
parenting
Kapan Orang Tua Harus Khawatir Jika Anak Belum Bisa Membaca?
HaiBunda
Senin, 26 Aug 2024 04:00 WIB

Anak-anak memang memiliki kemampuan membaca yang berbeda-beda sesuai dengan usianya. Namun, kapan ya Bunda dan Ayah perlu khawatir jika anak belum bisa membaca?
Kebanyakan orang tua memandang kemampuan membaca adalah keterampilan yang bisa diasah seiring dengan bertambahnya usia anak. Padahal, membantu anak belajar membaca tidak semudah itu, Bunda.
Pada kenyataannya, membaca terjadi dengan proses panjang mulai dari pengenalan huruf dan suara. Kemudian prosesnya pun berkembang menjadi pengenalan kata, kalimat, paragraf, hingga cerita.
Beberapa anak umumnya mulai bisa membaca dan belajar secara otodidak ketika memasuki Taman Kanak-Kanak (TK). Mereka akan belajar membaca dengan berbagai metode yang diberikan oleh sang guru.
Tidak hanya bersama guru, Bunda dan Ayah juga bisa membantu Si Kecil belajar membaca di rumah. Lakukanlah hal-hal sederhana seperti membacakan buku atau bernyanyi bersama.
"Anak-anak memang punya jalurnya sendiri dalam membaca dan terkadang dibutuhkan waktu yang lebih lama atau cara yang berbeda agar bisa membaca dengan baik. Dan ketika itu terjadi, hal itu bisa menjadi luar biasa. Hal ini harus masuk akal bagi mereka," ujar dekan pendidikan guru di Universitas British Columbia, Marianne McTavish, melansir dari laman Today's Parent.
Tanda khawatir anak belum bisa membaca
Perkembangan membaca setiap anak tentu berbeda-beda. Namun, ada beberapa tanda khawatir yang perlu Bunda dan Ayah perhatikan jika Si Kecil belum bisa membaca. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya menilik dari Today's Parent:
1. Memiliki riwayat keluarga kesulitan membaca
Indikator paling umum yang menunjukkan bahwa seorang anak kesulitan belar membaca adalah apakah mereka memiliki riwayat keluarga yang juga mengalami hal serupa. Beberapa di antaranya adalah sulit belajar, sulit membaca, atau disleksia.
"Kami mengetahui dari penelitian selama 20 tahun terakhir bahwa ada faktor genetik yang menyebabkan kesulitan membaca," ujar pendiri dan direktur The Reading Foundation yang berbasis di Calgary, Steve Truch.
"Contohnya, jika ada satu anak dalam keluarga yang memiliki masalah membaca, maka ada peluang 50 persen bagi saudara berikutnya untuk mengalami hal yang sama," lanjutnya.
2. Sebelumnya mengalami keterlambatan bicara
Bahkan jika keterlambatan bicara pada anak telah ditangani atau teratasi, kesulitan membaca akan muncul di kemudian hari, Bunda. Ketika anak-anak belajar membaca, mereka perlu mendengar perbedaan bunyi dan mereka perlu memahami cara kerja bahasa.
"Bagi mereka yang menerima terapi wicara dan kini bisa berbicara dan mengartikulasikan dengan baik, masalah membaca akan terkait dengan kelemahan dalam memproses fonologis (perbedaan bunyi)," kata Truch.
"Mampu mengartikulasikan suatu kata bukan berarti anak bisa mengelompokkan atau memadukan fonem kata tersebut. Itu adalah tingkat proses yang lebih dalam daripada tingkat artikulatoris," sambungnya.
3. Mencampur huruf dan kehilangan keterampilan
Mencampur huruf serupa berulang kali seperti b dan d, bisa menjadi tanpa bahaya jika berlangsung lama, Bunda. Hal ini sering terjadi ketika anak berada di kelas satu atau dua. Namun, perhatikanlah jika anak tetap melakukan hal ini sampai usia delapan tahun.
"Anak-anak yang kesulitan membaca mengalami lebih banyak kemunduran dalam jangka waktu yang lebih lama, terkadang bahkan hingga dewasa," ujar Truch.
4. Menghindari membaca dengan cara apapun
Ketika anak memasuki usia prasekolah dan TK, mayoritas anak-anak akan senang dibacakan dan tidak pernah puas dengan buku, huruf, dan angka. Kebanyakan dari mereka lebih senang menggambar dan mencoba menuliskan nama mereka.
Hal sebaliknya terjadi pada anak-anak yang kesulitan membaca. Mereka tidak memiliki rasa ingin tahu dan tidak tertarik dengan huruf.
"Mereka tidak memiliki rasa ingin tahu untuk diperkenalkan dengan huruf ketika mereka memasuki usia sekolah," kata Marianne McTavish.
Sekolah biasanya menyaring anak-anak untuk mengetahui adanya masalah belajar sejak TK dan memberi tahu orang tua untuk memulai program mengejar ketertinggalan. Dengan begitu, kemungkinan anak menjadi buta huruf di akhir SD pun cukup rendah.
Demikian informasi seputar tanda khawatir anak belum bisa membaca, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/fir)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
12 Cara Belajar Membaca Anak TK yang Efektif, Bisa Dicoba di Rumah

Parenting
Mana yang Lebih Dulu, Anak Belajar Membaca atau Berhitung?

Parenting
Ketahui Sejarah Hari Anak Jakarta Membaca Diperingati Tiap 24 Agustus

Parenting
8 Tahap Perkembangan Membaca pada Anak sesuai Usia

Parenting
10 Tips Cara Belajar Membaca Anak SD, Tanpa Mengeja & Sederhana


5 Foto
Parenting
5 Potret Artis Rayakan Hari Guru Nasional 2023, Quinn Salman Beri Hadiah Spesial
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda