Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Cara Memantau Aktivitas Online Anak yang Aman Tanpa Mengganggu Privasinya

ZAHARA ARRAHMA   |   HaiBunda

Selasa, 23 Jul 2024 04:00 WIB

Mengawasi anak bermain gadget
Mengawasi anak bermain gadget/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Nattakorn Maneerat
Daftar Isi

Di dunia yang serba digital ini, anak-anak banyak yang sudah lihai berinternet. Sayangnya, dunia internet memiliki sisi negatif yang rentan memengaruhi pola pikir anak-anak. Oleh sebab itu, orang tua seringkali bertanya-tanya adakah cara yang bisa digunakan untuk memantau aktivitas online anak.

Dunia internet adalah ruang yang tidak selamanya memberi kenyamanan pada anak. Mengingat banyaknya efek negatif, seperti serangan online bullying hingga predator seksual yang mengancam Si Kecil, orang tua perlu menaruh perhatian yang ekstra terhadap anak.

Di bawah ini ada beberapa cara yang bisa orang tua ikuti untuk memberi pengawasan pada HP atau kegiatan anak-anak selama berselancar di internet. Simak selengkapnya, Bunda.

Cara memantau aktivitas online anak yang aman tanpa mengganggu privasinya 

Mengutip dari Kids Health, berikut beberapa tips yang Ayah dan Bunda bisa lakukan untuk memantau aktivitas online Si Kecil tanpa mengganggu privasinya.

Aktivitas berinternet di media sosial 

Memantau aktivitas anak di internet dan media sosial sangat penting untuk melindungi mereka dari bahaya online. Untuk itu, setiap orang tua dianjurkan untuk selalu mendampingi anak dalam penggunaan gadget dan internet.

Namun, cara tersebut mungkin tak selamanya efisien mengingat Ayah dan Bunda juga memiliki aktivitas lain yang perlu dikerjakan. Oleh karenanya, Bunda bisa manfaatkan beberapa cara berikut untuk memantau aktivitas online anak yang aman dan mudah:

1. Gunakan aplikasi pemantauan

Sebagian besar penyedia jasa email, seperti Google dan Yahoo menyediakan sebuah pilihan yang bisa orang tua manfaatkan demi keamanan anak berinternet. Bunda bisa membuat email khusus anak-anak yang terhubung dengan email orang tua. Informasi ini akan meneruskan hasil pantauan terkait berapa lama Si Kecil menghabiskan waktu pada aplikasi tertentu. 

Aplikasi pemantauan ini juga menyediakan opsi pasang filter konten dan pembatasan waktu layar. Hal ini bisa membantu Bunda memblokir konten yang tidak pantas dikonsumsi anak-anak dan membantu mereka tetap seimbang menjalani kegiatan online dan offline.

2. Gunakan media sosial yang sama dengan anak-anak

Cara terbaik untuk mengetahui apa saja yang dikonsumsi anak selama berinternet adalah menjadi bagian dari pengguna aplikasi yang sama dengan yang mereka gunakan. Cara ini berguna untuk orang tua memahami cara kerja aplikasi dan konten apa yang ramai beredar di dalamnya. Dengan begitu, Bunda akan tahu bahaya apa yang sekiranya berpotensi menyerang Si Kecil.

3. Bicarakan secara terbuka tentang penggunaan media sosial

Cara terakhir yang bisa orang tua terapkan dalam memantau penggunaan HP anak adalah dengan mengajaknya berkomunikasi. Ajak Si Kecil untuk menceritakan apa saja yang mereka saksikan di gadget sehingga orang tua bisa menyisipkan beberapa poin terkait keamanan dalam penggunaan internet.

Ajaklah anak-anak dalam obrolan terkait tren-tren terbaru di internet. Hal ini membantu untuk menunjukkan bahwa Ayah dan Bunda update tentang informasi yang beredar di dunia maya. Alhasil, ke depannya anak-anak akan lebih terbuka atas apa yang ia konsumsi di media sosial.

Aktivitas menonton televisi

Ayah dan Bunda ingin mengontrol anak dalam menonton acara televisi, simak cara yang Bubun rangkumkan berikut. Cara ini akan membantu dalam menjaga anak dari paparan acara yang tak sesuai dengan umurnya.

