
parenting
Risiko Tersembunyi bila Si Kecil Sekolah Terlalu Dini, ADHD dan Gangguan Mental
HaiBunda
Minggu, 06 Mar 2022 07:00 WIB

Jakarta - Saat ini, semakin banyak orang tua yang memutuskan untuk menyekolahkan anak di usia dini, bahkan ada yang semenjak bayi lho Bunda. Meski hal ini kembali lagi pada keputusan orang tua, ada baiknya Bunda dan Ayah tidak terburu-buru mengirim anak ke sekolah.
Sebelum membuat keputusan, Bunda dan Ayah perlu mengetahui tingkat kesiapan Si Kecil untuk bersekolah. Pasalnya, menyekolahkan anak terlalu dini dapat berisiko untuk perkembangan Si Kecil.
Risko hiperaktif/ADHD
Menurut sebuah penelitian di Harvard, seperti dikutip dari laman ScaryMommy, anak-anak di Amerika yang mulai bersekolah pada usia terlalu dini 30 persen lebih berisiko didiagnosis ADHD jika dibandingkan dengan anak lain yang mulai sekolah pada usia lebih pas.
Penelitian ini menggarisbawahi memang anak-anak yang berusia muda belum memiliki kesiapan untuk bersekolah dan sebaiknya tidak dipaksakan.
"Penelitian kami menyimpulkan bahwa ada sejumlah anak yang akhirnya terdiagnosis ADHD karena mereka memasuki jenjang sekolah lebih dini daripada seharusnya, atau tidak sesuai dengan kesiapan diri mereka," kata Ketua Penelitian Timothy Layton dari Harvard Medical School.
Kesehatan mental
Sebuah penelitian di University of Exeter Medical School in England juga menemukan anak-anak yang bersekolah pada usia terlalu muda berisiko mengalami gangguan pada kesehatan mentalnya.
Dalam studi ini, para peneliti mengoleksi data terhadap 2.075 siswa sekolah dasar di Inggris. Diketahui, anak-anak yang bersekolah terlalu cepat lebih cenderung mengalami rasa cemas, takut, sulit berinteraksi dan konsentrasi. Hal itu mungkin disebabkan anak-anak itu mengalami tekanan untuk berinteraksi dengan teman sekelasnya, seperti dikutip dari Times of India.
Melansir dari laman The Washington Post, sebagian besar sekolah memaksakan terlalu banyak materi ke dalam pikiran anak-anak yang sedang berkembang secara normal.
Bahkan pelajaran yang diberikan tidak sesuai dengan usia mereka sehingga tanpa disadari Si Kecil menghadapi tekanan berlebihan di saat seharusnya mereka sedang berkembang secara alami.Â
Jadi, kembali lagi kepada tujuan Bunda menyekolahkan Si Kecil ya. Idealnya anak hanya membutuhkan kehadiran orang tua bahkan hingga usia mereka 3 tahun. Jadi jika Bunda belum membuat keputusan untuk menyekolahkan anak hingga usia 3 tahun, hal itu tentu bukan masalah.Â
Namun, jika harus menyekolahkan Si Kecil di bawah usia 3 tahun, pastikan Bunda memilihkan sekolah dengan tepat ya. Karena hal ini sama dengan mempertaruhkan perkembangan Si Kecil Bunda. Tetap pantau dan berdiskusi dengan sekolah tentang perkembangan Si Kecil ya Bunda.Â
Saksikan juga video tentang efek bila anak menatap layar gadget terlalu lama.
USIA IDEAL ANAK MULAI SEKOLAH FORMAL
Ilustrasi anak sekolah/Foto: Getty Images/iStockphoto
Usia ideal anak masuk sekolah formal
Berbeda dengan sekolah dini berbasis permainan, untuk sekolah dengan metode pembelajaran formal, anak usia lima tahun dianggap masih terlalu muda.
"Banyak bukti menunjukkan anak balita terlalu muda untuk memulai pembelajaran formal," kata Dr David Whitebread seorang ahli dalam perkembangan kognitif anak dari Universitas Cambridge dikutip dari laman The Sidney Morning, Selasa (22/2).
Di Singapura, Shanghai, dan Finlandia yang merupakan tiga besar negara dengan sistem pendidikan dengan kinerja tertinggi menurut peringkat internasional, rata-rata usia mulai sekolah hampir tujuh tahun, dengan 13 persen siswa di Shanghai mulai usia delapan tahun Bunda.
Metode pembelajaran tepat untuk anak usia dini
Dokter David mengatakan anak-anak harus terlibat dalam pembelajaran berbasis bermain informal sampai usia sekitar tujuh tahun.Â
Telah terbukti secara empiris bahwa anak-anak yang memiliki periode pendidikan anak usia dini berbasis bermain yang lebih lama, yang berlangsung hingga usia enam atau tujuh tahun, memiliki kemampuan kognitif yang baik dalam jangka panjang. Secara akademis anak juga lebih baik dan mereka mengalami kesejahteraan emosional yang lebih baik.
Menunda sekolah formal memiliki manfaat yang sangat signifikan bagi anak-anak Bunda. Terlebih biasanya orang tua menyekolahkan anaknya karena alasan tertentu seperti pekerja. Jika memang diharuskan menyekolahkan anak terlalu dini, dan tidak mungkin menundanya, pilihlah sekolah berbasis bermain informal ya Bunda, agar anak dapat bertumbuh dan berkembang dengan maksimal.Â
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
10 Film Kartun Terbaik untuk Anak yang Mendidik

Parenting
5 Permainan Tradisional Seru, Ajak Anak Bermain Yuk Bunda!

Parenting
5 Manfaat Bersepeda bagi Tumbuh Kembang Anak

Parenting
5 Cara Sederhana Beri Contoh Baik pada Anak

Parenting
Doa Penuntun Tidur Anak agar Jauh dari Mimpi Buruk dan Gelisah


7 Foto
Parenting
7 Potret Anak Artis Jago Olahraga Sejak Kecil, Salah Satunya Putra Sandra Dewi
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda