PARENTING
5 Siswi SMP yang Ejek Palestina Tetap Wajib Lapor ke Sekolah, Ini Alasannya
Mutiara Putri | HaiBunda
Jumat, 14 Jun 2024 17:55 WIBBelum lama ini viral 5 siswi SMP yang menjadikan genosida Palestina sebagai candaan dalam sebuah video, Bunda. Meski telah meminta maaf, mereka tetap dikenakan wajib lapor ke sekolah.
Video yang viral di berbagai media sosial ini memperlihatkan beberapa siswi yang tengah menyantap makanan di salah satu restoran cepat saji yang terkena boikot akibat aksi genosida Israel terhadap Palestina. Terlihat mereka memegang tulang ayam sambil membuat candaan yang tidak senonoh.
"Tulang anak Palestina," ucap salah satunya.
Hal ini lantas membuat netizen geram dan menyebut mereka tidak memiliki rasa empati, Bunda. Akibatnya, kelima siswi tersebut pun mengucapkan permintaan maafnya di publik.
"Saya di sini untuk meminta maaf kepada seluruh masyarakat atas tindakan tidak terpuji yang saya lakukan. Saya benar-benar tidak berniat untuk menghina, apalagi melecehkan suatu pihak tertentu. Saya juga benar-benar tidak berniat untuk mendokumentasikan suatu kejadian spontan dan lalu saya mem-posting-nya di akun media sosial," kata salah satu remaja lewat video YouTube Lima Sekawan, Rabu (12/6/2024).
Kelima siswi tetap wajib lapor ke sekolah
Meski sudah meminta maaf, kelima siswi ini tetap diberikan sanksi tegas oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Mereka diwajibkan lapor ke guru BK di sekolahnya selama 7 hari untuk pembinaan.
"Untuk para siswa wajib melakukan wajib lapor ke sekolah selama satu minggu kepada guru BK. Kita meminta mereka lapor setiap hari ke sekolah dan di situ kita lakukan pembinaan," kata Plt Kadisdik DKI Budi Awaluddin dilansir dari detikNews, Rabu (12/6/2024).
Selain guru BK, Disdik DKI juga menyiapkan berbagai pihak untuk memberi pembinaan. Mulai dari Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk hingga kepolisian.
"Kami siapkan dari Dinas PPAPP (Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk), konselor, dan juga dari Kanwil Kemenkumham, dari kepolisian dan juga dari Kesbangpol untuk melakukan pembinaan kepada adik-adik kita selama satu minggu di sekolah," lanjut Budi.
Tidak hanya kelima siswi, pembinaan ini juga rencananya akan diberikan kepada wali murid, Bunda. Harapannya adalah agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
"Menyampaikan nilai-nilai pengembangan karakter dan juga kebangsaan kepada para siswa dan juga guru, serta juga orang tua agar tentunya pembinaan kebangsaan ini melekat kepada diri kita sehingga toleransi kerukunan persatuan dan kesatuan itu terjalin di sekolah," tutur Budi.
Seperti apa berita lengkapnya? TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/som)