Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Viral Anak SMP Ejek Korban Genosida Palestina, Ini 5 Cara Tumbuhkan Empati pada Anak

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Selasa, 11 Jun 2024 18:25 WIB

Ilustrasi Tumbuhkan Rasa Empati pada Anak
Ilustrasi Tumbuhkan Rasa Empati pada Anak/Foto: iStock

Baru-baru ini, viral sekelompok anak SMP yang mengejek korban genosida di Palestina, Bunda. Tidak hanya makan di salah satu restoran yang mendapat boikot, para remaja ini juga membuat guyonan dengan kalimat 'darah anak Palestina'.

Hal ini lantas membuat banyak orang geram dengan tingkah laku mereka. Salah satu yang turut bersuara adalah artis Meisya Siregar.

Seraya mengunggah potret ketiga anaknya, Meisya menyebut bahwa anak-anak merupakan cerminan dari kedua orang tua. Karena itu, ketika anak tidak memiliki rasa empati, kemungkinan hal ini juga terjadi karena orang tuanya.

"Anak-anak ini adalah cerminan orang tuanya. Ketika mereka tumbuh dengan doktrin tertentu, ketika mereka jadi mati rasa, ketika mereka enggak bisa empati, bahkan sampai ke titik KEJAM bahkan menormalisasi genosida. Mungkin, orang tua lah yang harus pertama berkaca," tutur Meisya dikutip akun Instagram @meisya__siregar, Selasa (11/6/2024).

"Banyak hal yang luput dari kami sebagai orang tua. Pasti kami enggak sempurna. Tapi satu hal, apapun agama yang dianut, nilai KEMANUSIAAN itu harus tertanam dalam hati mereka," sambungnya.

Komitmen Meisya Siregar dukung Palestina

Dalam unggahan yang sama, Meisya Siregar menjelaskan komitmennya dan keluarga dalam mendukung aksi bela Palestina, Bunda. Menurutnya, membela Palestina merupakan sebuah aqidah dan akan membuat anak-anak sadar apapun bentuk berjuangannya akan dinilai sebagai ibadah.

"InsyaAllah, anak-anak sadar apapun bentuk perjuangan kami, bersuara, berteriak, menyisihkan rezeki, menunaikan sunnah Rasulullah untuk berkunjung ke Al-Aqso, sampai boikot adalah bentuk ibadah kami," tulisnya.

"Dan hanya untuk Allah, sebagai tanggung jawab kami saat hisab nanti. Bukan buat gaya-gayaan, FOMO, ikut-ikutan, atau biar kelihatan bersuara. Palestina (gambar semangka) ada di hati kami, darah kami, pikiran kami. Sampai Palestina merdeka!" imbuh Meisya.

Tidak hanya itu, Meisya menyebut para remaja yang mengejek Palestina sangatlah kejam dan tidak manusiawi. Ia pun berharap agar mereka bisa bertaubat sehingga orang tuanya menyesal dan bisa mendidik dengan cara yang lebih baik.

"Buat bocil-bocil yang sekarang lagi viral, karena bercandanya sangat-sangat kejam, tidak manusiawi, dan menyakiti perasaan semua orang. Semoga Tuhan ampuni kalian," papar istri Bebi Romeo ini.

"Bertaubat. Dan orang tua kalian menyesal dan bisa belajar mendidik kalian lebih baik lagi. Kasihan kalian sudah mempermalukan diri sendiri dan keluarga juga sekolah kalian. Ditunggu video minta maafnya yah!!!," tambahnya.

Menumbuhkan rasa empati pada anak bisa dilakukan sejak usia dini, Bunda. Seperti apa caranya? Simak selengkapnya pada laman berikutnya, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


DISKUSIKAN PERASAAN HINGGA BERIKAN CONTOH

Ilustrasi Ibu dan Anak

Ilustrasi Tumbuhkan Rasa Empati pada Anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/Yagi-Studio

Cara menumbuhkan rasa empati anak

Melansir dari laman Business Insider dan Understood, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan rasa empati pada anak sejak usia dini. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:

1. Diskusikan perasaan

Memberikan nama pada emosi membantu anak-anak belajar mengenali perasaan berbeda dalam diri mereka, Bunda. Ini juga akan mengembangkan kesadaran diri yang diperlukan untuk melatih empati terhadap orang lain.

Sebagai orang tua, Bunda bisa mendorong perkembangan ini dengan menyebutkan emosi Bunda sendiri dan jelaskan perasaan dalam berbagai situasi. Misalnya ketika terjebak macet, Bunda bisa katakan, 'Bunda merasa frustrasi dengan semua mobil ini. Ingin segera sampai ke rumah', dan masih banyak lagi.

2. Puji anak ketika mereka berempati

Penelitian menunjukkan bahwa mengakui dan memuji tindakan positif anak bisa membantu memperkuat perilaku tersebut. Selain itu, pujian juga bisa meningkatkan kemungkinan mereka melakukan tindakan serupa di masa depan.

Jadi, biasakan untuk memuji anak ketika melihat mereka menunjukkan rasa empati, ya. Beri tahu juga bahwa tindakannya ini membuat Bunda bangga.

Banner Sifat Anak Pertama Menurut Ahli

3. Tetap bersabar

Rasa empati membutuhkan waktu untuk berkembang dan meningkat seiring dengan latihan serta pengalaman. Jadi, wajar jika balita dan anak-anak prasekolah kurang menunjukkan kepedulian terhadap perasaan orang lain.

Seiring berjalannya waktu, anak akan belajar menjadi lebih bersimpati seiring berkembangnya otak mereka. Ingatlah bahwa empati adalah keterampilan kompleks yang akan terus berkembang sepanjang hidup anak.

4. Gunakan media bermain

Mempelajari empati seharusnya tidak menjadi tugas bagi anak. Orang tua bahkan bisa membuatnya menyenangkan. Dilansir laman Understood, Bunda bisa bermain permainan untuk mengajarkan empati.

Contohnya, duduklah di bangku taman bermain atau di mall bersama anak. Coba tebak suasana hati orang-orang yang lewat dan jelaskan petunjuk apa yang membuat mereka berpikir orang tersebut sedang bahagia, sedih, atau marah. Permainan semacam ini membantu anak memahami bagaimana ekspresi, bahasa tubuh, dan nada suara untuk menunjukkan bagaimana perasaan seseorang.

5. Berikan contoh

Ketika anak menunjukkan kurangnya empati dalam situasi sosial, maka Bunda bisa memberikan contoh berempati yang tepat.

Misalnya, mungkin saat berjalan ke sekolah, anak lain menjatuhkan buku dan Si Kecil tertawa. Bunda mungkin tergoda untuk langsung menegurnya. Namun, ada baiknya juga Bunda membantu anak tersebut dan berkata, 'Bolehkah saya membantumu? Mari saya bantu bawakan buku itu'.

Demikian cara menumbuhkan rasa empati anak, Bunda. Semoga dapat memberikan manfaat, ya.

Saksikan lagi video cara mengajarkan anak bersyukur berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda