Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Biaya SPP Sekolah Anak Idealnya Berapa Persen dari Gaji? Ini Kata Perencana Keuangan

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Kamis, 16 May 2024 04:00 WIB

Ilustrasi Biaya SPP Sekolah Anak
Ilustrasi Biaya SPP Sekolah Anak/Foto: iStock

Sebentar lagi Si Kecil akan mulai masuk sekolah, ya? Selain mencari sekolah yang sesuai, Bunda juga harus mengetahui berapa biaya SPP yang sesuai dibayarkan per bulan.

SPP atau Sumbangan Pembinaan Pendidikan merupakan biaya pendidikan bagi siswa untuk menunjang kebutuhan dalam menyelenggarakan proses pendidikan. SPP sendiri umumnya dibayarkan kepada sekolah-sekolah berstatus swasta.

Jika Bunda berencana memasukkan Si Kecil ke sekolah negeri, Bunda tidak perlu menyiapkan biaya SPP karena sekolah negeri tidak dipungut biaya atau gratis. Namun, SPP menjadi hal yang penting diperhatikan jika Bunda ingin memasukkan Si Kecil ke sekolah swasta.

Biaya ideal SPP menurut perencana keuangan

Menurut perencana keuangan sekaligus Head Advisory & Investment Operation PINA, Rista Zwestika CFP WMI WPS, idealnya SPP untuk anak sekolah tidak lebih dari 20 persen gaji Bunda dan Ayah. Dengan begitu, biaya sekolah Si Kecil tidak menjadi beban keuangan.

"Idealnya, SPP anak sekolah itu tidak lebih dari 20 persen dari gaji orang tua. Angka ini bisa menjadi patokan awal untuk memastikan biaya pendidikan tidak membebani keuangan keluarga," jelasnya ketika diwawancara HaiBunda, beberapa waktu lalu.

Meski begitu, menentukan persentase SPP dalam setiap keluarga berbeda-beda. Rista pun mengungkap ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan. Berikut ini ulasannya:

  • Jumlah anak. Semakin banyak anak, maka semakin besar pula pengeluaran untuk pendidikannya, Bunda.
  • Tingkat pendidikan. Biaya sekolah di tingkat yang lebih tinggi seperti SMA dan perguruan tinggi umumnya lebih mahal.
  • Jenis sekolah. Sekolah swasta, sekolah internasional, dan sekolah dengan program khusus biasanya memiliki biaya yang lebih tinggi.
  • Gaya hidup. Pengeluaran lain di luar pendidikan seperti cicilan rumah, kendaraan, dan kebutuhan pokok, juga perlu dipertimbangkan.

Dalam kesempatan yang sama, Rista turut menyarankan agar Bunda dan Ayah menyisihkan dana pendidikan anak sejak dini. Hal ini dilakukan untuk meringankan biaya pendidikan anak di masa depan.

"Jika memungkinkan, sebaiknya sisihkan dana pendidikan anak sejak dini, seperti melalui tabungan atau investasi. Hal ini dapat membantu meringankan beban biaya pendidikan di masa depan," ujarnya.

Tips menentukan SPP yang ideal

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menentukan biaya ideal SPP menurut Rista. Berikut ini deretannya:

  1. Hitung total pengeluaran, catat semua pengeluaran bulanan termasuk biaya hidup, cicilan, dan tagihan lainnya.
  2. Sisihkan dana darurat minimal alokasikan 3-6 bulan pengeluaran.
  3. Prioritaskan kebutuhan seperti makanan, tempat tinggal, dan kesehatan terpenuhi sebelum mengalokasikan dana untuk pendidikan.
  4. Bandingkan biaya sekolah dan cari informasi di beberapa sekolah yang diminati.
  5. Diskusikan dengan pasangan tentang anggaran pendidikan yang ideal untuk keluarga.

Ketika anak sudah mulai masuk sekolah, ada beberapa pos keuangan yang harus Bunda perhatikan. Klik baca halaman berikutnya untuk melihat penjelasan lebih lanjut ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


POS SPP HINGGA GAYA HIDUP

Ilustrasi Biaya SPP Sekolah Anak

Ilustrasi Biaya SPP Sekolah Anak/Foto: iStock

Pos keuangan ketika anak masuk sekolah

Ketika anak mulai masuk sekolah, ada beberapa pos-pos penting yang perlu dibuat dalam keuangan keluarga. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya berdasarkan pernyataan perencana keuangan, Rista Zwestika:

1. SPP dan biaya sekolah

Pos SPP dan biaya sekolah berisikan dana untuk SPP, uang pangkal, dan biaya sekolah lainnya, Bunda. Pastikan jumlahnya sesuai dengan anggaran yang telah ditentukan, ya.

Tidak hanya itu, biaya ekstrakurikuler hingga keperluan sekolah lainnya juga bisa dimasukkan ke dalam pos ini.

"Sisihkan dana tambahan untuk biaya ekstrakurikuler, buku pelajaran, alat tulis, dan keperluan sekolah lainnya," kata Rista.

Banner Masalah Kesuburan

2. Kebutuhan sehari-hari anak

Pos ini berisikan kebutuhan sehari-hari anak mulai dari makan, minum, pakaian, hingga perlengkapan mandi. Tidak hanya itu, pertimbangkan juga biaya transportasi anak ke sekolah baik menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum.

3. Kesehatan anak

Pos kesehatan anak berisikan biaya untuk imunisasi, pemeriksaan dokter, serta obat-obatan. Pertimbangkan juga untuk mendaftarkan anak ke asuransi kesehatan untuk berjaga-jaga terhadap biaya kesehatan yang tidak terduga.

4. Tabungan pendidikan

Sisihkan dana secara rutin untuk tabungan pendidikan anak ya, Bunda. Gunakan instrumen tabungan atau investasi yang sesuai dengan tujuan dan jangka waktu pendidikan anak.

"Semakin dini memulai menabung, semakin besar peluang untuk mencapai target dana pendidikan yang diinginkan," papar Rista.

5. Dana darurat

Siapkan dana darurat untuk keluarga, minimal 3-6 bulan pengeluaran ya, Bunda. Hal ini untuk mengantisipasi kebutuhan yang tidak terduga seperti sakit, kehilangan pekerjaan, atau kerusakan rumah.

6. Gaya hidup

Evaluasi kembali gaya hidup keluarga dan lakukan penyesuaian. Hindari pengeluaran yang tidak penting dan prioritaskan kebutuhan anak serta keluarga ya, Bunda.

Biaya les hingga playdate anak

Rista menjelaskan biaya untuk les, playdate, hingga ekstrakurikuler tidak termasuk ke dalam hitungan ideal 20 persen SPP dari gaji ya, Bunda. Biaya-biaya ini bersifat opsional dan bisa disesuaikan.

"Biaya les, playdate, hingga ekskul tidak termasuk dalam hitungan ideal 20 persen SPP dari gaji orang tua untuk biaya pendidikan. Hal ini karena biaya-biaya tersebut bersifat opsional dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan keluarga," jelasnya.

Biaya les juga bisa dimasukkan ke dalam berbagai pos, tergantung pada tujuannya. Jika tujuan les untuk meningkatkan prestasi akademik, maka bisa masuk ke dalam pos dana pendidikan. Jika les untuk mengembangkan hobi dan bakat anak, maka bisa masuk ke dalam kebutuhan sehari-hari.

Sementara itu, biaya playdate dan ekskul bisa dimasukkan ke dalam pos kebutuhan sehari-hari anak. Persentasenya pun bergantung pada berbagai hal termasuk:

  1. Kemampuan keuangan keluarga
  2. Kebutuhan dan minat anak
  3. Manfaat yang diperoleh anak

Demikian informasi tentang biaya ideal SPP sekolah anak, Bunda. Semoga dapat memberikan manfaat, ya.

Simak juga video cara tumbuhkan semangat belajar anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda