PARENTING
Bayi Lebih Baik Tidur di Kamar Gelap atau Terang? Ketahui Batas Usia & Fakta Menarik Lainnya
Annisya Asri Diarta | HaiBunda
Selasa, 03 Sep 2024 04:00 WIBApakah bayi sering terbangun di tengah malam? Kesulitan untuk tidur siang? Salah satu faktor yang Bunda lewatkan adalah pencahayaan di kamar tidur Si Kecil.
Pertanyaan yang sering muncul yaitu apakah bayi lebih baik tidur di kamar yang gelap atau terang? Tentunya jawaban yang dibutuhkan lebih dari sekadar preferensi, karena pencahayaan bisa mempengaruhi kualitas tidur Si Kecil, Bunda.
Sebagai orang tua, Bunda selalu ingin memberikan yang terbaik untuk bayi, termasuk pada kualitas tidurnya. Tidur yang cukup adalah salah satu kunci tumbuh kembang optimal bagi bayi.
Membantu bayi tidur nyenyak bisa menjadi tantangan bagi orang tua. Hal ini juga didukung dengan pencahayaan kamar yang mempengaruhi kualitas tidurnya, Bunda.
Sering kali Bunda mendengar saran agar bayi tidur di kamar yang gelap untuk mendapatkan kualitas tidur terbaik. Namun, apakah ini benar untuk semua usia Si Kecil?
Bayi lebih baik tidur di kamar yang gelap atau terang?
Mengutip dari raisingchildren.net, disarankan agar bayi tidur di kamar yang gelap. Ruangan yang minim cahaya cenderung memberikan sedikit stimulasi, sehingga membantu menenangkan dan menentramkan bayi. Suasana gelap juga berfungsi sebagai sinyal bagi Si Kecil bahwa saatnya untuk tidur.
Ketika bayi berada dalam lingkungan yang gelap saat tidur, mereka dapat mengalami tidur yang lebih berkualitas. Hal ini dikarenakan konsistensi cahaya di kamar selama tidur penting untuk menjaga pola tidur bayi tetap stabil.
Dengan menjaga kamar tidur bayi tetap gelap, Bunda membantu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk istirahat. Langkah ini juga mendukung rutinitas tidur yang lebih baik bagi Si Kecil, sehingga berdampak positif pada kualitas tidur mereka.
Umur berapa bayi boleh tidur dalam gelap?
Mengutip The Baby Sleep Site, bayi bisa mulai tidur di kamar yang gelap ketika mereka sudah mampu membedakan antara waktu siang dan malam. Hal ini berperan untuk membantu bayi memahami kapan waktu untuk terjaga dan kapan saatnya tidur.
Bunda dapat melatih bayi untuk mengenali perbedaan antara siang dan malam dengan cara sederhana, seperti membuka gorden kamar di siang hari. Dengan pencahayaan alami, tentunya akan membantu Si Kecil menyadari bahwa siang hari adalah waktu untuk beraktivitas.
Idealnya bayi tidur di kamar yang gelap setelah memasuki usia enam minggu, mereka mulai mengenali perbedaan antara siang dan malam. Pada tahap ini, bayi sudah bisa dibiasakan tidur di ruangan yang gelap untuk mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik.
Hasilnya, bayi akan lebih mudah terjaga saat ruangan terang dan lebih nyenyak saat tidur di ruangan yang gelap. Dengan begitu, Bunda dapat meningkatkan kualitas tidur bayi, karena mereka belajar mengasosiasikan kegelapan dengan waktu istirahat yang lebih baik.
Manfaat bayi tidur di kamar gelap
Selain mendapatkan kualitas tidur yang baik, bayi juga mendapatkan beberapa manfaat yang dikutip dari Health News. Berikut deretannya:
1. Mencegah penyakit kronis
Saat ini, Si Kecil mendapatkan banyak sumber cahaya di malam hari, seperti televisi, layar komputer dan smartphone atau tablet. Padahal, risiko dari paparan cahaya di malam hari tidak boleh diabaikan, Bunda.
Menurut data penelitian, terdapat hubungan paparan jangka panjang terhadap cahaya buatan di malam hari dengan kondisi kesehatan. Jika terlalu banyak mendapatkan cahaya di malam hari dalam jangka yang panjang, Si Kecil berisiko terkena penyakit jantung, obesitas, diabetes, dan kanker.
Resistensi insulin terjadi ketika sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan efektif, padahal hormon ini berperan penting dalam mengatur kadar gula darah. Apabila berlangsung lama, hal ini dapat meningkatkan risiko terkena diabetes dan masalah kesehatan lainnya yang dapat mempengaruhi harapan hidup.
2. Mengurangi risiko depresi
Menurut penelitian, terlalu banyak paparan cahaya di malam hari dapat meningkatkan risiko depresi pada seseorang. Hal ini karena efek paling signifikan pada suasana hati terjadi pada orang yang terpapar cahaya sekitar waktu tidur.
Mekanismenya, paparan cahaya di malam hari dapat mengganggu tidur, mengganggu sekresi melatonin, dan mengganggu ritme sirkadian tubuh. Pada umumnya, kondisi ini berhubungan dengan depresi, Bunda.
Depresi juga dapat meningkatkan penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dan stroke yang mempengaruhi harapan hidup seseorang. Sementara itu, dampak dari depresi dapat menurunkan kemampuan untuk mengikuti pengobatan medis, sehingga memperburuk kondisi kesehatan kronis dan berujung bunuh diri.
Disarankan Bunda dapat mengurangi screen time pada Si Kecil untuk mengurangi risiko penyakit kronis dan depresi. Alhasil, Si Kecil dapat berkembang dengan baik dan menciptakan tidur yang berkualitas untuk kesehatan.
Itulah penjelasan mengenai bayi tidur di ruangan yang gelap serta fakta dan batas usia idealnya. Semoga bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan Si Kecil ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)