PARENTING
7 Cara Mencegah Anak Kecanduan Game Online, Bunda Perlu Tahu
Kinan | HaiBunda
Jumat, 13 Sep 2024 10:30 WIBJika dulunya permainan lebih banyak dimainkan di jalanan atau lapangan, kini game online yang dimainkan di komputer, ponsel, atau konsol lainnya lebih populer. Lalu bagaimana cara mencegah anak kecanduan game online?
Dikutip dari Parenting First Cry, paparan yang terus-menerus dan berlebihan telah menyebabkan kecanduan game online pada anak-anak.
Menurut Entertainment Software Association, setidaknya satu orang dari dua pertiga rumah tangga Amerika bermain video game.
Kecanduan game online mengacu pada penggunaan game online (berbasis internet) atau video game secara berlebihan yang pada akhirnya menyebabkan pengabaian tanggung jawab dan kesehatan fisik seseorang.
Mengapa anak rentan mengalami kecanduan game online?
World Health Organization (WHO) memasukkan gaming disorder dalam International Classification of Diseases (ICD-11), yang mendefinisikannya sebagai pola perilaku bermain game di mana kontrol terganggu, bermain game menjadi prioritas di atas aktivitas lain, dan terus dilanjutkan meskipun ada konsekuensi negatifnya.
Mirip dengan gangguan kecanduan lain, gangguan permainan internet juga mengungkapkan adanya aktivasi pelepasan dopamin.
Ya, salah satu penyebab kecanduan game online adalah pelepasan dopamin di otak. Dopamin sendiri merupakan neurotransmitter yang dilepaskan saat melakukan aktivitas yang menyenangkan, seperti bermain, menghabiskan waktu bersama orang yang dicintai, makan makanan enak atau favorit, dan lain-lain.
"Saat Anda melihat sesuatu yang tidak Anda sukai, Anda dapat dengan cepat beralih ke sesuatu yang menghasilkan lebih banyak dopamin," kata neuropsikolog, Dr. Sanam Hafeez dikutip dari The Week.
Hormon perasaan senang menginduksi otak untuk merasakan kesenangan dan mengulangi perilaku dan aktivitas tersebut. Saat anak-anak bermain game online, dopamin muncul dan mereka pun terdorong untuk bermain lebih sering.
Saat mereka bermain video game, adanya hasil berupa menang dan kalah tanpa sadar membuatnya ingin bermain lebih lama demi mengembangkan rasa pencapaian. Oleh karena itu, pola kecanduan yang berulang-ulang pun terjadi.
Tanda-tanda anak kecanduan game online
Kecanduan game pada anak-anak bisa menjadi sangat serius ketika orang tua tidak memberikan perhatian yang tepat. Ada beberapa tanda yang harus diwaspadai pada perilaku anak dan segera ambil tindakan yang diperlukan sebelum kondisi ini menjadi lebih serius.
Berikut tanda-tanda anak kecanduan game online, Bunda:
- Kebiasaan bermain game sudah mulai mengganggu atau menggantikan aktivitas sehari-hari, seperti tidur dan interaksi sosial (bermain bersama teman atau saudara di rumah, mengobrol, dll).
- Anak mulai mengabaikan pelajaran akademisnya, seperti pekerjaan rumah dan tugas sekolah untuk bermain game online.
- Mereka menggantikan hobi lama yang biasa mereka lakukan dan terpaku hanya dengan game online.
- Muncul perubahan fisik seperti lingkaran hitam di bawah mata, mata lelah, nyeri punggung, serta nyeri pergelangan tangan dan jari tangan.
- Anak terus fokus dan memikirkan game online sepanjang hari.
- Anak mulai merasa gelisah dan cemas ketika tidak bisa bermain game.
- Mengandalkan game online untuk meningkatkan mood.
Tips mencegah anak dari risiko kecanduan game online
Sangat mungkin untuk menjauhkan anak dari risiko bermain game online tanpa benar-benar menjauhkan mereka dari permainan tersebut. Berikut beberapa hal yang dapat Bunda lakukan untuk mencegah anak kecanduan game online:
1. Pilih permainan bersama
Pahami dunia game online terlebih dahulu dengan mempelajarinya di video YouTube, review artikel, dan forum online tempat banyak gamer mendiskusikan berbagai game.
Saat memilih game online untuk anak, pilihlah game dari publisher terkenal yang memiliki banyak unduhan, ulasan, dan peringkat.
2. Periksa tema permainan
Sebelum membelikan sebuah game, periksa apa isi game tersebut. Mulai dari alur cerita, misi, dan karakternya.
Selain itu, periksa juga rating game tersebut, di mana terdapat informasi tentang kesesuaian usia untuk anak-anak. Sesuaikan pemilihan game dengan usia anak ya, Bunda.
3. Aktifkan kontrol orang tua dan masukkan kata sandi yang kuat
Fitur parental control dapat membantu orang tua membatasi permainan apa saja yang dapat diakses anak-anak sesuai usia mereka.
Game tertentu memiliki fitur kontrol orang tua yang dibuat secara otomatis, sementara beberapa konsol game lain memerlukan pengecekan manual.
Orang tua juga dapat memasang kata sandi yang kuat dan tidak diketahui anak untuk masuk ke permainan dengan menyiapkan two-factor authentication (2FA).
4. Pantau permainan anak secara berkala
Sering kali memasang kontrol saja tidak akan cukup, Bunda juga perlu memantau permainan yang dimainkan anak. Termasuk karakter apa yang mereka mainkan dan keamanan bahasa yang digunakan.
Beberapa game terkadang menyelipkan bahasa kasar yang mungkin belum pantas untuk didengar oleh anak.
5. Jadi contoh yang tepat
Dikutip dari laman UNICEF, menjadi contoh cara berperilaku online yang positif tak kalah ampuh untuk mencegah anak kecanduan game online.
Ingatkan anak untuk selalu bersikap baik saat bermain game online. Hormati juga privasi diri sendiri dan orang lain.
6. Ajari anak tentang konten yang pantas dan tidak pantas
Mungkin tidak selalu mungkin untuk memantau permainan anak, jadi Bunda juga perlu mengajari mereka tentang konten yang pantas dan tidak pantas dalam permainan.
Pertahankan suara Bunda tetap lembut dan ajari mereka tentang karakter yang tepat, kapan harus keluar ketika mereka melihat jenis konten yang tidak pantas mereka lihat.
Berikan mereka ruang yang aman untuk memberi tahu Bunda kapan pun mereka merasa tidak aman atau terganggu.
7. Beri batasan pada permainan
Membatasi permainan selain kontrol orang tua adalah hal yang penting. Salah satu batasan tersebut adalah pembelanjaan dalam game.
Orang tua dapat memblokir penggunaan kredit prabayar untuk pembelian dalam game dan hanya menggunakan pembelian online yang aman.
Jangan lupa aktifkan juga notifikasi untuk membantu Bunda melacak game apa yang dimainkan anak dan berapa lama mereka memainkannya. Dengan begitu, Bunda bisa lebih mudah mendeteksi tanda-tanda kecanduan jika ada.
Kapan perlu mencari bantuan profesional?
Jika Bunda melihat adanya tanda-tanda potensi kecanduan video game pada anak, sebaiknya konsultasikan dengan ahli kesehatan mental sesegera mungkin.
Bunda dapat berkonsultasi dengan konselor anak pada tahap awal dan jika merasa anak membutuhkan konseling lebih lanjut, maka Bunda dapat beralih ke psikolog anak.
Tanda-tanda anak perlu tindakan lebih lanjut di antaranya:
- Mencurahkan terlalu banyak waktu untuk bermain game
- Penurunan akademik di sekolah
- Gejala penarikan diri seperti kecemasan, mudah tersinggung, mudah marah, atau sedih berlarut-larut
- Berbohong kepada orang tua untuk bermain maupun tentang permainan game itu sendiri
- Penurunan kesehatan fisik
Demikian ulasan tentang kecanduan game online pada anak dan hal-hal yang perlu menjadi perhatian orang tua. Tetap berhati-hati dan awasi kebiasaan anak bermain game ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)Simak video di bawah ini, Bun:
Apa Bedanya ADHD dan Disabilitas Intelektual? Simak Penjelasan Dokter Anak
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
5 Cara Menjaga Kesehatan Mental agar Bunda Berhasil Besarkan Anak yang Bahagia
4 Cara agar Anak Merasa Miliki Privasi, tapi Tetap Bisa Bunda Pantau
Buang Jauh Gengsi Bun, Ini Pentingnya Orang Tua Minta Maaf pada Anak
Bunda Perlu Tahu, Pentingnya Mengajarkan Kejujuran pada Anak Sejak Dini
TERPOPULER
Isabel Putri Ayu Azhari Berhasil Jadi Wakil 2 None Jakarta 2025, Intip Potretnya
Potret Baby Shower Kehamilan Pertama Aline Adita, Dihadiri para Model Senior
Diet Natasha Rizky atau Citra Kirana untuk Turunkan BB hingga 10 Kg, Mana yang Mudah Ditiru?
Ayah Nissa Sabyan Beri Tanggapan Soal Sang Putri yang Dikabarkan Telah Hamil
Kapan Anak Sudah Mulai Bisa Berbohong?
REKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Pensil Alis Warna Coklat Muda yang Bisa Jadi Pilihan Bunda
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Bronzer untuk Pemula hingga Kulit Sawo Matang
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Skincare Bayi yang Aman untuk Kulit Si Kecil
Mutiara PutriREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Glitter Terbaik untuk Makeup Korean Look
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Shampo Anti Jamur untuk Anak, Aman untuk Kulit Kepala Si Kecil & Lembut
Nadhifa FitrinaTERBARU DARI HAIBUNDA
Isabel Putri Ayu Azhari Berhasil Jadi Wakil 2 None Jakarta 2025, Intip Potretnya
Potret Baby Shower Kehamilan Pertama Aline Adita, Dihadiri para Model Senior
Kapan Anak Sudah Mulai Bisa Berbohong?
Diet Natasha Rizky atau Citra Kirana untuk Turunkan BB hingga 10 Kg, Mana yang Mudah Ditiru?
Ayah Nissa Sabyan Beri Tanggapan Soal Sang Putri yang Dikabarkan Telah Hamil
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Ini Alasan Pratama Arhan Absen Sidang Ikrar Talak Cerai dengan Azizah Salsha
-
Beautynesia
MOP Beauty Rayakan Anniversary ke-4
-
Female Daily
5 Tips Biar Nggak Gampang Masuk Angin di Musim Hujan!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Emma Watson 'Pacari Diri Sendiri', Ungkap Tekanan Belum Menikah di Usia 35
-
Mommies Daily
Waspada! 15 Tanda Anak dengan Kecerdasan Emosional Rendah yang Sering Disepelekan Orang Tua