Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Efektifkah Bawang Merah Digunakan Sebagai Obat Balur Demam Anak?

Nurul Jasmine Fathia   |   HaiBunda

Jumat, 28 Jun 2024 20:40 WIB

Anak Sering Sakit Demam? Ini 7 Penyebab & Cara Mengatasinya
Ilustrasi anak demam/Foto: Getty Images/iStockphoto/yaoinlove
Daftar Isi
Jakarta -

Dalam upaya merawat kesehatan anak sering kali kita merespons dengan cepat ketika Si Kecil mengalami demam. Demam pada anak merupakan salah satu kondisi yang membuat para orang tua merasa khawatir dan ingin segera memberikan bantuan.

Dalam upaya mencari alternatif pengobatan yang aman dan efektif, banyak dari Bunda yang memilih penggunaan obat-obatan tradisional. Salah satu yang populer dan sering digunakan sebagai obat balur untuk demam anak adalah bawang merah.

Di Indonesia sendiri, bawang merah telah lama digunakan dan dipercaya dapat menurunkan demam pada anak.  Namun, seberapa efektif bawang merah dalam mengatasi demam pada anak? 

Kata dokter soal bawang merah sebagai obat balur demam anak

Bawang merah selain sebagai bahan penyedap masakan, juga memiliki beberapa manfaat lain. Mulai dari antiinflamsi, antimikroba, dan dipercaya bisa meningkatkan sirkulasi darah. Namun, belum ada bukti ilmiah yang bisa membuktikan secara langsung efektivitas bawang merah sebagai obat balur saat anak demam, Bunda. 

Dokter spesialis anak, dr. K.S. Denta, M.Sc, Sp.A, menjelaskan penggunaan bawang merah sebagai obat balur demam untuk anak dapat membuat kulit iritasi hingga menimbulkan rasa gatal dan panas. 

"Jadi kalau diusap-usap itu sebenarnya kan bikin iritasi, ya. Buat bayi-bayi dan anak-anak yang punya kulit sensitif, setelah dibalurin bawang itu dia jadi lecet, jadi gatal. Malah kontradiktif dengan niat awalnya yang mau nurunin panas, bisa jadi malah makin panas," kata dr. K.S. Denta kepada HaiBunda saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Selain membalurkan, sebagian orang tua juga menggunakan bawang merah untuk kerokan pada tubuh anak. Metode ini dipercaya dapat memberikan rasa hangat pada kulit yang diyakini bisa meredakan gejala masuk angin, serta memberikan efek aromaterapi yang menenangkan. Namun, sebaiknya kerokan dengan bawang merah perlu dihindari, Bunda. 

"Dia itu lebih ke iritasi karena dia kan ada zat-zat kayak cabai yang bikin lecet. Kalau dia bikin lecet, nanti kan terbuka kulitnya. Kulitnya terbuka nanti dia masuk deh alergen, terus kuman," tutur Denta.

Proses kerokan juga bisa menimbulkan rasa tidak nyaman atau nyeri, terutama jika dilakukan dengan tekanan yang terlalu keras. Selain itu, jika kulit teriritasi atau terluka ada risiko infeksi yang dapat terjadi, Bunda.

Oleh karena itu, sebelum mencoba metode tradisional seperti kerokan dengan bawang merah, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau tenaga medis. Dokter tentunya dapat memberikan saran berdasarkan kondisi kesehatan anak serta memberikan alternatif pengobatan yang lebih aman untuk Si Kecil.

"Sama saja kalau keroknya pakai bawang. Iya (merah-merahnya) kemungkinan iritasi, malah anaknya kesakitan, enggak nyaman. Mending di kompres saja (jika demam)," kata dokter yang berpraktik di Mayapada Hospital Kuningan ini.

Cara mengatasi demam pada anak

Saat anak mengalami demam, pertolongan pertama yang tepat sangat penting untuk memberikan kenyamanan dan membantu mempercepat pemulihannya. Langkah pertama adalah menenangkan dan memastikan anak beristirahat dengan cukup. 

Pastikan untuk memberikan minum air putih yang cukup agar tubuh anak tetap terhidrasi. Selanjutnya, dapat dilakukan pendinginan dengan cara menyeka tubuh anak dengan kain basah atau kompres air hangat pada bagian lipatan tubuh untuk membantu menurunkan suhu tubuhnya.

"Sebenarnya kan sederhananya kalau misalkan demamnya masih ringan di bawah 38 derajat, kita bisa mengurangi menurunkan suhunya dengan minum yang agak lebih banyak lebih sering, terus kompres air hangat di lipatan-lipatan tubuh, ketiak, selangkangan, terus bisa juga dengan memakai pakaian yang tipis. Jadi panasnya itu keluar secara alami," tambah dr. Denta.

Jika demam anak tinggi atau tidak kunjung turun setelah melakukan langkah-langkah pertolongan pertama ini, segera hubungi dokter untuk mendapatkan tindakan medis lebih lanjut. Penting untuk diingat bahwa penggunaan obat-obatan harus sesuai dengan rekomendasi dokter.

"Nah kalau misalnya kayak gitu masih demam tinggi, baru kita mempertimbangkan untuk minum obat," sambungnya.

Kapan tanda anak demam perlu dibawa ke dokter?

Anak demamIlustrasi anak demam/Foto: Getty Images/yaoinlove

Mengetahui kapan harus membawa anak yang demam ke dokter sangat penting untuk memastikan kesehatan mereka tetap terjaga. Berikut beberapa kondisi yang menandakan anak demam harus dibawa ke dokter seperti dilansir dari Kids Health.

1. Usia anak

  • Bayi berusia kurang dari 3 bulan dengan suhu tubuh 38 derajat celcius atau lebih tinggi.
  • Bayi berusia 3 hingga 6 bulan dengan suhu tubuh 38.3 derajat celcius atau lebih tinggi.

2. Kondisi umum anak

  • Demam berlangsung lebih dari tiga hari pada anak usia di atas 6 bulan.
  • Demam disertai dengan gejala lain seperti ruam, muntah, diare, sakit kepala parah, leher kaku, sulit bernapas, atau tidak responsif.
  • Anak sangat rewel atau sulit dibangunkan.
  • Anak tampak sangat lemah atau tidak seperti biasanya.

3. Riwayat kesehatan anak

  • Anak memiliki kondisi medis kronis atau masalah kesehatan yang mendasarinya, seperti penyakit jantung, kanker, atau gangguan kekebalan tubuh.
  • Anak baru-baru ini mengalami cedera serius atau infeksi yang memerlukan perawatan medis.

4. Kondisi demam

  • Demam sangat tinggi, misalnya di atas 40 derajat celcius.
  • Demam yang naik turun dan tidak merespons obat penurun demam.
  • Demam yang disertai dengan kejang. 

5. Perubahan perilaku atau kondisi fisik

  • Anak mengalami dehidrasi, termasuk mulut kering, tidak ada air mata saat menangis, jarang buang air kecil, dan kulit tampak kering.
  • Anak tampak bingung, mengalami halusinasi, atau perilaku yang tidak biasa lainnya.

Dalam upaya merawat kesehatan anak, Bunda pasti ingin memberikan yang terbaik ketika anak mengalami demam. Namun, perlu diingat jangan sampai sembarangan saat menggunakan obat tradisional atau obat-obatan yang dijual di pasaran ya, Bunda.

Semoga informasi ini bermanfaat untuk Bunda dan Si Kecil.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda