Jakarta -
Mimisan menjadi salah satu penyakit yang umum terjadi pada anak-anak. Umumnya terjadi pada anak berusia 3-10 tahun. Akibat hidung yang luka atau udara kering.
Fakta lain mengenai mimisan yang menarik Bunda ketahui, ternyata hal ini lebih sering menimpa bayi laki-laki. Mimisan dsebutl juga dengan istilah medis epistaksis atau pendarahan hidung.
Melansir dari buku
Mengatasi Gawat Darurat pada Anak, dr.Kurniawan Taufiq Kadafi, M.Biomed, Sp.A (K) mengatakan, mimisan merupakan keadaan yang ringan, namun bisa juga berubah menjadi berbahaya atau gawat darurat.
Di Amerika Serikat, angka kejadian mimisan terjadi sekitar 5-14 persen pada anak di bawah 2 tahun. Lebih banyak diakibatkan karena benturan, dan sangat jarang diakibatkan penyakit serius.
"Sedangkan pada anak usia 6-10 tahun, kejadian mimisan lebih banyak pada anak laki-laki dibandingkan dengan anak perempuan," ungkap Kurniawan.
Penyebab mimisan:Penyebab mimisan dibedakan antara lokal dan sistemik.
Penyebab mimisan lokal:Mimisan biasanya disebakan karena kelainan di dalam hidung. Selain itu, bisa juga disebabkan kongenital (multiple teleangiektasis), trauma, infeksi (rhinitis, sinusitis, granuloma spesifik), peradangan, adanya benda asing, keganasan (angiofibroma).
 10 tanda anak mimisan harus dibawa ke dokter/Foto: iStock |
Penyebab mimisan sistemik:Mimisan bisa juga karena menyangkut sistem tubuh lainnya. Sehingga dapat menyebabkan kondisi gawat darurat. Seperti misalnya gangguan pendarahan seperti hemophilia, pengaruh ketinggian, hawa yang panas-kering, infeksi (tiroid, influenza, campak), gangguan hormon, pengaruh obat seperti aspirin. Itu sebabnya kenapa aspirin dilarang diberikan pada anak-anak.
Penyebab umum mimisan:Ada beberapa penyebab paling umum yang menyebabkan anak-anak menjadi mimisan.
- Udara kering: Apakah itu udara dalam ruangan yang panas atau iklim kering dapat memicu hidung anak menjadi berdarah. Cuaca yang sangat kering akan mengiritasi dan mengiringkan membran hidung.
- Menggaruk atau memetik: Ini adalah penyebab umum kedua mimisan. Menggaruk dan menyentuh bagian dalam hidung bisa mengiritasi dan membuat pembuluh darah rentan mengalami pendarahan.
- Trauma: Ketika anak mengalami cedera pada hidung, bisa mengalami mimisan lho, Bun. Meski pada sebagian besar anak ini bukan masalah, tapi tetap disarankan untuk mencari pertolongan medis jika mimisan tidak berhenti dalam 10 menit.
- Pilek, alergi, atau infeksi sinus: Penyakit apa pun yang termasuk gejala hidung tersumbat dan iritasi dapat menyebabkan mimisan.
- Infeksi bakteri: Hal ini dapat menyebabkan daerah bagian dalam hidung jadi sakit, merah, dan berkerak di kulit tepat di dalam hidung dan di depan lubang hidung. Infeksi ini dapat menyebabkan pendarahan.
Sedangkan dalam beberapa kasus yang terjadi, mimisan sering disebabkan oleh masalah yang berkaitan dengan pembukuan darah abnormal.
Cara mengobati mimisanDilansir
Health Line Parenthood, ada beberapa langkah untuk menghentikan mimisan yang dialami anak-anak.
1. Dudukkan anak di kursi, jaga tubuh mereka tegak dan memiringkan kepala sedikit ke depan. Membungkukkan kepala ke belakang dapat menyebabkan darah mengalir ke tenggorokan mereka. Ini akan terasa tidak enak, dan itu bisa membuat anak batuk, bahkan muntah.
2. Jepit bagian lunak hidung di bawah tulang hidung. Mintalah anak bernapas melalui mulut mereka ketika hidung sedang dijepit.
3. Cobalah untuk melihat alirah darah yang keluar selama 10 menit. Menghentikan darah terlalu dini dapat membuat hidung anak berdarah kembali. Bunda juga bisa membantu mereka dengan meletakkan es ke pangkal hidung, untuk mengurangi aliran darah.
4. Minta anak tetap tenang dan relaks setelah mimisan. Melansir Kids Health, cara ini penting dilakukan untuk mencegah mimisan kembali terjadi. Sebab, anak-anak yang penasaran bisa langsung meraba, menggosok dan memainkan bagian hidung dengan kasar.
Dalam buku
Ibuku, Dokterku, dr.Gustrin Oktaviayu Cendhikalistya mengatakan, pada prinsipnya ada tiga cara utama yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi mimisan. Di antaranya yaitu menghentikan pendarahan hidung, mencegah komplikasi, dan kekambuhan.
"Tenangkanlah anak, minta ia duduk diam dan menunduk. Pijatlah hidung kuat-kuat selama 10 menit sampai pendarahan berhenti," jelas Gustrin.
Jika mimisan tak kunjung berhenti, Bunda bisa memasukkan segumpal kapas ke dalam lubang hidung. Tapi, berikan ekor agar kapas gampang ditarik. Sehingga tidak masuk ke dalam hidung anak.
"Bila ada beri Vaseline. Kemudian pijat lagi selama 10 menit. Keluarkan kapas setelah beberapa jam dengan sangat hati-hati," lanjutnya.
10 tanda anak mimisan  harus dibawa ke dokter/Foto: iStock |
Cara lain yang bisa Bunda lakukan adalah mengompres hidung anak dengan es batu. Untuk penanganan lebih lanjut, pada anak-anak yang sering mengalami mimisan disarankan agar lebih banyak diberi jeruk, tomat, dan buah-buahan lain yang kaya vitamin C. Sehingga bisa membantu menguatkan pembuluh darah balik (vena) sehingga pendarahan hidung lebih jarang terjadi.
Bila penanganan di atas masih belum ampuh, dan mimisan anak masih sering terjadi sebaiknya segera di bawa ke dokter ya, Bunda.
Kapan anak mimisan harus ke dokterAnak-anak yang mengalmi mimisan biasanya tidak memerlukan perhatian medis. Kebanyakan mimisan hanya terjadi sebentar. Namun, Bunda perlu membawa anak ke dokter jika terjadi hal-hal berikut:
1. Mimisan sering terjadi.
2. Berubah pola dari yang sudah dikenali menjadi baru.
3. Terjadi bersamaan dengan darah yang mengalir deras dan tanda-tanda lain pendarahan, serta tubuhnya mudah memar.
4. Mimisan terjadi setelah anak minum bat baru.
5. Mimisan berlanjut setelah 20 menit memberikan tekanan pada hidung anak.
6.
Mimisan terjadi setelah cedera kepala, jatuh, atau pukulan ke wajah.
7. Anak mengalami sakit kepala hebat, demam, dan gejala lainnya.
8. Hidung tampak cacat atau patah.
9. Anak menunjukkan gejala kehilangan banyak darah, terlihat pucat, lemas, pusing bahkan pingsan.
10. Anak batuk atau muntah darah.
Bunda, simak penanganan mimisan pada anak seperti dalam video di bawah ini.
[Gambas:Video Haibunda]
(rap/rdn)