
parenting
4 Hal yang Memicu Anak Tantrum dan Cara Mengatasinya, Sabar ya Bun
HaiBunda
Minggu, 09 Jan 2022 17:07 WIB

Jakarta -Â Tantrum pada anak bisa terjadi dalam berbagai bentuk dan cara. Saat hal itu terjadi, anak biasanya akan meluapkan ledakan kemarahan, frustrasi, dan perilaku yang tidak teratur dari anak.
Kondisi emosional ini dihadirkan anak dalam bentuk tangisan, teriakan, anggota badan yang kaku, punggung melengkung, menendang, jatuh, memukul-mukul, atau melarikan diri.Â
Melansir dari laman Kids Health, dalam beberapa kasus, ada anak-anak yang menahan napas, muntah, memecahkan barang-barang atau menjadi agresif sebagai bagian dari amukan Si Kecil Bunda.
Tentunya hal ini tidak mudah bagi Bunda untuk menghadapinya. Namun, sebagai orang tua, cobalah untuk mengerti Si Kecil dan mencari tahu apa penyebab dan pemicu anak mengalami tantrum Bunda.Â
Tantrum sangat umum terjadi pada anak usia 1-3 tahun. Hal ini karena keterampilan sosial dan emosional anak baru mulai berkembang pada usia ini. Anak-anak sering tidak memiliki kata-kata untuk mengungkapkan emosinya yang meluap.Â
Saat tantrum, anak sedang menguji kemandirian mereka yang sedang tumbuh. Dan mereka menemukan bahwa cara mereka berperilaku dapat memengaruhi cara orang lain berperilaku. Jadi tantrum adalah salah satu cara anak kecil mengekspresikan dan mengelola perasaan, dan mencoba memahami atau mengubah apa yang terjadi di sekitar mereka.
"Tantrum terjadi saat anak tidak mampu untuk memahami dan mengelola perilaku dan reaksi. Anak-anak mulai mengembangkan keterampilan ini dari sekitar usia 12 bulan. Seiring bertambahnya usia anak, mereka akan lebih mampu mengatur reaksi dan menenangkan diri ketika sesuatu yang menjengkelkan terjadi. Dengan begitu, tantrum pun semakin berkurang," kata Kristen Eastman psikolog anak di Amerika dikutip dari laman Cleveland Clinic, Rabu (29/12).
Untuk balita ada hal-hal yang dapat membuat tantrum lebih mungkin terjadi. Berikut penyebab tantrum yang harus Bunda ketahui dilansir dari laman Raising Children.Â
- Temperamen. Kondisi ini mempengaruhi seberapa cepat dan kuat reaksi anak-anak terhadap hal-hal seperti peristiwa yang membuat Si Kecil frustrasi. Anak-anak yang mudah marah mungkin lebih cenderung mengamuk.
- Stres, kelaparan, kelelahan, dan stimulasi berlebihan. Saat anak stres, lelah, dan lapar, hal ini dapat mempersulit anak-anak untuk mengekspresikan dan mengelola perasaan dan perilaku.
- Situasi yang tidak dapat diatasi oleh anak-anak. Situasi ini misalnya pada balita akan mengalami kesulitan mengatasi emosinya ketika anak yang lebih besar mengambil mainan mereka.
- Emosi yang kuat. Emosi yang kuat seperti khawatir, takut, malu, dan marah dapat membuat anak-anak kewalahan. Hal ini dapat menjadi pemicu dan penyebab tantrum pada anak Bunda.Â
Klik halaman berikutnya ya Bunda.
Simak juga video tentang cara kembalikan mood anak setelah tantrum di bawah ini.
CARA MENGATASI BALITA SAAT TANTRUM
Ilustrasi anak tantrum/Foto: iStockphoto
Lantas, bagaimana menangani anak balita Bunda yang sedang tantrum? Terkadang tantrum terjadi, tanpa bisa menghindarinya. Berikut adalah beberapa cara untuk menangani tantrum ketika itu terjadi pada anak BundaÂ
1. Tetap tenang atau berpura-pura untung tenang
Saat anak tantrum, luangkan waktu sejenak untuk diri sendiri jika perlu. Jika Bunda marah, itu akan membuat situasi menjadi lebih sulit bagi Bunda dan Si Kecil. Saat Bunda berbicara, jaga agar suara Bunda tetap tenang dan datar, serta bertindaklah dengan lembut dan perlahan.
2. Akui perasaan emosi anak
Cobanya untuk mengakui emosi yang sedang dirasakan anak. Misalnya, "Adek kesal karena es krimnya jatuh ya?" Kata-kata seperti ini dapat membantu mencegah perilaku anak menjadi lebih tidak terkendali dan memberi anak Bunda kesempatan untuk mengatur ulang emosinya.
3. Tunggu dan biarkan sampai selesai
Saat anak tantrum biarkan mereka meluapkan emosinya dahulu. Namun, Bunda harus tetap dekat sehingga anak Bunda tahu Bunda selalu ada bersamanya dalam keadaan apa pun. Diam dan jangan mencoba untuk berargumentasi dengan anak Bunda atau mengalihkan perhatian mereka.
4. Ambil alih saat diperlukan
Jika tantrum terjadi karena anak Bunda menginginkan sesuatu, jangan berikan apa yang diinginkannya. Jika anak Bunda tidak ingin melakukan sesuatu, gunakan penilaian Bunda untuk memutuskan apakah menerimanya atau tidak.
Misalnya, jika anak Bunda tidak ingin keluar dari bak mandi, mematikan aliran air akan lebih aman daripada mengangkatnya secara paksa. Tentunya setelah itu berikan pengertian pada Si Kecil bahwa waktu mandi mereka sudah selesai.Â
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Mengapa Anak Usia 2 Tahun Sering Tantrum? Ini Penjelasan Dokter & Cara Mengatasinya

Parenting
11 Cara Cerdas Menghadapi Anak Tantrum, Jangan Panik & Kenali Penyebabnya

Parenting
5 Cara Tenangkan Si Kecil saat Tantrum di Tempat Umum, Coba Peluk Dulu Bun

Parenting
3 Hal yang Sebaiknya Tidak Bunda Lakukan saat Anak sedang Tantrum

Parenting
Perlunya Ruangan 'Sudut Tenang' bagi Anak yang Sering Tantrum


7 Foto
Parenting
Potret 7 Anak Artis saat Menikmati MPASI, Ekpresinya Cute dan Gemas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda