Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Anak Sering Mimisan, Waspadai Penyebab dan Ciri-ciri Berbahayanya

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Selasa, 27 Aug 2024 09:30 WIB

Penyebab anak mimisan
Penyebab anak mimisan/ Foto: Getty Images/VacharapongW

Mimisan adalah kehilangan darah dari jaringan di dalam hidung seseorang. Mimisan adalah kejadian umum yang sering terjadi pada anak, dan jarang menjadi penyebab kekhawatiran akan kondisi kesehatannya. Istilah medis untuk mimisan adalah epistaksis, Bunda.

Hidung penuh dengan pembuluh darah, itulah sebabnya cedera ringan pada wajah pun dapat menyebabkan hidung berdarah. Mimisan juga dapat terjadi tanpa pengaruh dari luar. Ini mungkin muncul secara spontan tetapi sering kali disebabkan oleh faktor yang tidak terlihat.

Misalnya, ketika selaput lendir, yang merupakan jaringan penghasil lendir di dalam hidung itu mengering, berkerak, atau retak, maka akan menyebabkan pendarahan.

7 Penyebab anak sering mimisan

Ada banyak penyebab mimisan, yang sebagian besar tidak serius. Mengutip Healthy Children, penyebab dimulai dengan yang paling umum, yaitu:

  • PPilek atau alergi menyebabkan pembengkakan dan iritasi di dalam hidung dan dapat menyebabkan pendarahan spontan.
  • Seorang anak dapat mengalami mimisan karena mengupil, memasukkan sesuatu ke dalamnya, atau meniupnya terlalu keras. Mimisan juga dapat terjadi jika hidung anak terkena bola atau benda lain, jatuh dan mengenai hidungnya.
  • Jika rumah Bunda sangat kering, atau jika Bunda tinggal di daerah beriklim kering, lapisan hidung anak dapat mengering. Hal ini membuatnya lebih mungkin mengalami mimisan, bahkan bisa menjadi penyebab mimisan pada saat tidur. Jika anak sering terpapar asap beracun (untungnya, kejadian ini jarang terjadi), anak juga dapat mengalami mimisan.
  • Anak sering mimisan karena bisa jadi adanya masalah anatomi. Setiap struktur abnormal di dalam hidung dapat menyebabkan pengerasan kulit dan pendarahan.
  • Setiap jaringan abnormal yang tumbuh di hidung dapat menyebabkan pendarahan. Meskipun sebagian besar pertumbuhan ini (biasanya polip) jinak (bukan kanker), pertumbuhan ini tetap harus segera diobati.
  • Segala hal yang mengganggu pembekuan darah dapat menyebabkan mimisan. Obat-obatan, bahkan yang umum seperti ibuprofen, dapat mengubah pembekuan darah hingga menyebabkan pendarahan. Penyakit darah, seperti hemofilia, juga dapat memicu dan memperburuk mimisan.
  • Setiap anak dengan penyakit jangka panjang, atau yang mungkin memerlukan oksigen tambahan atau obat lain yang dapat mengeringkan atau memengaruhi lapisan hidung, kemungkinan besar akan mengalami mimisan.

Ciri-ciri mimisan yang berbahaya pada anak

Umumnya, mimisan bukanlah suatu kondisi yang membahayakan. Akan tetapi, berikut ciri-ciri mimisan yang berbahaya pada anak:

  1. Frekuensi sering terjadi
  2. Perubahan dari pola yang biasa ke pola yang baru, misalnya anak batuk atau muntah darah
  3. Terjadi bersamaan dengan tanda-tanda mudah berdarah atau memar lainnya. Disertai dengan sakit kepala hebat, demam, atau gejala lain yang mengkhawatirkan
  4. Mimisan dimulai setelah anak minum obat tertentu. Anak mengalami kelainan pendarahan atau sedang mengonsumsi obat pengencer darah.
  5. Berlanjut setelah 20 menit memberikan tekanan pada hidung anak
  6. Terjadi setelah anak mengalami cedera kepala, jatuh, atau ada pukulan ke wajah. Hidung anak tampak memar atau patah
  7. Anak menunjukkan tanda-tanda kehilangan banyak darah, seperti tampak pucat, kurang energi, pusing, atau pingsan

Cara mengatasi mimisan pada anak

Bunda biasanya dapat mengobati mimisan anak di rumah. Penting untuk tetap tenang karena sebagian besar mimisan berlangsung singkat dan tidak menunjukkan masalah serius. Dilansir Medical News Today, untuk mengatasi anak yang mengalami mimisan:

  • Awali dengan mendudukkan anak dan menenangkannya. Minta mereka duduk tegak dan sedikit mencondongkan tubuh ke depan.
  • Jangan mencondongkan tubuh anak atau membaringkannya, karena hal ini dapat menyebabkan mereka menelan darah dan dapat menyebabkan batuk atau muntah.
  • Jepit ujung hidung anak dengan lembut di antara dua jari menggunakan tisu atau handuk bersih dan minta mereka bernapas melalui mulut.
  • Terus berikan tekanan selama sekitar 10 menit, meskipun pendarahan telah berhenti.
  • Jangan menyumbat hidung anak dengan kain kasa atau tisu dan hindari menyemprotkan apa pun ke dalam hidung.

Cara mencegah mimisan pada anak

Meskipun tidak semua mimisan pada anak dapat dicegah, orang tua dapat mengambil langkah-langkah untuk membantu mengurangi terjadinya mimisan. Beberapa di antaranya seperti:

  • Gunakan obat semprot hidung saline untuk menjaga kelembapan hidung anak
  • Gunakan humidifier di kamar tidur anak untuk mencegah udara mengering
  • Menjaga kuku anak tetap terpotong untuk mencegah cedera akibat mengupil
  • Jika perlu ajarkan anak untuk memakai alat pelindung diri yang sesuai selama berolahraga atau aktivitas lain yang memungkinkan terjadinya cedera pada hidung

8 Pilihan makanan untuk anak yang sering mimisan

Ada beberapa pilihan makanan untuk anak yang sering mimisan. Berikut makanannya yang perlu dicatat:

1. Makanan yang kaya Vitamin K

Makanan yang kaya vitamin K seperti kangkung, bayam, sawi hijau, brokoli, kubis, dan lain-lain berperan dalam pembentukan kolagen yang membantu menciptakan lapisan lembap di dalam hidung Bunda. Vitamin ini membantu menjaga pembuluh darah dalam kondisi baik sehingga tidak mudah pecah.

Untuk penyembuhan jangka panjang, mengonsumsi makanan yang kaya vitamin K sangat membantu. Sayuran berdaun hijau membantu pembekuan darah.

2. Makanan yang kaya Vitamin C

Mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C dalam jumlah cukup setiap hari dapat membantu memperkuat pembuluh darah sehingga tidak mudah pecah dan menyebabkan mimisan. Catatan penting yang perlu Bunda ketahui bahwa vitamin C dan K bersifat pencegah jangka panjang, dan tidak dapat mengatasi mimisan secara langsung.

3. Cuka sari apel

Salah satu obat mimisan pada anak cara rumahan terbaik adalah cuka sari apel karena asam dalam cuka membantu menyempitkan pembuluh darah, sehingga menghentikan pendarahan. Yang perlu Bunda lakukan hanyalah mencelupkan bola kapas ke dalam cuka dan menempelkannya di lubang hidung yang sakit selama sekitar lima hingga 10 menit. Obat ini seharusnya berhasil pada percobaan pertama.

4. Air garam

Kekeringan pada selaput hidung, terutama selama musim dingin merupakan salah satu penyebab paling umum mimisan. Untuk mengatasi masalah ini, tenangkan dan lembapkan selaput hidung dengan air garam.

Ambil mangkuk, tambahkan air ke dalamnya, dan aduk hingga rata. Teteskan beberapa tetes larutan ini ke hidung Bunda untuk melembapkan lapisan dalam saluran hidung.

5. Makanan mengandung kalium

Selain makanan kaya akan vitamin K dan C, makanan untuk anak yang sering mimisan adalah makanan mengandung kalium. Kalium merupakan mineral yang berperan dalam mengatur sirkulasi darah. Orang dengan hipokalemia, terutama anak kecil, berisiko mengalami dehidrasi, jaringan dalam tubuh juga mengalami dehidrasi, kapiler di hidung kering, yang menyebabkan mimisan. Makanan mengandung kalium seperti alpukat, pisang, sayuran hijau, tomat, wortel, yogurt, ikan, kerang.

6. Zat besi kekurangan zat besi

Tidak hanya menyebabkan mimisan, tetapi juga meningkatkan risiko anemia dan banyak efek serius lainnya. Pola makan untuk mencegah mimisan tidak akan lengkap tanpa tambahan makanan kaya zat besi seperti makanan laut (udang, kepiting, kerang) Daging merah seperti daging sapi, daging kambing, daging bebek, lalu kacang-kacangan, biji-bijian utuh.

7. Makanan yang tidak berlemak dan berminyak

Beri anak makanan yang tidak berlemak dan berminyak. Makanan yang digoreng dan berminyak Lemak jenuh dalam makanan yang digoreng dan berminyak sangat tinggi. Lemak jenuh dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga luka sulit sembuh.

8. Minum banyak air

Tidak cukup minum air dalam sehari juga dapat mengeringkan selaput lendir yang menyebabkan mimisan. Pastikan Bunda minum cukup air sepanjang hari. 

Anak sering mimisan, kapan perlu ke dokter?

Anak perlu ke dokter apabila:

  • Bunda mengira anak kehilangan terlalu banyak darah atau terus mengalami pendarahan hebat. (Namun perlu diingat bahwa darah yang keluar dari hidung selalu terlihat banyak.)
  • Pendarahan hanya keluar dari mulut anak Bunda, atau ia batuk atau muntah darah atau material berwarna cokelat yang terlihat seperti bubuk kopi.
  • Anak tampak pucat atau berkeringat, atau tidak responsif. Segera hubungi dokter anak Bunda dalam kasus ini, dan atur agar anak dibawa ke ruang gawat darurat.
  • Anak mengalami banyak mimisan, disertai hidung tersumbat kronis. Ini mungkin berarti ia memiliki pembuluh darah kecil yang mudah pecah di hidung atau di permukaan lapisan hidung, atau pertumbuhan di saluran hidung.
  • Jika pembuluh darah menyebabkan masalah, dokter mungkin menyentuh titik tersebut dengan zat kimia (perak nitrat) untuk menghentikan pendarahan.

Demikian informasi mengenai penyebab anak sering mimisan, dan pencegahan yang bisa dilakukan. Berikan anak makanan yang banyak makanan mengandung vitamin K dan C yang kaya nutrisi, seperti sayuran berdaun hijau agar memberi dampak jangka panjang untuk kesehatannya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda