PARENTING
7 Tanda Demam pada Anak Mulai Berbahaya, Waspada Bun!
Annisya Asri Diarta | HaiBunda
Senin, 08 Jul 2024 04:00 WIBDemam menjadi masalah kesehatan yang sering menimpa anak-anak. Meski terbilang ringan, tetapi Bunda perlu waspada ketika suhu anak tak kunjung turun, karena bisa menjadi pertanda masalah yang lebih serius pada kesehatannya.
Biasanya, demam adalah tanda bahwa tubuh anak sedang melawan infeksi. Namun, ada kalanya demam bisa menjadi indikasi masalah yang lebih serius, Bunda.
Demam pada anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi virus seperti flu hingga infeksi bakteri yang lebih serius. Sebagian besar demam tidak berbahaya dan dapat diatasi dengan perawatan di rumah, ada beberapa situasi di mana demam bisa menjadi tanda kondisi yang memerlukan perhatian medis segera.
Misalnya, demam tinggi yang disertai dengan gejala lain seperti kesulitan bernapas, ruam kulit, atau kejang bisa menjadi tanda anak membutuhkan perawatan lebih lanjut. Sementara itu, demam yang disertai dengan gejala lain seperti muntah hebat, diare parah, atau tanda-tanda dehidrasi seperti bibir kering dan jarang buang air kecil juga memerlukan perhatian segera.
Dehidrasi pada anak dapat terjadi dengan cepat dan bisa berbahaya jika tidak segera diatasi. Memahami kapan demam pada anak menjadi berbahaya sangat penting agar langkah-langkah yang tepat dapat diambil dengan segera.
Tanda demam pada anak mulai berbahaya
Menilik Cleveland Clinic, terdapat tanda-tanda demam pada anak yang mulai berbahaya. Simak selengkapnya untuk antisipasi kesehatan Si Kecil, Bunda.
1. Bayi di bawah 3 bulan mengalami demam
Demam merupakan respons bayi terhadap penyakit serius. Terutama pada bayi baru lahir, suhu tubuh yang rendah juga bisa menandakan adanya kondisi serius.
Jika bayi mengalami demam atau jika suhu rektalnya turun di bawah 97,7 derajat F (36,5 derajat C), Bunda perlu menghubungi dokter untuk perawatan lebih lanjut. Bayi baru lahir memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya berkembang, sehingga mereka lebih rentan terhadap infeksi serius.
2. Bayi dan anak di atas 3 bulan mengalami demam tinggi
Meski demam adalah respons alami tubuh terhadap infeksi, ada beberapa situasi di mana demam tinggi menunjukkan masalah kesehatan yang serius.
Pada bayi atau anak di atas usia 3 bulan mengalami demam yang tidak mereda walau sudah diberi obat atau suhu tinggi mencapai lebih dari 104 derajat F (40 derajat celcius). Bunda disarankan segera menghubungi dokter untuk perawatan lebih lanjut.
3. Anak mengalami demam lebih dari lima hari
Ketika anak mengalami demam dan sudah menjalani pengobatan di rumah, tetapi tidak kunjung turun sampai lebih dari lima hari. Bunda patut waspada dan segera membawa anak ke penyedia layanan kesehatan. Dokter perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab yang mendasarinya.
4. Obat penurun demam tidak berhasil pada anak
Pengobatan penurun demam seperti asetaminofen seharusnya bekerja dengan cepat untuk menurunkan demam anak. Jika demam anak tetap berlanjut meskipun sudah diberi obat penurun demam, Bunda segera hubungi dokter untuk perawatan lebih lanjut.
5. Perilaku anak tidak seperti biasanya
Perilaku anak yang tidak seperti biasanya saat mengalami demam dapat menjadi tanda bahaya yang perlu diperhatikan. Beberapa perubahan perilaku yang dapat menunjukkan kondisi yang lebih serius atau memerlukan evaluasi lebih lanjut dari dokter sebagai berikut:
- Sulit untuk dibangunkan
- Tidak cukup minum cairan
- Bayi yang tidak mengompol setidaknya empat popok per hari
- Anak yang lebih besar yang tidak buang air kecil dalam jangka waktu delapan hingga dua belas jam
6. Kekhawatiran orang tua pada demam anak
Ketika anak mengalami demam pastinya kekhawatiran dan naluri orang tua sangat berarti. Jika Bunda merasa khawatir tentang suhu tubuh atau kondisi penyakit anak, segera hubungi penyedia layanan kesehatan untuk perawatan lebih lanjut.
7. Anak mengalami kejang
Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada anak ketika suhu tubuh mereka meningkat dengan cepat, biasanya akibat demam tinggi. Kondisi ini sering terjadi pada anak-anak antara usia 6 bulan hingga 5 tahun. Jika anak mengalami demam disertai kejang, Bunda perlu menghubungi dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Cara mengatasi kejang demam pada anak
Mengutip laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), saat Bunda melihat Si Kecil mengalami kejang tetap tenang dan melakukan hal berikut ini:
- Letakkan anak di tempat yang aman, jauhkan dari benda-benda berbahaya seperti listrik dan pecah-belah
- Membaringkan anak dalam posisi miring agar makanan, minuman, muntahan atau benda lain yang ada dalam mulut akan keluar, sehingga anak terhindar dari bahaya tersedak
- Cegah Si Kecil untuk memasukkan benda apapun ke dalam mulut. Memasukkan sendok, kayu, jari orang tua, atau benda lainnya ke dalam mulut, atau memberi minum anak yang sedang kejang, berisiko menyebabkan sumbatan jalan napas apabila luka
- Bunda tidak boleh berusaha untuk menahan gerakan anak atau menghentikan kejang dengan paksa, karena dapat menyebabkan patah tulang
- Amati apa yang terjadi saat anak kejang, karena catatan ini menjadi informasi bagi dokter. Lalu tunggu sampai kejang berhenti dan bawa anak ke unit gawat darurat terdekat
- Apabila anak sudah pernah kejang demam sebelumnya, dokter akan membekali orangtua dengan obat kejang yang dapat diberikan melalui dubur. Setelah melakukan langkah-langkah pertolongan pertama di atas, obat tersebut dapat diberikan sesuai instruksi dokter
Demikian ulasan tentang tanda demam anak mulai berbahaya. Semoga bermanfaat untuk antisipasi kesehatan Si Kecil, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)Simak video di bawah ini, Bun:
4 Tips Menerapkan Active Listening Parenting pada Anak, Penting Bun
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Efektifkah Bawang Merah Digunakan Sebagai Obat Balur Demam Anak?
Pertolongan Pertama Anak Demam Tinggi, Berdarah & Digigit Kucing
5 Cara Menurunkan Demam pada Anak yang Bisa Dilakukan di Rumah
Penyebab dan Cara Mudah Mengatasi Gatal pada Balita
TERPOPULER
Begini Cara Gula Merusak Otak Anak, Ternyata...
Amankah Ibu Hamil Gunakan Dry Shampoo? Simak Kata Pakar
Berapa Banyak Air yang Perlu Diminum Ibu Menyusui agar ASI Lancar? Ini Pejelasannya
Turun 34 Kg & Tetap Stabil hingga 7 Tahun, Ini Rahasia Diet ala Konten Kreator Viral Amerika
Terpopuler: Potret Hassya Sabri, Anak Sambung Irish Bella yang Calon Dokter
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Body Serum Terbaik untuk Sehatkan dan Merawat Kulit
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Sikat Gigi Anak yang Aman dan Lembut
ZAHARA ARRAHMAREKOMENDASI PRODUK
10 Kapas Wajah yang Bagus untuk Bersihkan Makeup
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Pilihan Kotak Bekal Anak, Temukan yang Pas untuk Si Kecil
PritadanesREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Face Mist Terbaik untuk Lembapkan Kulit Wajah
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Chiki dan Bella Fawzi Umrah Bersama Sang Ayah Ikang Fawzi, Intip Potret Kehangatannya
Begini Cara Gula Merusak Otak Anak, Ternyata...
Berapa Banyak Air yang Perlu Diminum Ibu Menyusui agar ASI Lancar? Ini Pejelasannya
Amankah Ibu Hamil Gunakan Dry Shampoo? Simak Kata Pakar
5 Potret Harmonis Ben Joshua Bareng Istri & Anak yang Jarang Terekspos
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Okie Agustina Kena Omel Pasha Ungu gegara Tak Bela Kiesha Saat Digampar Dimas Anggara
-
Beautynesia
8 Hal yang Perlu Diketahui untuk Mengenal Zodiak Cancer Lebih Dekat
-
Female Daily
Nespresso Hadirkan Nostalgia Muslim Panas Ala 90-an melalui Instalasi Coffee Cart!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
7 Gaya Simpel Nagita Slavina - Hanggini Nonton Konser Blackpink di Korea
-
Mommies Daily
15+ Rekomendasi Book Cafe yang Nyaman di Jabodetabek