
parenting
15 Gejala Gagal Ginjal yang Menyerang Anak dan Dewasa dari Stadium Awal hingga Kronis
HaiBunda
Kamis, 08 Aug 2024 16:20 WIB

Daftar Isi
- Apa itu gagal ginjal?
- Kapan seseorang dinyatakan gagal ginjal?
- 9 Ciri-ciri gejala penyakit ginjal stadium awal
- 6 Tanda-tanda gejala penyakit gagal ginjal kronis
- Penyebab penyakit ginjal
- Apa yang terjadi pada tubuh jika gagal ginjal?
- Perbedaan penyakit ginjal kronis pada anak dan orang dewasa
- Kapan harus ke dokter jika alami gejala gagal ginjal?
- Diagnosis gagal ginjal
- Cara menjaga kesehatan gagal ginjal
- Cara mengobati gagal ginjal
Gagal ginjal merupakan salah satu penyakit kronis yang banyak ditemukan di Indonesia. Bahkan, kasus penyakit gagal ginjal di tanah air tercatat mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir ini, Bunda.
Menurut data Riskesdas Kemenkes (Riskesdas ) RI tahun 2018 yang dikutip dari CNBC Indonesia, terdapat 739.208 orang atau sekitar 3,8 persen populasi di Indonesia mengidap gagal ginjal kronis. Angka tersebut meningkat dari data Riskesdas pada tahun 2013 yang hanya sebesar dua persen. Penyakit ginjal ini diketahui paling banyak menyerang pada usia 45 hingga 75 tahun ke atas.
Penyebab gagal ginjal paling umum diketahui adalah diabetes dan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan sejak dini agar ginjal tetap sehat di kemudian hari.
Beberapa waktu belakangan, marak gagal ginjal di kalangan anak-anak. Maka dari itu, Bunda perlu mengetahui gejala gagal ginjal serta ciri-ciri penyakit ginjal stadium awal untuk menghindari risiko yang tak diinginkan.
Lalu, apakah sebenarnya penyakit ginjal itu dan seperti apa gejala dan tanda awal gagal ginjal? Berikut ini merupakan penjelasan menyeluruh mengenai gejala dan ciri-ciri gagal ginjal serta cara mengobatinya.
Apa itu gagal ginjal?
Gagal ginjal merupakan penyakit ketika ginjal seseorang mengalami kerusakan sehingga tidak dapat membersihkan darah dalam tubuh. Dilansir Cleveland Clinic, gagal ginjal terjadi saat salah satu dari dua ginjal seseorang tak lagi berfungsi dengan baik. Gagal ginjal sangat memerlukan pengobatan yang layak. Jika tidak, hidup seseorang tak akan bertahan lama.
"Gagal ginjal adalah kondisi ketika ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik karena adanya kerusakan pada organ tersebut. Dan hal ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi anak-anak juga bisa kena," ungkap dokter spesialis anak, dr. Aisya Fikritama, Sp.A pada HaiBunda beberapa waktu lalu.
Ginjal adalah salah satu organ terpenting dalam tubuh manusia yang terletak di bawah tulang rusuk. Normalnya, manusia memiliki dua ginjal, namun seseorang dapat saja hidup dengan satu ginjal asalkan masih berfungsi dengan baik.
Terdapat beberapa fungsi ginjal, salah satunya membantu tubuh untuk menghilangkan racun dengan menyaring darah dan membuang limbah melalui urinasi. Apabila ginjal tidak berfungsi sebagaimana mestinya, zat-zat dan cairan berlebih akan menumpuk dalam tubuh dan berubah menjadi racun.
Kapan seseorang dinyatakan gagal ginjal?
Untuk mengetahui kapan seseorang mengidap gagal ginjal, perlu dilakukan tes menyeluruh dengan ahli kesehatan atau dokter. Apabila hasil tes di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya menunjukkan kondisi ginjal yang buruk, pengobatan harus segera dilakukan. Â
Sebelum mengunjungi dokter untuk melakukan tes, perlu pemahaman yang baik mengenai gejala gagal ginjal. Jika muncul gejala dan tanda awal penyakit ginjal, di saat itulah penanganan medis perlu dilakukan. Lalu, apa saja ciri-ciri dan gejala penyakit ginjal? Berikut ini penjelasannya.
9 Ciri-ciri gejala penyakit ginjal stadium awal
Penyakit ginjal stadium awal atau stadium I merupakan kondisi saat ginjal seseorang mengalami kerusakan yang ringan. Dalam dunia medis, estimated glomerular filtration rate atau eGFR dihitung untuk menentukan fungsi ginjal dalam menyaring darah.
Pasien gagal ginjal stadium awal memiliki eGFR 90 atau lebih tinggi yang masih di bawah angka 100. Sedangkan untuk stadium II hingga V, seseorang akan memiliki GFR yang semakin rendah dan rendah hingga berada di bawah angka 15 persen.
Berikut ini ciri-ciri penyakit ginjal stadium awal yang harus Bunda ketahui. Di antaranya dapat berupa gejala yang sering ditemukan sehari-hari.
1. Merasa sangat kelelahan
Kelelahan yang sangat parah atau fatique dapat membuat seseorang sulit bangun di pagi hari dan merasa berat untuk beraktivitas. Tanda kelelahan yang parah dapat berupa mata yang lelah, kaki yang lelah, seluruh badan kesakitan, bahu yang kaku, dan perasaan gelisah atau tidak nyaman.
2. Mual dan muntah
Mual dan muntah merupakan gejala awal dari berbagai jenis penyakit, salah satunya gagal ginjal stadium awal. Kondisi ini biasanya disertai dengan kepala yang pusing dan pening.
3. Kencing berlebihan
Buang air kecil terlalu sering terutama saat malam juga merupakan tanda awal penyakit ginjal. Kondisi ini terjadi karena penyaringan pada ginjal yang rusak sehingga menyebabkan peningkatan urine.
4. Pembengkakan atau edema
Edema terjadi ketika cairan menumpuk di jaringan tubuh yang umumnya berupa telapak kaki, tungkai, dan pergelangan kaki. Selain itu, pembengkakan juga dapat terjadi di area wajah, tangan, dan perut.
5. Kram atau kejang otot
Kram terjadi saat otot berkontraksi secara tidak terkendali dan dapat dirasakan hampir pada seluruh bagian tubuh. Kram otot sering terjadi pada kaki, lengan, punggung, leher, dada, dan perut.
6. Kehilangan nafsu makan
Kerusakan pada ginjal juga berpengaruh pada nafsu makan seseorang. Makanan akan terasa tidak enak dan dapat terasa seperti logam.
7. Kebingungan atau sulit berkonsentrasi
Gagal ginjal dapat menyebabkan penderitanya sering merasa kebingungan dan sulit berkonsentrasi. Hal ini terjadi karena fungsi kognitif yang terganggu akibat cairan yang berlebih dan kerusakan pembuluh darah di otak.
8. Kulit kering dan gatal
Kulit yang kering dan gatal juga merupakan tanda gejala awal penyakit ginjal. Kondisi ini berkaitan dengan ginjal yang tidak dapat menjaga keseimbangan mineral dan nutrisi dalam darah.
9. Kesulitan tidur
Seseorang perlu waspada apabila memiliki masalah kesulitan tidur yang parah. Ginjal yang gagal menyaring darah dengan baik mengakibatkan penumpukan racun dalam tubuh.
6 Tanda-tanda gejala penyakit gagal ginjal kronis
Gagal ginjal kronis terjadi ketika ginjal seseorang sudah rusak dan tidak dapat disembuhkan lagi. Diperlukan perawatan jangka panjang seperti cuci darah atau dialisis untuk mengobati gagal ginjal kronis. Alternatif lain untuk penyakit ginjal ini adalah dengan melakukan transplantasi.
Berikut ini enam tanda dan gejala penyakit gagal ginjal kronis yang perlu dikenali:
1. Hipertensi atau tekanan darah tinggi
Ginjal yang rusak tidak dapat membuang limbah dan cairan berlebih dari dalam tubuh. Cairan berlebih di dalam pembuluh darah dapat mengakibatkan tekanan darah yang terlalu tinggi.
2. Buang air kecil di malam hari
Gejala gagal ginjal biasanya muncul dalam bentuk ringan, mengikuti peningkatan penumpukan limbah dan cairan berlebih dalam darah. Sering buang air kecil di malam hari atau nokturia merupakan gejala ringan gagal ginjal kronis.
3. Kencing berbusa
Kencing yang berbusa juga merupakan gejala gagal ginjal. Kondisi ini terjadi ketika meningkatnya jumlah protein dalam urine yang berkaitan dengan kerusakan ginjal.
4. Kencing berdarah atau hematuria
Adanya darah dalam urine atau hematuria menandakan kondisi ginjal yang buruk. Struktur ginjal yang tidak normal dapat menyebabkan seseorang mengalami hematuria.
5. Kesulitan bernapas
Gagal ginjal juga menunjukkan gejala berupa sesak napas. Penyebab kondisi ini dapat berupa kadar zat besi yang rendah, penumpukan asam dalam darah, dan perasaan cemas.
6. Edema atau pembengkakan
Edema atau pembengkakan akibat kerusakan ginjal biasanya terjadi pada kaki dan sekitar mata. Kerusakan ginjal mengarah pada sindrom nefrotik yang menyebabkan penurunan kadar protein dalam darah sehingga mengakibatkan edema.
Penyebab penyakit ginjal
Gagal ginjal terjadi karena berbagai faktor kesehatan. Berikut merupakan beberapa penyebab gagal ginjal yang bahkan dapat terjadi pada usia muda:
1. Diabetes
Diabetes adalah penyebab gagal ginjal yang paling umum ditemukan. Diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi atau hiperglikemia. Kadar gula darah yang tinggi secara terus menerus akan merusak fungsi ginjal dan organ tubuh lainnya.
2. Hipertensi atau tekanan darah tinggi
Tekanan darah yang terlampau tinggi dapat mempersempit pembuluh darah manusia. Apabila ini terjadi, pembuluh darah dalam tubuh akan rusak dan memengaruhi kesehatan ginjal.
3. Glomerunefritis
Glomerunefritis merupakan peradangan pada glomerulus yang terdapat dalam ginjal. Kondisi ini mengakibatkan ginjal kesulitan membuang limbah dan cairan dari tubuh manusia.
4. Penyakit autoimun
Penyakit autoimun dapat berupa gangguan ketika kekebalan tubuh menyerang sel dan organ tubuh sendiri. Hal ini juga dapat menyebabkan rusaknya fungsi ginjal.
5. Penyakit ginjal polikistik
Polycystic kidney disease atau PKD merupakan kondisi saat kista berisi cairan tumbuh di ginjal. Kista tersebut dapat perlahan merusak ginjal dan mengakibatkan gagal ginjal.
6. Dehidrasi parah
Dehidrasi yang parah menyebabkan produksi urine yang lebih banyak mengandung mineral dan limbah. Hal ini dapat menyebabkan terbentuknya kristal dan memengaruhi fungsi ginjal.
7. Pembesaran prostat
Penyebab gagal ginjal juga berkaitan dengan bertambahnya ukuran prostat. Pembesaran prostat dapat menghalangi aliran urine keluar dari kandung kemih.
Apa yang terjadi pada tubuh jika gagal ginjal?
Gagal ginjal dapat menyerang siapa saja dan pada usia berapa saja. Biasanya, orang yang menderita atau memiliki riwayat diabetes, hipertensi, atau penyakit jantung lebih rentan mengidap gagal ginjal.
Ketika seseorang mengalami gagal ginjal, tubuh akan menyimpan banyak racun akibat limbah dan cairan yang gagal tersaring dalam darah oleh ginjal. Tubuh penderita gagal ginjal akan terisi dengan cairan berlebih dan limbah yang disebut dengan uremia.
Melansir laman Temple Health, uremia merupakan kondisi yang berkaitan dengan penyakit ginjal yang menyebabkan tangan dan kaki penderitanya menjadi bengkak. Seseorang juga akan sering merasa lelah karena tubuh tidak memiliki darah yang bersih.
Perbedaan penyakit ginjal kronis pada anak dan orang dewasa
Gagal ginjal kronis pada anak tidak berbeda dengan yang dialami orang dewasa, yaitu tidak berfungsinya ginjal untuk menyaring darah. Namun, terdapat perbedaan penyakit ginjal yang terjadi pada anak dan orang dewasa dari segi penyebabnya, Bunda.
Penyebab gagal ginjal yang terjadi pada orang dewasa umumnya dikarenakan diabetes dan tekanan darah tinggi. Tetapi pada anak-anak, gagal ginjal dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Melansir dari laman Rush University Children Hospital, berikut ini penyebab gagal ginjal pada anak:
- Kelainan genetik atau penyakit keturunan, seperti penyakit ginjal polikistik dan sindrom alport;
- Cacat lahir pada ginjal atau saluran kemih yang mengganggu fungsi ginjal;
- Penyakit glomerulus atau glomerunefritis yang merusak penyaring pada ginjal.
Sementara itu, gejala gagal ginjal pada anak dapat tidak muncul apabila fungsi ginjal belum mencapai angka di bawah 15 persen. Jika sudah di tahap tersebut, gejala dapat muncul berupa tekanan darah tinggi, perubahan volume urinasi, BAB berdarah, mual/muntah, merasa lelah, sesak napas, dan sulit berkonsentrasi.
Kapan harus ke dokter jika alami gejala gagal ginjal?
Gagal ginjal merupakan penyakit yang harus ditangani sesegera mungkin oleh dokter. Kunjungan ke dokter harus dilakukan apabila seseorang mengalami gejala atau tanda awal gagal ginjal seperti penumpukan cairan dalam tubuh dan berkurangnya jumlah urine.
Dilansir laman Health Direct, penyakit ginjal seringkali tidak menunjukkan gejala apa pun yang signifikan. Penyakit ini juga sering disebut sebagai ‘penyakit diam-diam’.
Jika seseorang menderita hipertensi dan diabetes yang parah, kunjungan rutin ke dokter untuk pemeriksaan ginjal harus dilakukan. Pemeriksaan kesehatan ginjal umumnya terdiri dari tiga tahap yaitu tes darah, tes urine, dan tes tekanan darah.
Diagnosis gagal ginjal
Untuk mengetahui apakah seseorang menderita gagal ginjal, diperlukan beberapa tes yang tersedia di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit. Merangkum laman Cleveland Clinic, berikut tes fungsi ginjal yang dilakukan apabila seseorang mengalami gejala gagal ginjal:
1. Tes darah
Tes darah dilakukan untuk mengetahui seberapa baik ginjal berfungsi untuk menyaring darah. Dokter akan mengambil darah dari lengan menggunakan jarum suntik untuk dianalisis di laboratorium.
2. Tes urine
Tes urine bertujuan untuk mengukur zat-zat tertentu dalam urine seperti protein atau darah. Pasien perlu membuang air kecil di wadah khusus untuk dianalisis di laboratorium.
3. Tes pencitraan
Tes atau pemeriksaan pencitraan membantu dokter untuk melihat bagian dalam tubuh seseorang. Tes ini dapat meliputi CT Scan, USG, dan MRI untuk memeriksa kondisi ginjal dan sekitarnya.
Cara menjaga kesehatan gagal ginjal
Perawatan atau terapi sangat penting untuk dilakukan bagi penderita gagal ginjal. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan rutin dengan ahli kesehatan untuk mengetahui kesehatan ginjal seseorang.
Langkah awal untuk menjaga kesehatan ginjal dan mencegah risiko gagal ginjal adalah dengan melakukan tes darah rutin dan memeriksa tekanan darah. Orang yang berisiko terkena gagal ginjal juga perlu menjaga kadar gula darah apabila menderita diabetes.
Selain itu, penderita gagal ginjal juga harus menghindari makanan tinggi protein dan sodium. Pembatasan konsumsi protein diyakini dapat membantu memperlambat kerusakan ginjal.
Cara mengobati gagal ginjal
Hingga kini, terdapat dua opsi untuk pengobatan gagal ginjal yaitu dengan melakukan cuci darah dan transplantasi ginjal. Cuci darah merupakan pengobatan gagal ginjal jangka panjang dengan menggunakan mesin dan alat khusus pada fasilitas kesehatan.
Cuci darah umumnya berupa hemodialisis yaitu dengan mengeluarkan darah dari tubuh untuk dibersihkan menggunakan mesin dan mengalirkannya kembali ke dalam tubuh. Perawatan ini dilakukan untuk menyaring limbah dan cairan berlebih dalam darah.
Selain hemodialisis, terdapat terapi cuci darah continuous ambulatory peritoneal dialysis atau CAPD yang dilakukan langsung dalam perut pasien. Pencucian darah dilakukan dalam perut menggunakan alat khusus seperti kateter dan biasanya dilakukan beberapa kali dalam sehari.
Cuci darah penting dilakukan secara rutin oleh pasien gagal ginjal untuk mempertahankan hidup mereka. Cuci darah dapat berhenti dilakukan apabila pasien menerima donor ginjal yang sehat. Oleh karena itu, transplantasi ginjal merupakan satu-satunya alternatif selain cuci darah yang dapat dilakukan sebagai pengobatan gagal ginjal.
Demikian informasi mengenai gejala gagal ginjal serta penyebab dan pengobatannya. Pastikan Bunda dan keluarga selalu menjaga kesehatan dan rutin mengunjungi dokter, ya. Semoga bermanfaat!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Masalah Kesehatan yang Bikin Anak Harus Cuci Darah: Definisi, Gejala & Cara Mencegahnya

Parenting
Kasus Gagal Ginjal Akut Muncul Lagi, Ini Edaran Terbaru yang Dirilis Kemenkes RI

Parenting
Menkes Ungkap Penyebab Gagal Ginjal Akut, Ketahui Makanan yang Perlu Dihindari

Parenting
Urine Berbusa Jadi Tanda Gagal Ginjal Akut? Simak Kata Dokter

Parenting
Gagal Ginjal pada Anak, Ini Kemungkinan Penyebab dan Cara Mencegahnya Bun


5 Foto
Parenting
5 Potret Artis Rayakan Hari Guru Nasional 2023, Quinn Salman Beri Hadiah Spesial
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda