PARENTING
Ketahui Durasi Penggunaan Gadget pada Anak yang Disarankan
ZAHARA ARRAHMA | HaiBunda
Selasa, 23 Jul 2024 15:35 WIBDi zaman yang semakin modern ini, penggunaan gadget merupakan satu hal yang tidak bisa lagi dihindari, tak terkecuali pada anak-anak. Menyikapi hal ini, orang tua pun sudah saatnya lebih adaptif dan memanfaatkan teknologi untuk media pembelajaran anak.
Jika kehidupan anak-anak sudah tak bisa dipisahkan dari gadget, ini saatnya bagi Bunda dan Ayah memahami kapan dan berapa lama durasi penggunaan gadget yang aman bagi Si Kecil.
Terlalu banyak konsumsi screen time membawa bahaya pada perkembangan kognitif anak-anak. Mereka akan cenderung mengalami penurunan fokus dan tidak tanggap dalam memecahkan masalah. Untuk itu, orang tua harus tegas mengatur batasan screen time pada anak.
Lantas berapa lamakah durasi penggunaan gadget pada anak yang disarankan oleh banyak ahli? Yuk, simak penjelasan di bawah ini untuk mendapatkan jawabannya, Bunda.
Kapan sebaiknya mengenalkan gadget pada anak?
Menurut World Health Organization (WHO), anak yang berusia di bawah 2 tahun sangat tidak direkomendasikan terkena paparan gadget. Oleh sebab itu, orang tua tak seharusnya mengenalkan anak pada gadget di rentang usia tersebut.
WHO bersama dengan American Academy of Pediatrics (AAP) sepakat membuat aturan bahwa anak baru boleh dikenalkan gadget ketika mereka memasuki usia prasekolah, yakni 3 tahun ke atas. Hal ini sebagai upaya melindungi perkembangan daya otak Si Kecil lebih sempurna.
Walaupun begitu, orang tua tetap perlu ketat untuk menegakkan aturan jadwal dan durasi penggunaan gadget. Dengan begitu, anak-anak tidak akan mengalami ketergantungan terhadap teknologi satu ini.
Durasi penggunaan gadget pada anak yang disarankan
Idealnya, anak-anak hanya boleh menggunakan gadget selama satu jam per hari dengan pendampingan orang dewasa. Dilansir American Academy of Child & Adolescent Psychiatry, berikut beberapa pertimbangan yang perlu diterapkan dalam mengatur durasi penggunaan gadget pada anak:
- Anak usia di bawah 2 tahun diperbolehkan terkena paparan gadget apabila hanya sebatas video call bersama orang tua yang berada jauh darinya.
- Anak usia 2-5 tahun perlu dibatasi konsumsi layar gadget selama 1 jam per hari dengan pendampingan orang dewasa.
- Singkirkan penggunaan gadget selama 30-60 menit sebelum waktu tidur.
Selain durasi, pemilihan konten yang disaksikan melalui gadget juga memerlukan perhatian khusus. Pilihlah hiburan yang berisikan materi sesuai dengan perkembangan otak di usia mereka. Jangan sampai mereka menyaksikan adegan yang melebihi batas usia yang ditentukan.
Pedoman penggunaan internet sesuai usia
Melansir laman IDAI, berikut aturan yang sebaiknya diterapkan terkait pemberian gadget pada anak sesuai usianya:
- Sampai usia 10 tahun
Anak yang berusia lebih kecil hingga 10 tahun masih butuh pengawasan dan pemantauan untuk memastikan merek tidak terpapar konten negatif. Blok fitur, konten, dan aplikasi yang tidak sesuai dengan usia anak.
- Usia 11-14 tahun
Anak sudah jauh lebih banyak informasi, tapi tetap butuh disupervisi dan dimonitor agar tak terpapar konten negatif. Berikan pengertian mengenai informasi pribadi apa saja yang boleh di-share di internet. Pastikan mereka untuk tidak membagikan informasi pribadi seperti password, nama, alamat, nomor telepon, usia, ras, lokasi sekolah, dan nama teman
- Usia 15-18 tahun
Anak pada usia ini hampir tidak memiliki batas mengenai akses konten, situs, atau aktivitas di dunia maya. Meski remaja lebih update mengenai penggunaan internet, Ayah dan Bunda perlu memberikan batasan pemakaian yang aman. Ingatkan mereka mengenai informasi apa saja yang boleh dibagikan di internet.
Alasan anak di bawah usia 2 tahun tidak boleh diberikan gadget
Ada beragam alasan mengapa anak-anak di bawah usia dua tahun tidak boleh terpapar penggunaan gadget. Ini berkaitan erat dengan perkembangan kinerja otak mereka, Bunda.
Pada webinar beberapa waktu lalu, Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Tumbuh Kembang Pediatrik Sosial IDAI, Prof. Dr. dr Ahmad Suryawan, SpA(K menerangkan kalau otak anak usia dua tahun sudah mencapai volume 80 persen. Sehingga, mereka hanya perlu mencapai sisa volume 20 persen.
"Batas usia dua tahun tersebut menyimpan gerak perkembangan otak yang pesat. Oleh sebab itu, masa ini disebut sebagai periode emas. Di umur dua tahun, volume otak sudah tumbuh cukup matang," ungkap dokter yang kerap disapa Wawan ini.
Di sisi lain, anak berusia di bawah dua tahun belum memiliki kondisi otak yang mumpuni. Mereka tak fasih mengenal simbol, menyimpan memori, bahkan memberi perhatian secara penuh.
"Otak anak di bawah dua tahun itu masih amat immature untuk mengenal beragam simbol, menyimpan memori, dan memperhatikan atensi. Alhasil, anak pada rentang usia itu mempunyai keterbatasan dalam memahami pengetahuan dalam bentuk tiga dimensi," sambungnya.
Mengenalkan anak pada gadget di waktu yang terlalu dini berisiko menimbulkan ketergantungan dan konsumsi screen time yang berlebihan.
Konsumsi screen time yang terlalu banyak memberikan dampak buruk bagi tumbuh kembang anak, terutama pada perkembangan kognitifnya. Hal ini disebutkan oleh dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), Ketua Pengurus Pusat IDAI dalam kesempatan yang sama.
"Salah satu efek penggunaan layar pada anak adalah perkembangan kognitifnya. Ada penurunan kemampuan pada pemecahan masalah pada anak. Kemampuan kognitif biasanya diperoleh dari pengalaman dunia nyata," ungkap Piprim.
Seperti yang sudah disebutkan bahwa anak usia di bawah dua tahun sedang mengalami perkembangan otak yang pesat. Kemampuan otak dalam mengasah fungsi kognitif adalah dengan mencerminkan apa yang disaksikan sehari-hari.
Membiarkan anak usia di bawah dua tahun bermain gadget tanpa pendampingan ketat dari orang dewasa, dapat memunculkan risiko keterlambatan anak dalam pembelajaran bahasa dan berujung pada speech delay. Ini tentu hal yang paling dihindari oleh semua orang tua, bukan?
10 Dampak positif penggunaan gadget pada anak
Penggunaan gadget atau konsumsi teknologi oleh anak-anak sebenarnya tak melulu membawa dampak buruk. Aktivitas ini juga dapat memberi manfaat bila diterapkan secara baik dengan pendampingan orang dewasa.
Berikut 10 dampak positif yang bisa anak-anak rasakan dari penggunaan teknologi gadget menurut Twin Science:
1. Pertukaran informasi yang cepat
Anak-anak bisa lebih cepat mengakses informasi yang diinginkan kapan saja melalui gadget. Apapun yang mereka ingin ketahui dan sampaikan kepada orang lain dapat dilakukan dengan mudah tanpa memerlukan ragam hal yang rumit.
2. Mengembangkan keterampilan dasar
Bermain game atau menonton video di gadget sebenarnya dapat membantu anak meningkatkan keterampilan dasar seperti pemikiran kreatifnya, Bunda. Hal ini dapat terasah jika orang tua turut serta mengawasi bagaimana mereka beraktivitas dalam gadget.
Banyak sekali ditemukan pengalaman yang menceritakan bahwa anak-anak terlatih mengembangkan kemampuan bahasa asing melalui gadget, bukan? Nah, hal ini dapat terwujud selama konten yang dikonsumsi sesuai dengan perkembangan usia anak-anak.
3. Bersosialisasi
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan gadget bisa menurunkan kemampuan anak dalam bersosialisasi. Namun, gadget juga bisa melatih daya anak dalam bersosialisasi dan mengenal orang-orang baru dari budaya yang berbeda melalui internet. Ini bisa dilakukan bila anak-anak memahami aturan konsumsi gadget yang tepat dari orang tua.
4. Mengembangkan keterampilan baru
Selain keterampilan dasar, internet serta teknologi juga mengajarkan anak beberapa keterampilan baru yang mungkin merupakan bakat tersembunyi Si Kecil, Bunda.
Sebagai contohnya, dalam gadget ada beberapa aplikasi yang menyediakan alat sebagai media melukis. Nah, dari hal ini mungkin saja anak menemukan jiwa kreativitas baru yang melatih bakat melukis mereka.
5. Mendorong rasa semangat belajar
Teknologi membuka dunia pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik. Berbagai situs dan aplikasi menyediakan media belajar yang mungkin saja membantu anak untuk mengeksplorasi berbagai mata pelajaran dan mendorong semangatnya dalam belajar.
6. Meningkatkan keterampilan komunikasi
Teknologi memungkinkan anak-anak untuk terhubung dengan anggota keluarga, teman, dan rekan melalui berbagai platform komunikasi seperti panggilan video, aplikasi pengiriman pesan, dan media sosial.
Melalui komunikasi tertulis dalam pesan atau email, anak-anak belajar tata bahasa dan ejaan yang benar. Panggilan video dan diskusi daring meningkatkan kemampuan mereka untuk mengekspresikan pikiran dan ide dengan jelas dan percaya diri.
7. Menumbuhkan literasi digital
Tumbuh di era yang didominasi teknologi, sangat penting bagi anak-anak untuk memiliki literasi digital. Dengan mengenalkan teknologi sejak usia dini kepada mereka, mereka akan terbiasa dengan cara kerja berbagai perangkat internet.
8. Memudahkan akses belajar ke berbagai sumber
Sumber daya pendidikan konvensional sangat terbatas. Namun, teknologi menawarkan akses ke beragam konten pendidikan, termasuk buku elektronik dan kursus daring.
Ketersediaan sumber daya pembelajaran yang beragam ini memastikan bahwa anak-anak memiliki akses ke berbagai informasi dan pengetahuan, memberdayakan mereka untuk mengeksplorasi minat mereka lebih luas dan bebas.
9. Menumbuhkan kreativitas dan imajinasi
Teknologi dapat berfungsi sebagai alat yang ampuh untuk melepaskan kreativitas dan imajinasi anak. Berbagai aplikasi dapat ditemukan untuk memberi anak kesempatan dalam mengekspresikan diri secara artistik dan kreatif. Dengan memberi anak-anak sarana untuk mengeksplorasi kreativitas dan imajinasi, gadget berkontribusi pada perkembangan holistik anak.
10. Membantu anak beradaptasi terhadap keterampilan teknologi
Di dunia yang teknologinya terus berkembang pesat, kemampuan beradaptasi dan menguasai teknologi sangat penting untuk meraih kesuksesan di masa depan. Memperkenalkan teknologi kepada anak-anak sejak usia dini membantu mereka merasa nyaman dengan inovasi dan perubahan.
10 Dampak negatif penggunaan gadget pada anak
Penggunaan gadget memang sarat akan dampak negatif yang menghantui. Terutama pada anak-anak yang secara mental belum sempurna dalam mengoperasikan teknologi.
Nah, bila Si Kecil seringkali terpapar atau menghabiskan waktu bermain gadget, berikut 10 dampak negatif yang akan mengganggu anak menurut berbagai sumber:
1. Pola dan kualitas tidur menurun
Anak-anak usia 3-5 tahun yang kerap menggunakan gadget memiliki kualitas tidur yang menurun bila dibandingkan anak yang tidak mengonsumsi konten gadget, Bunda. Ini dapat berhubungan dengan pengaruh konten atau cahaya biru.
"Karena pengaruh konten materi dalam media gadget. Mungkin saking senangnya, anak jadi enggak tidur-tidur. Lalu hal lain yang kita tidak pernah tahu adalah efek supresi hormon melatonin di dalam tubuh Si Kecil oleh emisi cahaya biru," ungkap dr Wawan.
2. Speech delay
Dokter Wawan mengungkapkan ada begitu banyak bukti penelitian yang menyatakan bahwa penggunaan gadget berisiko membuat anak mengalami speech delay. Banyak sekali ditemukan anak yang belum mampu berbicara sebab ketergantungan pada konten internet.
"Sudah begitu banyak bukti penelitian yang mengaitkan screen time yang berlebihan di usia dini dengan gangguan bicara dan bahasa. Jadi ini sudah tidak bisa terbantahkan karena ini bukan pendapat pribadi personal, tapi ini studi yang banyak," jelasnya.
Hal ini juga diperkuat oleh kurangnya interaksi orang tua dengan anak. Sehingga, anak-anak tidak terlatih berkomunikasi dengan lancar.
3. Obesitas
Anak yang melakukan screen time secara berlebihan berhubungan erat dengan peningkatan indeks massa tubuh, Bunda. Hal ini juga berkaitan dengan peningkatan berat badan anak di usia selanjutnya.
Dokter Wawan mengungkapkan penelitian menyebut durasi screen time dua jam menyebabkan anak mengalami obesitas. Terlebih jika anak melakukan screen time sambil makan.
"Penggunaan gadget menjadi salah satu pemicu obesitas pada anak. Ini pengaruhnya signifikan kalau ada paparan iklan makanan. Ditambah screen time saat anak makan. Memainkan gadget saat makan itu faktor tidak langsung anak terpicu obesitas. Jadi hati-hati," jelasnya.
4. Tumbuh perilaku yang tidak menyenangkan
Kalau diperhatikan, anak-anak biasanya akan berperilaku buruk seperti tantrum bila waktu interaksinya dengan gadget tiba-tiba dihentikan. Bahkan kalau sudah kecanduan, anak jadi marah dan menangis ketika orang tua membatasi dan melarang bermain gadget.
Sebuah ulasan di laman Psychology Today menyebut bahwa screen time dapat memengaruhi gangguan mood. Terlalu banyak screen time akan membuat perilaku anak tumbuh menjadi tidak menyenangkan.
5. Postur tubuh yang buruk
Ketika bermain tablet, anak-anak cenderung berada di posisi yang sangat tidak layak, mulai dari membungkuk, bahu terkulai, dan leher tertekuk. Posisi ini akan memperburuk postur tubuh Si Kecil di kemudian hari.
Selain itu, tulang belakang anak akan berisiko bergeser dan tidak sejajar. Ini mengakibatkan sistem saraf di baliknya terganggu dalam mengoordinasikan fungsi tubuh.
6. Menurunkan daya fokus
Anak yang terlalu banyak mengonsumsi konten di dalam gadget akan mengalami penurunan fokus dan perhatiannya. Dia akan sulit menyelesaikan satu aktivitas secara runtut sebab gangguan kesehatan psikis yang mengakibatkan konsentrasi yang mudah pecah.
7. Mendorong anak tumbuh anti-sosial
Dampak negatif lain yang berisiko hadir ketika anak kecanduan gadget adalah pribadi anak yang menjadi tertutup dan anti-sosial. Hal ini berkaitan dengan aktivitas anak yang jarang berinteraksi dengan dunia luar dan masyarakat. Akibatnya, anak menjadi kurang bergaul dan tidak nyaman untuk berada di sekeliling orang-orang.
8. Mudah resah dan alami depresi
Gadget membawa pengaruh besar yang berdampak pada peningkatan stres dan kecemasan. Hal ini pun berlaku pada anak-anak, Bunda.
Sebagaimana disebutkan oleh Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan RI, kecanduan gadget memicu efek samping berbahaya yang membuat anak tumbuh dalam risiko depresi, gangguan kesehatan, hingga kepribadian bipolar.
9. Menurunkan rasa empati
Akibat anak terus menerus berhadapan dengan benda mati layaknya gadget, anak bisa mengalami penurunan sifat empati terhadap sesamanya. Anak menjadi kurang peka terhadap sekitarnya dan cenderung mementingkan diri sendiri.
10. Menurunkan daya imun tubuh
Anak-anak yang kecanduan gadget tentunya menjadi jarang melakukan aktivitas fisik seperti olahraga. Mereka cenderung menghabiskan waktu dengan bermain game atau menonton video di ruangan tertutup.
Terlebih lagi bila anak-anak melakukan kegiatan tersebut sembari makan makanan instan yang miskin nutrisi. Akibatnya, daya imun tubuh menurun dan mengakibatkan anak mudah jatuh sakit.
Tips mengenalkan gadget pada anak
Apabila Ayah dan Bunda ingin mengenalkan penggunaan gadget pada anak, cobalah ikuti beberapa tips yang disarankan Mayo Clinilc berikut ini agar Si Kecil terhindar dari dampak negatif gadget:
- Hindari mengenalkan gadget pada anak usia di bawah dua tahun
- Selalu awasi dan dampingi Si Kecil ketika bermain gadget
- Batasi durasi penggunaan, yakni satu jam per hari bagi anak usia prasekolah
- Gunakan kontrol orang tua untuk memblokir atau memfilter konten yang dianggap tak pantas untuk anak
- Perhatikan konten apa saja yang dikonsumsi anak selama berselancar di internet
- Tanyakan dan diskusikan pada Si Kecil apa saja permainan, video, dan aplikasi yang telah dimainkan sepanjang hari
- Imbangi dengan aktivitas fisik di luar rumah untuk menjaga perkembangan motorik dan kognitif seimbang
- Hindari penggunaan gadget di waktu menjelang tidur
Ciri anak overstimulasi karena kebanyakan main gadget
Kecanduan bermain gadget dapat menyebabkan sistem saraf anak menjadi sensitif dan terlalu terstimulasi atau sangat terangsang (overstimulasi). Keadaan ini mengakibatkan otak stres berlebihan dan membuat kendali lobus frontal berantakan.
Lobus frontal sendiri merupakan bagian otak besar yang berada di bagian depan otak. Bagian ini bertanggung jawab untuk mengendalikan emosi, daya pikir, serta gerak tubuh. Jika lobus frontal mengalami gangguan, tentu tubuh manusia akan overstimulasi dan bersikap seakan-akan liar tak terkendali, Bunda.
Mengutip dari Verywell Family, overstimulasi terjadi bila anak-anak diberi lebih banyak pengalaman, suara, sensasi, dan aktivitas daripada yang bisa mereka atasi. Contohnya, seorang bayi baru lahir yang menangis bila dipeluk banyak orang ketika mengunjungi pertemuan keluarga besar.
Kondisi overstimulasi juga mudah terjadi ketika anak terlalu sering bermain gadget. Berikut adalah ciri-ciri yang bisa Bunda kenali bila Si Kecil mengalami overstimulasi gadget menurut Verywell Family:
Ciri pada balita atau anak prasekolah
- Tampak lelah dan kesal
- Banyak menangis tanpa mengungkapkan apa yang sedang mereka rasakan
- Mudah mengamuk dan melemparkan diri ke lantai sembari menangis keras atau marah
- Menolak untuk melakukan hal-hal kecil, seperti mengambil gelas yang jatuh atau mengenakan sabuk pengaman
Ciri pada anak usia sekolah
- Menjadi sangat mudah kesal dan mengamuk
- Menjadi agresif atau liar
- Tampak mengantuk atau sering lemas
- Bertindak di luar karakter atau kepribadian mereka
- Senang berlarian tanpa alasan
Itulah beberapa ciri yang mudah dikenal bila anak overstimulasi atas penggunaan gadget. Oleh karena itu, orang tua perlu waspada terhadap durasi konsumsi screen time yang anak-anak terima setiap harinya. Jangan sampai Si Kecil mengalami gangguan seperti di atas yang dapat membahayakan tumbuh kembangnya, ya Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
Tips Mendengarkan Suara Anak dari Psikolog
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
5 Cara Mengajarkan Anak Berinternet Cerdas dan Sehat
Cara Memantau Aktivitas Online Anak yang Aman Tanpa Mengganggu Privasinya
100 Ucapan Selamat Hari Anak Nasional 2024 Penuh Makna, Bagus untuk Dijadikan Caption Medsos
6 Contoh Pidato Hari Anak Nasional 2024 Penuh Makna Sesuai Tema
TERPOPULER
Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini
Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya
Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia
Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi
Cerita Aline Adita Akhirnya Berhasil Hamil setelah 7 Th Jalani Promil
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Face Mist Terbaik untuk Lembapkan Kulit Wajah
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
5 Pilihan Tas Sekolah Anak TK-SD yang Bagus hingga Awet, Bisa Buat Perempuan & Laki-laki
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Cleansing Oil untuk Semua Jenis Kulit dari Berminyak dan Berjerawat
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Slow Cooker Terbaik, Solusi Masak MPASI untuk Bayi
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
Review Main Virtual Sport di VS Thrillix AEON Mall Tanjung Barat, Lengkap dengan Harga Tiket
Firli NabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Curhat Inul Daratista Usai Kabarkan Adam Suseno Sudah Boleh Pulang dari RS
Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya
Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi
Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini
Idol K-Pop Hadiri Paris Fashion Week, Cha Eun Woo hingga Mingyu SEVENTEEN
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Terungkap, Pacar Berondong Olla Ramlan Diduga Teuku Ryan
-
Beautynesia
Saatnya Move On, Ini 3 Tanda Kamu Berjuang Sendirian dalam Hubungan
-
Female Daily
Mulai Menjamur, Body Mist Diprediksikan Bakal Jadi Tren di Tahun 2025!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
7 Gaya Kim Kardashian Dikritik bak Penunggu Rumah Bordil, Terlalu Seksi
-
Mommies Daily
Cara Efektif Menegur Anak dalam 1 Menit ala dr. Aisah Dahlan, Orangtua Harus Coba