Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Pahami Perbedaan Anak Alami Disabilitas Intelektual dengan ADHD

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Rabu, 31 Jul 2024 04:00 WIB

Ilustrasi Anak Belajar
Ilustrasi Anak ADHD atau DI/Foto: Getty Images/iStockphoto

Bunda sudah pernah mendengar kondisi Disabilitas Intelektual (DI) yang kerap terjadi apa anak? Lantas, apakah kondisi ini sama dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), ya?

Disabilitas intelektual (DI) merupakan kondisi di mana anak tidak mampu beradaptasi pada lingkungan sekitarnya. Hal ini ditandai dengan kemampuan anak yang jauh dari milestone pada usianya atau melalui tes IQ maupun tes Griffith.

Sementara, ADHD merupakan salah satu gangguan perkembangan saraf yang paling umum dan banyak terjadi pada anak. Ini adalah kondisi otak jangka panjang (kronis) yang menyebabkan disfungsi eksekutif yang berarti dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk mengelola emosi, pikiran, dan tindakannya sendiri.

Tanda dari DI dan ADHD sendiri sangat mirip, Bunda. Mulai dari keterlambatan pada cara bicara atau komunikasi, motorik kasar, motorik halus, hingga kecerdasannya.

Namun, apakah DI dan ADHD merupakan kondisi yang sama?

Perbedaan DI dan ADHD menurut dokter

Terkait hal ini, Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang Pediatri, dr. Rita Andriyani, Sp.A(K)., menjelaskan bahwa DI dan ADHD merupakan kondisi yang sangat berbeda.

Dokter Rita mengungkap umumnya anak yang ADHD memiliki IQ yang normal. Sementara itu, anak dengan DI memiliki IQ yang rendah.

"Anak yang ADHD umumnya memiliki IQ yang normal dan cenderung tinggi. Sedangkan, anak dengan DI memiliki IQ yang rendah," kata dr. Rita kepada HaiBunda, baru-baru ini.

Tidak hanya itu, dr. Rita juga mengungkapkan bahwa anak dengan DI tetap aktif seperti anak yang mengidap ADHD. Meski begitu, sifat aktifnya tersebut tidak bertujuan seperti tantrum.

"Berbeda dengan ADHD, anak biasanya aktif karena memiliki tujuan. Selain itu, ADHD biasanya berhubungan dengan keseimbangan hormon," jelasnya.

Ketika Bunda melihat ciri-ciri yang mirip dengan DI maupun ADHD, jangan langsung mendiagnosisnya secara sepihak ya, Bunda. Ada baiknya untuk langsung berkonsultasi dengan dokter, sehingga Si Kecil akan mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisinya.

Lantas, bagaimana cara mengatasi anak dengan DI? Simak selengkapnya pada laman berikutnya ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


PILIH SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN KONDISI ANAK

Ilustrasi Anak Belajar Menari

Ilustrasi Anak ADHD atau DI/Foto: iStock

Cara mengatasi anak dengan disabilitas intelektual

Dokter Rita menjelaskan ada beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi anak dengan disabilitas intelektual (DI). Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:

1. Kembangkan kemampuan lainnya

Anak-anak dengan DI umumnya lemah dalam kegiatan dan kemampuan berpikir seperti menghitung, Bunda. Meski begitu, mereka tetap memiliki bakat tersendiri.

Menurut dr. Rita, Bunda bisa mengembangkan kemampuan anak yang lainnya. Mulai dari bernyanyi, menari, memasak, hingga olahraga.

"Ada baiknya Bunda membantu Si Kecil mengembangkan bakatnya tersebut. Hal ini bisa dikembangkan di sekolah khusus atau ikut kegiatan di luar sekolah yang berhubungan dengan minat atau bakatnya," jelasnya.

Banner Hari Anak Nasional

2. Pilih sekolah yang sesuai

Salah satu kesalahan yang dilakukan oleh orang tua dengan anak mengidap disabilitas intelektual adalah salah memilih sekolah. Karena itu, ada baiknya memasukkan anak ke sekolah khusus agar mereka mendapat pendidikan yang sesuai dengan perkembangannya.

"Jika anak jelas memiliki kondisi dan terdiagnosis dengan DI, sebaiknya anak masuk ke sekolah khusus agar kemampuannya berkembang sesuai potensinya," ujar dr. Rita.

3. Berikan terapi

Anak yang memiliki disabilitas intelektual bisa diberikan terapi agar kondisinya menjadi lebih baik. Meski begitu, pemberian terapi harus berdasarkan pemeriksaan dokter, ya.

Ada beberapa terapi yang bisa anak dapatkan ketika mereka memiliki DI. Beberapa di antaranya adalah terapi sensori integrasi, terapi okupasi, terapi wicara, dan terapi perilaku.

Demikian informasi tentang perbedaan DI dan ADHD, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.

Jangan lupa intip lagi video tantrum termasuk ciri ADHD berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda