
parenting
7 Cara Menghadapi Anak Tantrum di Usia 2 Tahun Tanpa Perlu Membentak
HaiBunda
Minggu, 13 Aug 2023 16:26 WIB

Saat menghadapi anak usia 2 tahun yang sedang tantrum, biasanya orang tua langsung bingung dan mungkin merasa kelelahan. Namun ingat, sebisa mungkin tidak perlu sampai membentak Si Kecil ya, Bunda.
Dikutip dari Parenting for Brain, tantrum adalah luapan emosi yang intens, seperti rasa marah, kekecewaan, dan frustrasi mendalam. Pada balita sekitar usia 2 tahun, ledakan emosi ini dapat menyebabkan tangisan, meronta-ronta, berteriak, menghentak, memukul orang tua, menjatuhkan diri, menendang, menggigit, melempar barang, atau bahkan membenturkan kepala.
Masa-masa tantrum di rentang usia tersebut kerap dijuluki sebagai terrible two. Mengapa anak sering mulai mengamuk di usia 2 tahun?
Marah sebenarnya adalah perilaku alami anak-anak, terutama yang masih berusia kecil. Biasanya kondisi ini terjadi karena kebutuhan atau keinginannya ada yang tidak terpenuhi. Ledakan emosi ini lebih cenderung muncul pada balita karena saat itulah mereka mulai belajar bahwa diri mereka terpisah dari orang tua.
Anak mulai punya keinginan untuk mencari kemandirian, tetapi belum sepenuhnya bisa. Otaknya masih berkembang, sehingga kemampuan mereka untuk memahami dan mempelajari hal-hal baru sangat terbatas.Â
Cara menghadapi anak tantrum tanpa membentak
Tantrum pun menjadi salah satu 'alat' yang mereka miliki untuk mendapatkan perhatian dari orang dewasa guna memenuhi kebutuhan mereka. Lalu bagaimana cara menghadapi anak tantrum di usia 2 tahun tanpa membentak? Berikut ulasannya seperti dilansir berbagai sumber:
1. Gunakan pilihan atau pengalihan sederhana
Saat tantrum dimulai, terkadang orang tua bisa segera meredakannya dengan mengatasi masalah yang dihadapi menggunakan pilihan.Â
Misalnya, jika anak tidak mau makan malam, alih-alih memaksanya dan memicu ledakan emosi, Bunda dapat meminta anak untuk memilih makan daging atau sayur terlebih dahulu.
2. Pindah tempat
Jika anak mengamuk di tempat umum yang ramai, angkat dan bawa secara perlahan ke tempat yang lebih sepi dan aman. Misalnya, Bunda dapat mengajak anak ke mobil atau ke toilet terlebih dahulu, di mana mereka bisa lebih tenang untuk diajak bicara.
Sesampainya di area yang berbeda, jelaskan situasi dengan lembut dan tetap tenang. Terkadang hanya sekadar memeluk, menyentuh, atau membelai dapat menenangkan anak.
Cari tahu cara-cara lain untuk menghadapi tantrum anak usia 2 tahun di halaman berikutnya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
CARA MENGHADAPI ANAK TANTRUM LAINNYA: BERIKAN PELUKAN DAN TETAP TENANG
Ilustrasi 7 Cara Menghadapi Anak Tantrum di Usia 2 Tahun Tanpa Perlu Membentak/Foto: Getty Images/iStockphoto/M-image
3. Berikan pelukan
Orang tua dapat membantu mengembalikan keseimbangan hormonal dalam tubuh anak dengan cara menggendong atau memeluknya. Memegang atau memeluk dapat mengaktifkan sistem penenang tubuhnya dan memicu pelepasan hormon terkait perasaan senang lainnya, termasuk oksitosin.
Namun, pastikan Bunda juga tetap tenang sebelum melakukan ini. Kalau tidak, bukan tidak mungkin yang terjadi justru anak semakin stres dan terus menangis.Â
4. Tetap tenang
Anak-anak, termasuk di usia balita, meniru apa yang dilakukan orang tuanya. Termasuk belajar untuk mengendalikan emosi.
Jadi, jika anak sering melihat orang tuanya marah atau membentak saat ia sedang menangis, ini menjadi contoh bagi mereka tentang bagaimana harus bereaksi ketika segala sesuatu tidak berjalan sesuai keinginannya.
Sebaliknya, jika orang tua tetap tenang maka anak diajari secara tidak langsung untuk menghadapi kesulitan dan situasi yang menjengkelkan tanpa kehilangan kendali atas emosinya.
Alasan lain mengapa orang tua perlu tetap tenang dan positif adalah karena emosi, terutama yang negatif, bisa sangat menular. Marah atau menunjukkan emosi negatif hanya akan menambah stres anak.
5. Ajarkan cara mengekspresikan diri
Saat emosi anak mulai mereda, Bunda dapat meninjau kembali apa yang terjadi dengannya. Ajari anak apa yang bisa ia katakan saat menginginkan sesuatu.
Tingkatkan keterampilan komunikasinya. Sampaikan kepada anak untuk menggunakan kata-kata alih-alih melempar benda untuk mengekspresikan emosi.
Menceritakan apa yang terjadi juga dapat membantunya menciptakan koneksi saraf yang penting untuk mengelola situasi emosional di masa depan.
6. Tangani perilaku agresif dengan segera
Dikutip dari Parents, saat anak menjadi agresif selama tantrum, misalnya memukul, menendang, menggigit, atau melempar barang, maka hal ini perlu dihentikan sesegera mungkin.Â
Jelaskan bahwa meskipun perasaan mereka baik-baik saja, menyakiti orang lain atau diri sendiri tidak. Tetap tenang, tetapi tegas. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), dalam hal perilaku agresif, yang terbaik adalah menerapkan kebijakan tanpa toleransi.
"Terkadang seorang anak hanya perlu melampiaskan amarahnya. Jadi biarkan saja!" ungkap Linda Pearson, RN, seorang praktisi perawat keluarga dan penulis The Discipline Miracle.
7. Biarkan anak mengenal emosi marah
Kendati demikian, ingatlah untuk memastikan pelampiasan rasa marah ini tidak disertai dengan perilaku agresif atau menyakiti orang lain.
"Ini membantu anak-anak belajar bagaimana melampiaskan dengan cara yang tidak merusak. Mereka bisa mengeluarkan perasaan mereka, menenangkan diri, dan mendapatkan kembali kontrol dirinya, tanpa terlibat dalam bentakan atau pukulan," imbuh Pearson.
Orang tua perlu tetap dekat dengan anak di situasi ini. Beri kesempatan pada anak untuk meluapkan emosi tanpa mengabaikannya. Semoga ulasan ini bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
5 Kesalahan Orang Tua yang Menyebabkan Tantrum Anak Bertambah Buruk, Hindari Bun!

Parenting
9 Ciri-Ciri Tantrum pada Anak yang Perlu Dibawa ke Psikolog, Perhatikan Ini Bun

Parenting
Apa Itu Tantrum? Simak 7 Cara Menghadapi Anak Saat Tantrum di Keramaian

Parenting
5 Cara Hadapi Anak Tantrum Menurut Psikolog, Pahami Batasan Toleransinya

Parenting
Perlunya Ruangan 'Sudut Tenang' bagi Anak yang Sering Tantrum


7 Foto
Parenting
Potret 7 Anak Artis saat Menikmati MPASI, Ekpresinya Cute dan Gemas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda