Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Tahapan Perkembangan Otak Anak dan Cara Mengoptimalkannya

ANNISA ZAHRA AULIANY   |   HaiBunda

Rabu, 11 Sep 2024 16:30 WIB

Perkembangan otak anak
Perkembangan otak anak sesuai dengan usianya/ Foto: Getty Images/zGel

Otak manusia berperan penting dalam proses berpikir, mengatur emosi, dan gerakan tubuh. Perkembangan otak anak umumnya mencapai tahapan yang sempurna saat memasuki taman kanak-kanak.

Meskipun otak manusia masih terus berkembang hingga usia 25 tahun, sebagian besar perkembangan otak terjadi sebelum anak berusia enam tahun. Selain itu, pengalaman maupun keadaan lingkungan juga berpengaruh terhadap perkembangan otak anak.

Lalu, bagaimana tahapan perkembangan anak sejak usia bayi hingga remaja? Untuk lebih jelasnya, yuk Bunda simak penjelasan mengenai tahapan perkembangan otak anak yang dimulai dari usia 0 hingga remaja 18 tahun berikut ini.

Tahapan perkembangan otak anak

Perkembangan otak anak menunjukkan peningkatan kemampuan untuk memahami lingkungannya. Seiring pertumbuhan dan perkembangannya, anak akan mulai mempelajari banyak hal baru dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang mereka temukan.

Adapun tahapan perkembangan otak anak sejak usia janin hingga remaja sebagai berikut:

Perkembangan otak janin dalam kandungan

Otak merupakan salah satu organ pertama yang terbentuk selama janin berada dalam kandungan. Perkembangan otak bayi dalam kandungan dapat tumbuh dengan cepat sehingga janin dapat membuat gerakan-gerakan di dalam rahim

  1. Pada trimester pertama, perkembangan otak bayi memungkinkannya untuk mengisap dan menelan. Pertumbuhan batang otak membuat janin mengontraksikan diafragma dan otot-otot dada.
  2. Sementara itu, batang otak sudah hampir seluruhnya berkembang pada akhir trimester kedua. Di tahap ini, bayi juga sudah mulai bisa mendengar suara seiring berkembangnya lobus temporal.
  3. Di trimester ketiga, perkembangan otak bayi telah semakin meningkat dan otak terbagi menjadi dua bagian. Belahan otak kanan mengendalikan sisi kiri tubuh dan belahan otak kiri mengendalikan sisi kanan tubuh.

Perkembangan otak anak usia 0-12 bulan

Saat lahir, otak bayi berukuran sekitar seperempat ukuran otak orang dewasa. Kemudian pada akhir usia satu tahun, ukuran otak anak akan bertambah dua kali lipat. 

Perkembangan otak anak usia 0-12 dimulai dengan penglihatannya. Bayi akan memerhatikan lingkungan sekitarnya dan menatap wajah orang yang menggendongnya sehingga mulai mengenali Bunda.

Pendengaran bayi juga berkembang yang diikuti dengan keterampilan bahasa dan komunikasi awal seperti mengoceh, mengekspresikan wajah dan gerakan hingga kemampuan kognitif. Di usia 9 bulan, perkembangan otak anak membuatnya dapat mengingat sesuatu dan menyadari perubahan bentuk benda.

Perkembangan otak anak balita usia 1-3 tahun

Otak anak akan berkembang drastis pada usia 1-3 tahun, Bunda. Di tahap ini, anak mulai bisa mengucapkan kata-kata dalam lagu tetapi belum mengerti apa arti kata tersebut.

Selain itu, balita juga mulai memahami rutinitas saat bermain seperti menidurkan boneka bayi. Lebih lanjut, pada tahapan perkembangan otak anak usia 1-3 tahun, Si Kecil akan lebih antusias menjelajahi dunia luar, rasa penasarannya meningkat, dan mulai meniru gerak-gerik hewan yang ditemuinya.

Saat usia tiga tahun, ukuran otak anak akan mencapai 80 persen dari ukuran otak orang dewasa. Pengalaman Si Kecil juga membantu perkembangan bahasa, pemahaman kognitif, serta ingatan.

Perkembangan otak anak prasekolah usia 4-5 tahun

Sebagian besar anak usia 4-5 tahun sudah mulai bisa mengembangkan kemandirian, kreativitas, serta pengendalian dirinya. Anak akan lebih senang menghabiskan waktu dengan bermain dan bersemangat untuk mencoba hal-hal baru. Ketika merasa frustrasi, anak lebih mampu mengekspresikan emosinya.

Perkembangan otak anak usia 4-5 tahun meningkatkan pemahaman kosakata serta proses berpikirnya. Anak sudah bisa menjawab pertanyaan dengan logis dan mengekspresikan perasaan dengan baik.

Selain fungsi kognitif, perkembangan otak anak di usia ini memungkinkan fisiknya menjadi lebih aktif, seperti bergelantung, memanjat, dan berayun. Anak juga sudah bisa memahami perasaan orang lain dan mengendalikan emosinya.

Perkembangan otak anak usia 6-7 tahun

Perkembangan otak anak usia 6-7 semakin meningkatkan kemampuan kognitif maupun sosialnya. Anak menguasai lebih banyak kosakata dan bisa mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan jelas dan merinci.

Usia 6-7 tahun juga merupakan usia anak masuk sekolah dasar, di mana mereka sudah bisa membaca dan menulis kalimat atau teks sederhana. Anak juga mulai memahami konsep numerik walaupun masih memerlukan obyek nyatanya.

Selain itu, anak akan menunjukkan sifat yang lebih mandiri dalam kesehariannya. Mereka juga mulai bersikap lebih waspada terhadap lingkungan di luar rumah.

Perkembangan otak anak usia 8-10 tahun

Perkembangan otak anak usia 8-10 tahun adalah tahap saat anak mulai menerapkan logika dan penalaran pada peristiwa-peristiwa konkret. Anak sudah bisa menyadari jika terdapat hal yang tidak sesuai dengan nalar dan logika, seperti ayam yang menetaskan telur bebek.

Di tahap perkembangan otak anak ini, mereka sudah mulai ingin membuat keputusan sendiri dan mengontrol pikirannya. Kemampuan menulis, membaca, serta penggunaan bahasa oral juga menjadi lebih dikuasai.

Dari segi sosial, pada tahap ini anak lebih mengutamakan keadilan dan dapat membedakan mana yang benar dan salah. Mereka juga akan lebih penasaran terhadap bagaimana sesuatu dibuat dan bagaimana cara kerjanya.

Perkembangan otak anak usia 11-13 tahun

Pada tahapan ini, perkembangan otak anak semakin meningkatkan pertumbuhan fisik dan kognitif serta emosi dan sosialnya. Anak usia 13 tahun mungkin menjadi lebih sensitif terhadap perubahan tubuhnya dan membandingkannya dengan teman sebaya.

Dari segi kognitif, anak usia 11-13 tahun mulai memikirkan dampak ke depannya dari tindakan yang mereka buat. Anak akan lebih berhati-hati sebelum melakukan sesuatu sambil memikirkan konsekuensinya.

Walaupun memahami betul apa yang salah dan benar, anak usia segini mungkin cenderung melewati batas. Mereka berpikir bahwa melanggar peraturan tidak melulu merupakan perbuatan yang salah.

Perkembangan otak anak remaja 14-18 tahun

Perkembangan otak anak remaja usia 14-18 tahun memungkinkan mereka merubah cara mengambil keputusan dan risiko. Cara mereka mengontrol diri dan menunjukkan emosinya juga akan berubah.

Remaja di usia ini juga mulai memiliki tujuan yang ingin ia capai. Hal-hal moral dan makna kehidupan semakin dipahami remaja dalam tahapan perkembangan otak ini.

Cara mengoptimalkan perkembangan otak anak

Diperlukan bimbingan dan tuntunan oleh orang tua untuk mengoptimalkan perkembangan otak anak alih-alih memaksa dan menekannya. Sebagai cara untuk mengembangkan otak anak, kecintaan mereka terhadap pembelajaran harus didorong.

Anak kecil sebaiknya menikmati proses belajarnya, bukan hasil kinerjanya. Hal ini juga merupakan cara untuk membangun pola pikir anak bahwa sesuatu didapatkan melalui sebuah usaha.

Lebih lanjut, orang tua juga perlu mengajak anak untuk berfokus kepada keluasan dibanding kedalaman. Anak sebaiknya diperkenalkan kepada berbagai macam hal dan bidang, tidak hanya berfokus pada satu hal untuk menguasainya.

Kecerdasan emosional anak juga harus dikembangkan dengan baik dan jangan sampai terabaikan. Perkembangan otak anak mencakup keterampilan interpersonal seperti sifat baik hati, empati, dan kerja sama dengan orang lain.

Berapa usia yang paling penting untuk perkembangan otak anak?

Terdapat tahapan usia penting dalam perkembangan otak anak yaitu usia 2 hingga 7 tahun. Melansir laman Edutopia, otak anak berkembang melalui masa yang disebut periode kritis. Periode kritis pertama perkembangan otak anak terjadi di sekitar usia 2 tahun.

Otak anak usia dua tahun memiliki jumlah sinapsis (penghubung antar neuron) dua kali lebih banyak dari orang dewasa. Hal inilah yang membuat anak usia dua tahun mampu belajar jauh lebih cepat daripada anak usia lainnya. Periode kritis ini berlangsung sejak usia 2 hingga 7 tahun.

Lebih lanjut, otak anak usia 2-7 tahun mampu menyerap berbagai informasi di sekitarnya. Dari segi kemampuan belajar, dapat dibilang anak usia 2-7 tahun adalah yang paling cerdas untuk mempelajari hal-hal baru.

10 Jenis nutrisi yang diperlukan agar perkembangan otak sehat dan cerdas

Nutrisi sangat berperan penting dalam membantu perkembangan otak anak yang sehat dan cerdas. Merangkum dari Harvard Health Publishing, berikut jenis-jenis nutrisi yang diperlukan untuk perkembangan otak anak:

1. Protein

Protein adalah salah satu jenis nutrisi terbaik untuk membantu perkembangan otak anak. Protein dapat ditemukan pada makanan seperti daging-dagingan, makanan laut, kacang-kacangan, telur, biji-bijian, kedelai, hingga susu.

2. Zinc

Nyatanya, tiram merupakan makanan yang paling banyak mengandung zinc. Makanan lain dengan kandungan zinc seperti jenis-jenis daging, ikan, produk susu, dan kacang-kacangan.

3. Zat besi

Sumber zat besi terbaik dapat berupa daging, kacang-kacangan, sereal, roti, sayuran berwarna gelap, dan kentang yang dipanggang.

4. Kolin

Kolin adalah salah satu nutrisi terpenting untuk pertumbuhan otak anak. Makanan yang paling banyak mengandung kolin adalah daging, susu, dan telur, serta sayur-sayuran.

5. Folat

Folat merupakan jenis nutrisi yang penting selama masa kehamilan. Folat dapat ditemukan dalam hati, bayam, sereal, roti, dan lainnya.

6. Yodium

Salah satu sumber yodium terbaik adalah rumput laut. Yodium juga terkandung di dalam garam, makanan laut, produk susu dan jenis biji-bijian.

7. Vitamin D

Vitamin D bisa didapatkan dengan berjemur di bawah sinar matahari. Sumber vitamin D lainnya dapat berupa ikan salmon, susu, dan lainnya.

8. Vitamin B6

Vitamin B6 penting untuk perkembangan fungsi otak anak. Sumber vitamin B6 dapat berupa hati dan jenis jeroan lainnya, serta ikan, kentang, dan buah-buahan.

9. Vitamin B

Vitamin B dapat ditemukan di berbagai produk hewani seperti daging, ikan, telur, dan susu. Vitamin B sering dikaitkan dengan kesehatan otak serta berfungsi untuk memperkuat sistem otak.

10. Asam lemak tak jenuh

Contoh asam lemak tak jenuh adalah omega-3 yang sering ditemukan pada ikan berlemak dan minyak ikan. Minyak ikan juga diketahui dapat membantu seseorang yang mengalami gangguan terhadap memorinya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Demikian penjelasan mengenai tahapan perkembangan otak anak serta cara untuk mengoptimalkannya. Semoga bisa dimengerti!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda