Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Apa Itu Tantrum? Simak 7 Cara Menghadapi Anak Saat Tantrum di Keramaian

Kinan   |   HaiBunda

Jumat, 03 Jun 2022 14:00 WIB

A mother holding a crying toddler daughter indoors in kitchen when cooking.
Ilustrasi anak tantrum. Foto: Getty Images/iStockphoto/Halfpoint

Saat marah dan emosinya meledak-ledak, anak mungkin akan mengalami tantrum. Tak jarang pula, hal ini terjadi di tempat umum. Misalnya saja yang sering kita lihat di pusat perbelanjaan atau mal.

Nah, bagaimana cara tepat menghadapi anak saat tantrum di tempat ramai? Tantrum adalah masa di mana ketika seorang anak menunjukkan ledakan kemarahan dan frustrasi yang tidak terkendali.

Tantrum yang sering juga disebut temper tantrum, kerap ditunjukkan dengan perilaku berteriak, menendang, atau melempar barang. Dikutip dari Very Well Family, tantrum dapat terjadi ketika anak tidak mendapatkan apa yang diinginkannya.

Saat Si Kecil merasa sedang ingin diperhatikan, ia juga mungkin akan menunjukkannya lewat tantrum. Alasan umum lain mengapa anak mengamuk termasuk lapar, merasa lelah, atau tidak enak badan. Namun, tantrum yang berasal dari ketidaknyamanan fisik biasanya tidak perlu dikhawatirkan.

Kayu Putih Sebagai SkincareFoto: HaiBunda/Annisa Shofia

Dalam kebanyakan kasus, amukan ini berhenti dalam beberapa menit dan anak tenang jika dirinya sudah merasa nyaman. 

Lain halnya jika tantrum terjadi di tengah keramaian atau tempat umum, yang kerap membuat orang tua kebingungan mengambil sikap. Berikut ulasan tentang cara menghadapi anak saat tantrum di keramaian, Bunda:

1. Tidak perlu langsung menanggapi amukan anak

Jika anak mulai berulah di tengah keramaian, cobalah untuk tidak langsung menanggapinya. Abaikan saja, kecuali jika secara fisik ia membahayakan dirinya sendiri atau seseorang. 

Dengan mengambil perhatian Bunda sepenuhnya, Bunda tidak akan memperkuat perilaku mereka yang tidak diinginkan.

2. Ambil sikap jika anak berperilaku agresif

Cukup abaikan jika anak menangis atau marah, tapi Bunda perlu segera mengambil sikap apabila ia sudah mulai berperilaku agresif.

Misalnya mengamuk, memukul, menendang, atau melempar barang. Jelaskan secara perlahan pada anak bahwa menyakiti seseorang atau diri sendiri itu berbahaya dan bukan perilaku yang baik.

3. Hindari berteriak

Meski Bunda merasa kesal dengan perilaku anak, sebaiknya hindari ikut berteriak saat si Kecil tantrum di tengah keramaian. 

Sebab pada dasarnya Bunda adalah panutan bagi anak, termasuk dalam mengatasi kemarahan. Jika Bunda berteriak, anak yang sedang marah kemungkinan besar akan menyamakan volume suaranya dengan Bunda.

4. Pahami penyebab anak marah

“Terkadang seorang anak hanya perlu melampiaskan amarahnya. Jadi, biarkan dia,” kata Linda Pearson, seorang praktisi perawat dan penulis 'The Discipline Miracle', dikutip dari Parents.

Apabila di momen tersebut Bunda merasa anak perlu meluapkan emosinya, maka berikan kesempatan. Tapi ingat, pastikan anak tidak berperilaku agresif dan membahayakan diri sendiri serta orang lain, ya.

Baca selanjutnya di halaman berikutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga video 7 mainan yang bikin anak happy saat mandi berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



LAKUKAN PERSIAPAN SEJAK AWAL AGAR ANAK TAK TANTRUM DI KERAMAIAN

ilustrasi anak tantrum

Ilustrasi anak tantrum. Foto: iStock

5. Beri pelukan pada anak

Terkadang yang diinginkan oleh anak saat tantrum adalah ketenangan dari orang tuanya lho, Bunda. Jadi Bunda dapat membantu menenangkan anak dengan tetap tenang dan memeluknya. Usap-usap punggungnya dengan lembut.

Tak perlu langsung membicarakan penyebab marahnya anak, cukup biarkan ia tenang terlebih dahulu.

6. Hindari menganggap remeh perilaku anak

Saat anak marah dan mengamuk, pahami bahwa pasti ada pemicunya. Berikan pemahaman secara perlahan dan hindari menyepelekan perilaku anak. Misalnya dengan berkata 'Kamu nggak perlu marah cuma gara-gara itu saja!'.

Dikutip dari Child Mind Institute, ungkapan seperti itu justru membuat anak merasa tidak dianggap dan dihargai. Mereka bahkan berpotensi akan semakin marah nantinya.

7. Lakukan persiapan sejak awal

Tak ada salahnya melakukan antisipasi guna mengatasi anak saat tantrum di tempat ramai. Salah satunya dengan selalu membawa mainan atau camilan favoritnya.

Misalnya jika Bunda paham Si Kecil mudah marah saat bosan atau lapar, maka 'bekal' mainan atau camilan pun dapat membantu mengalihkan emosinya.

Agar Si Kecil tak tantrum, pastikan juga ia sudah cukup istirahat dan kenyang sebelum bepergian ke tempat ramai. Jika keperluan sudah selesai, sebaiknya segera pulang agar anak juga tak kelelahan dan merasa bosan.

Nantinya seiring berjalan waktu, secara perlahan anak dapat memahami bahwa emosi dapat dikendalikan. Ajarkan cara yang lebih sehat untuk mengatasi rasa marah, misalnya dengan tarik napas dalam atau berhitung dari 1 sampai 10. Selamat mencoba, Bunda!


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda