mengamuk karena tidak ingin tidur, menghibur mereka hanya akan memperkuat perilaku marah tersebut.
Bunda dan Ayah dapa mengajari anak cara yang sehat untuk mengatasi emosi yang tidak nyaman.
3. Menyerah pada permintaan anak
Kadang-kadang orang tua menyerah saat anak tantrum karena sudah lelah dan ingin menghentikan teriakannya. Namun, setiap kali ini terjadi dalam upaya menenangkan anak, berarti Bunda sedang mengajarkan mereka bahwa amarah adalah cara terbaik untuk mendapatkan apa pun yang diinginkan.
Bukan tidak mungkin berikutnya anak akan belajar membuat ulah yang lebih besar di kemudian hari.
4. Memberi peringatan tanpa bukti
Membuat ancaman yang tidak Bunda rencanakan untuk ditindaklanjuti juga termasuk kesalahan orang tua yang menyebabkan tantrum anak tambah buruk. Sebagai contoh, Bunda mengulangi peringatan terus-menerus tanpa tindakan.
'Berhentilah berteriak atau kamu harus duduk di dalam mobil' berulang kali, tanpa benar-benar memasukkan anak ke dalam mobil, menunjukkan kepada mereka bahwa Bunda tidak bersungguh-sungguh dengan apa yang dikatakan.
Jika Bunda sedang berada dalam situasi di mana mengabaikan bukanlah tindakan terbaik, misalnya saat sedang makan bersama keluarga di restoran, berikan konsekuensi pada anak.
Tempatkan anak di ruangan terpisah untuk tenang sejenak jika perlu. Cabut hak istimewa mereka jika kelakuan buruknya sampai mengganggu orang lain.
Anggaplah tantrum sebagai cara anak mengomunikasikan kebutuhannya yang belum terpenuhi. Daripada menganggap tantrum sebagai perilaku yang tidak diinginkan, gunakanlah ini sebagai bentuk komunikasi.
5. 'Menyuap' anak dengan mainan
Saat tantrum anak sudah makin tidak terkendali, tak sedikit juga orang tua yang tergoda untuk menyuap anak dengan janji manis. Misalnya, 'Bunda akan membelikanmu mainan jika kamu mau berhenti menangis'.
Maka dari itu, menyuap pun menjadi salah satu kesalahan orang tua yang menyebabkan tantrum anak tambah buruk juga. Kesimpulannya, modifikasi perilaku adalah cara yang efektif untuk mencegah anak marah secara berlebihan ketika mereka tidak mendapatkan apa yang diinginkan.
Selain itu, ajari anak cara-cara yang sesuai secara sosial untuk mengekspresikan kemarahan dan bantu mereka memperoleh kekuatan mental untuk menghadapi perasaannya sendiri dengan cara yang sehat.
Meskipun tantrum tidak menyenangkan bagi orang tua, percayalah bahwa hal ini sebenarnya juga tidak menyenangkan bagi anak. Saat ini terjadi, mereka merasa seperti kehilangan kendali secara fisik dan emosional.
Tantrum sebenarnya termasuk perilaku yang umum terjadi sesuai dengan perkembangan anak, terutama di usia batita. Ada peluang tantrum akan berkurang jika orang tua merespons dengan cara yang efektif.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)Simak video di bawah ini, Bun:
5 Hal yang Menyebabkan Emosi Anak Tak Stabil, Termasuk Kelelahan & Lapar
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
7 Cara Menghadapi Anak Tantrum di Usia 2 Tahun Tanpa Perlu Membentak
Apa Itu Tantrum? Simak 7 Cara Menghadapi Anak Saat Tantrum di Keramaian
4 Hal yang Memicu Anak Tantrum dan Cara Mengatasinya, Sabar ya Bun
Perlunya Ruangan 'Sudut Tenang' bagi Anak yang Sering Tantrum
TERPOPULER
5 Outfit Kasual dengan Celana Jeans ala Artis Korea Ahn Eun Jin
5 Potret Revalina S Temat Bareng Suami & Dua Anak Usai Tak Lagi Main Sinetron
Momen Manis Indra Jegel Bareng Istri & Anak Selalu Curi Perhatian, Intip 5 Potretnya
Mengenal Posisi Spooning dalam Berhubungan Intim dari Tips Melakukan hingga Risikonya
Ternyata Cerai Bisa Menular, Ini Penyebabnya Menurut Penelitian
REKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Maskara dengan Efek Memanjangkan Bulu Mata, Bikin Lentik!
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Susu Penambah Nafsu Makan Anak untuk Mengoptimalkan Berat Badan
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Parfum untuk Ibu Hamil yang Aman Digunakan
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Body Lotion Bayi yang Wanginya Tahan Lama, Aman & Lembapkan Kulit Si Kecil
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Makeup Palette Lengkap untuk Sehari-hari
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur
10 Sayuran Tinggi Protein yang Bikin Kenyang Lebih Lama, Cocok untuk Diet
5 Outfit Kasual dengan Celana Jeans ala Artis Korea Ahn Eun Jin
5 Potret Revalina S Temat Bareng Suami & Dua Anak Usai Tak Lagi Main Sinetron
Ternyata Cerai Bisa Menular, Ini Penyebabnya Menurut Penelitian
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Pengusaha Tajir, Profil Lengkap Insanul Fahmi Diduga Selingkuh dengan Inara Rusli
-
Beautynesia
Tes Kepribadian: Gambar Pertama yang Dilihat Ungkap Kekuatan dan Kelemahan Dirimu
-
Female Daily
Jadi Silent Killer untuk Cowok, Mari Mengenal Kanker Prostat
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
5 Superfood yang Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh saat Muslim Flu
-
Mommies Daily
Lagi Hits! Skincare Probiotik yang Bikin Skin Barrier Makin Kuat