Berilah Si Kecil tontonan yang sesuai dengan kategori usia. Hal ini bisa dilakukan dengan selalu memperhatikan kode yang tersedia di setiap acara yang sedang tayang.

Lembaga penyiaran televisi mewajibkan setiap stasiun TV untuk menayangkan program siaran bersama klasifikasi audiens dalam bentuk karakter huruf kelompok, seperti P, A, R, D, dan SU. Hal ini tertulis rinci dalam Memo Bersama Komisi Penyiaran Indonesia dan Lembaga Sensor Film tentang Penyensoran dan Kewajiban Pencantuman Klasifikasi Usia Penonton Film di Layar Televisi.

Kode-kode tersebut harus diletakkan jelas sepanjang acara berlangsung untuk memudahkan penonton mengidentifikasi program siaran. Berikut adalah rincian lima kelompok usia penonton program TV:

  • Klasifikasi P: Siaran untuk anak-anak usia pra-sekolah, yakni khalayak berusia 2-6 tahun;
  • Klasifikasi A: Siaran untuk Anak-Anak, yakni khalayak berusia 7-12 tahun;
  • Klasifikasi R: Siaran untuk Remaja, yakni khalayak berusia 13-17 tahun;
  • Klasifikasi D: Siaran untuk Dewasa, yakni khalayak di atas 18 tahun; dan
  • Klasifikasi SU: Siaran untuk Semua Umur, yakni khalayak di atas 2 tahun.

Ayah dan Bunda perlu memastikan apakah tontonan acara yang disajikan sesuai dengan usia Si Kecil atau tidak. Hal ini tidak boleh disepelekan demi memastikan hiburan yang mereka tonton sesuai dengan tahap perkembangan anak.

Video game dan app ratings

Kalau Si Kecil adalah anak-anak yang kerap menghabiskan waktu dengan gadget untuk bermain game, Bunda juga perlu tegas dalam memilih permainan apa yang sesuai dengan anak-anak.

Setiap video game yang terunduh di HP memiliki rating syarat bagi pengguna yang ingin bermain. Rating ini dapat dilihat melalui detail aplikasi yang tersedia di Google Play Store atau App Store. Berikut adalah rincian setiap rating aplikasi video game:

  1. E (Everyone): konten video game cocok untuk dikonsumsi semua umur. 
  2. E-10+ (Everyone 10+): konten video game aman untuk dimainkan anak-anak berusia lebih dari 10 tahun. 
  3. T (Teen): konten video game ditujukan untuk anak usia 13 tahun ke atas.
  4. M (Mature): konten video game ditujukan untuk usia 17 tahun ke atas.
  5. AO (Adult Only): konten video game hanya ditujukan bagi pengguna usia 18 tahun ke atas.

Pengelompokkan usia pengguna ini merupakan sebuah antisipasi supaya anak terhindar dari konten yang tak sesuai dengan kemampuan tumbuh kembangnya. Anak-anak kurang dari 17 tahun sangat dibatasi untuk tidak mengonsumsi konten video game yang mengandung kata-kata kasar, animasi kekerasan, dan lain sebagainya.

Informasi lain untuk memantau aktivitas online anak yang aman tanpa mengganggu privasinya yang perlu diketahui Ayah dan Bunda

Anak-anak adalah sosok yang mudah sekali meniru sesuatu yang ia saksikan sehari-hari. Apabila Si Kecil sering bermain HP, mengakses internet, dan menghabiskan waktu berjam-jam bermain game, Bunda perlu sekali tegas menyikapi  penggunaan tersebut.

Selain melakukan pemantauan secara tak langsung dengan aplikasi yang telah disebut, orang tua harus selalu mengawasi anak saat mereka menjelajahi internet. Ayah dan Bunda tidak bisa selalu bergantung dengan alat tersebut.

Luangkan waktu untuk mendampingi dan mengajarkan anak akan pentingnya menjaga keamanan dan konsumsi konten di internet. Lambat laun, anak-anak bisa mengerti bagaimana mereka perlu bersikap di dunia online.

Demikian informasi seputar cara memantau aktivitas online anak yang aman tanpa harus mengganggu privasinya secara berlebihan. Semoga bermanfaat, ya Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda