
parenting
5 Cara Mempersiapkan Balita Jadi Kakak yang Sering Terlewatkan, Sudah Lakukan Bun?
HaiBunda
Senin, 07 Oct 2024 04:00 WIB

Daftar Isi
Bunda sedang hamil anak kedua, tetapi juga masih punya balita? Jika ya, Bunda perlu perhatian khusus untuk mempersiapkan balita jadi seorang kakak. Nah, bagaimana cara mempersiapkan balita jadi kakak dengan tepat?
Dikutip dari laman Today's Parent, salah satu kunci pentingnya adalah segera memberi tahu Si Kecil setelah kabar kehamilan didapat dari dokter. Ini perlu bahkan jika anak mungkin belum mengerti.
Perubahan yang terlalu mendadak juga bisa menjadi penyebab anak balita menjadi syok dan lebih sulit untuk menerima perubahan keadaan.
Kenapa balita rentan cemburu dengan adik bayi?
Anak-anak yang usianya masih sangat muda mungkin tampak tidak tahu apa-apa tentang kedatangan adik barunya. Hal ini terjadi terutama saat anak pertama belum mencapai usia 2 tahun dan bisa menjadi jalan yang sulit secara emosional.Â
"Ini adalah waktu tersulit bagi anak pertama untuk menerima kehadiran bayi baru. Setiap anak membutuhkan perhatian penuh untuk dirinya sendiri. Saat berkurang, ini dapat memicu kecemburuan dan penolakan," kata penulis The Self-Aware Parent, Fran Walfish, Psy.D, dikutip dari laman Parents.
Untuk anak berusia 2 hingga 3 tahun, kecemburuan dan rasa kesal dengan adik mungkin akan muncul di kemudian hari. Misalnya saat bayi sudah lebih aktif bergerak dan tampak 'mengganggu' bagi kakak.Â
Regresi atau kemunduran bisa menjadi tanda kecemburuan yang besar bagi balita. Contohnya, anak mungkin akan mengompol setelah sudah berhasil toilet training. Selain itu, anak pertama yang sudah biasa tidur di tempat tidurnya sendiri mungkin tiba-tiba ingin tidur di tempat tidur Bunda.
Cara mempersiapkan balita jadi seorang kakak
Lalu apa saja cara-cara yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan balita saat akan menjadi seorang kakak? Simak ulasannya berikut ini seperti dilansir berbagai sumber:
1. Libatkan Ayah
Bunda biasanya akan berada dalam tahap pemulihan fisik dan perlu lebih fokus pada bayi setelah persalinan. Jadi akan sangat membantu jika Ayah dapat mulai meluangkan waktu ekstra dengan anak pertama sebelum bayi lahir.
Jika Ayah dan anak pertama telah meluangkan waktu ekstra dan memiliki beberapa hal khusus yang mereka lakukan bersama secara rutin. Hal tersebut akan mengurangi keterkejutan saat bayi kedua lahir.
2. Sediakan waktu khusus untuk kakak
Setelah bayi lahir nanti, seluruh perhatian dan waktu orang tua serta anggota keluarga lain biasanya akan langsung tercurahkan sepenuhnya. Oleh sebab itu, penting juga untuk memiliki quality time berkala dengan anak pertama.
Penelitian membuktikan bahwa waktu berkualitas 5 hingga 15 menit tanpa gangguan dengan seorang anak memiliki manfaat yang nyata.
Selain dengan orang tua, pastikan anggota keluarga lain seperti kakek-nenek, bibi, paman, atau teman dekat keluarga juga memiliki waktu khusus bersama anak pertama.Â
Semakin banyak waktu berkualitas yang Bunda atau anggota keluarga lain habiskan bersama anak pertama, semakin kecil rasa iri mereka terhadap adik nantinya.Â
3. Siapkan kakak agar tercipta bonding dengan adik
![]() |
Periode kehamilan menjadi kesempatan luar biasa untuk membantu anak pertama menjalin bonding dengan calon adiknya kelak. Berikan waktu dan momen khusus agar kakak bisa 'berkenalan' bahkan sebelum adiknya lahir.
Beri tahu kakak bahwa bayi dapat mendengar suara di luar perut Bunda meski samar-samar. Bayi juga bisa mengenali suara anggota keluarga yang sering didengarnya begitu mereka lahir.
Dikutip dari Pediatric Associates of The Northwest, semakin awal ikatan dimulai, semakin baik pula kedekatannya nanti. Bersikap terbuka tentang bayi dan memulai bonding yang menenangkan akan membantu kakak mengatasi perubahan awal ini.
Misalnya dengan mengajak kakak mengobrol dengan adik, bercerita tentang apa yang terjadi sepanjang hari, serta dilibatkan dalam memilih nama adiknya.Â
4. Membacakan buku cerita
Membacakan buku cerita juga bisa menjadi salah satu cara mempersiapkan balita menjadi kakak. Bunda dapat memilih buku yang bercerita tentang saudara kandung baru.Â
Ada banyak buku yang tersedia dan Bunda dapat menelusuri buku mana yang sesuai dengan pandangan hidup anak. Sesuaikan dengan tema-tema buku kesukaannya, seperti yang berwarna-warni atau memiliki gambar lucu.Â
5. Jaga rutinitas tidur anak
Akan ada banyak perubahan setelah bayi kedua lahir. Jadi semakin banyak persiapan yang dilakukan sejak dini, semakin baik pula proses adaptasi kakak.
Jaga rutinitas waktu tidur anak pertama sebaik mungkin. Jika Bunda merasa rutinitas ini perlu diubah, maka ubahlah sebelum bayi lahir.Â
Perubahan yang terlalu mendadak terkait jadwal tidur maupun rutinitas lainnya berisiko membuat anak balita menjadi tantrum atau bahkan timbul kecemburuan.Â
Mereka juga mungkin akan menyalahkan adik karena membuat jadwal atau rutinitasnya jadi berubah.Â
Demikian ulasan tentang cara-cara mempersiapkan balita menjadi kakak. Jangan lupa untuk lebih sering ajak anak pertama bermain dan bercerita agar ia tidak merasa terlupakan ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)ARTIKEL TERKAIT

Parenting
4 Cara agar Anak Merasa Miliki Privasi, tapi Tetap Bisa Bunda Pantau

Parenting
Buang Jauh Gengsi Bun, Ini Pentingnya Orang Tua Minta Maaf pada Anak

Parenting
Bunda Perlu Tahu, Pentingnya Mengajarkan Kejujuran pada Anak Sejak Dini

Parenting
Anak Tak Mau Ditinggalkan dan Cemas Berpisah, Harus Bagaimana?

Parenting
Tips Agar Anak Tak Jadi Pelampiasan Emosi Bunda


7 Foto
Parenting
7 Potret Mima Shafa, Anak Mona Ratuliu yang Jadi Penggiat Isu Kesehatan Mental
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda