
parenting
Mengenal Batik Parang, Sejarah Asal Usul hingga Filosofinya untuk Dikenalkan ke Si Kecil
HaiBunda
Selasa, 01 Oct 2024 10:40 WIB

Sebagai salah satu warisan budaya Indonesia, batik secara sederhana dimaknai sebagai seni melukis di atas kain. Mengutip buku Ensiklopedia The Heritage of Batik, batik berasal dari bahasa Jawa, amba yang berarti menggambar dan tik yang berarti titik.
Bunda tentu sering menemukan corak batik di berbagai benda. Misalnya, di kemeja si Ayah atau di pakaian Bunda sendiri. Kesenian khas Indonesia yang satu ini diakui sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi oleh UNESCO. Sangat membanggakan bukan?
Batik tidak hanya diartikan sebagai seni lukisan. Lebih dari itu, batik memiliki filosofi dalam tiap coraknya. Pengetahuan Batik ini sangat bisa Bunda kenalkan kepada Si Kecil. Selain untuk memperluas wawasan, hal ini dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air.Â
Mengenal batik motif parang
Mengutip buku Seni Batik Indonesia, motif parang adalah salah satu motif batik miring yang populer. Motif ini terdiri atas satu atau lebih ragam hias yang disusun membentuk garis-garis sejajar dengan sudut kemiringan 45 derajat.
Motif batik parang adalah motif batik yang berasal dari daerah Jawa Tengah. Dikutip dari buku Ensiklopedia The Heritage of Batik, kata parang berasal dari bahasa Jawa pereng. Kata tersebut digambarkan sebagai garis lengkung-lengkung menyerupai ombak di laut.Â
Dengan pengertian tersebut, batik parang artinya jenis motif batik yang umumnya berbentuk garis lengkung yang menyerupai ombak.
Tidak sekadar motif biasa, motif parang memiliki filosofi. Simbol mata parang berbentuk seperti huruf S melambangkan kekuasaan, kekuatan, dan semangat yang tidak pernah padam.Â
Asal-usul sejarah motif batik parang
Melansir laman detikcom, batik parang pertama kali diciptakan oleh Panembahan Senopati, Sultan Mataram Islam, yang saa itu sedang melakukan semadi.
Panembahan Senopati bertemu dengan Nyi Roro Kidul saat muda bernama Dewi Ratna Suwida. Dalam kegiatan semadi tersebut, Panembahan Senopati memperhatikan gejolak ombak Pantai Selatan yang menghantam karang.
Hal itulah yang menginspirasi Panembahan Senopati, serta menjadi sejarah batik parang.
Mitos di balik batik parang, simbol hubungan Raja Mataram dan Ratu Selatan
Dari penciptaan motif batik parang yang dilakukan oleh Panembahan Senopati, terdapat mitos yang mengaitkan hubungan Raja Mataram dan Ratu Selatan.
"Mitos lihat gambar dari Ratu Kidul itu parang (ombak), dipercaya mereka ada hubungan suami istri bersama Ratu Kidul, sampai awal Panembahan Senopati sudah memiliki hubungan, sehingga ada perjanjian Ratu Kidul membantu Kerajaan Mataram," ujar Kartono, Abdi Dalam Keraton Mangkunegaran yang telah mengabdi selama 50 tahun, dilansir detikcom.Â
Pernyataan tersebut menyiratkan adanya hubungan spesial antara Raja Mataram dan Ratu Selatan.
9 Jenis motif batik parang dan filosofinya bagi masyarakat Indonesia
Motif batik Indonesia sangatlah kaya. Setiap daerah memiliki motif khas masing-masing. Bahkan, dalam satu motif batik pun, terdapat jenis corak yang berbeda pula.
1. Parang kancing ceplok kupu
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, batik parang berasal dari kata pereng yang berarti lereng. Arti kata tersebut tercermin dalam motif batik Parang yang selalu memiliki corak yang miring seperti lereng.
Sementara itu, kupu berarti kupu-kupu, serangga bersayap cantik yang tidak pernah memilih makanan lain selain nektar atau saripati madu bunga. Hal tersebut dimaknai dalam corak batik ini sebagai gambaran seseorang yang selalu memilih jalan yang terbaik dalam hidupnya.
Melansir laman Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, parang kancing ceplok kupu menyiratkan harapan agar pengguna batik dapat menjadi sosok yang tegas, serta mampu bertanggung jawab pada jalan hidupnya.
2. Parang rusak
Sama halnya seperti motif batik parang yang diciptakan Panembahan Senopati, motif parang rusak juga diciptakan olehnya. Penciptaan parang rusak terinspirasi dari jajaran Pegunungan Seribu di pesisir selatan Pulau Jawa yang terlihat seperti barisan tebing.Â
Parang rusak sebenarnya dimaknai sebagai pengendalian diri manusia dalam melawan kejahatan. Dahulu, motif ini dianggap sakral dan hanya boleh dikenakan oleh golongan prajurit.
3. Parang barong
Motif batik yang satu ini berasal dari kata batu karang, serta kata barong atau singa. Batik ini dianggap sebagai motif batik parang yang paling besar dan agung.Â
Batik parang barong memiliki filosofi harapan agar seorang pemimpin bersikap hati-hati dalam menjaga diri, jujur, adil, dan bertanggung jawab terhadap rakyatnya.
4. Parang tuding
Seperti Parang curigo, motif batik parang yang satu ini berasal dari Yogyakarta. Terdapat filosofi dalam parang tuding, yaitu kedudukan yang baik, awet muda, dan simpatik.
5. Parang klitik
Jika parang barong adalah motif parang terbesar, parang klitik merupakan kebalikannya. Motif batik ini adalah motif parang yang paling kecil ukurannya. Dalam motifnya, tersirat makna sosok putri raja yang lemah lembut dan berbudi halus. Pada zaman dahulu, motif batik parang klitik hanya boleh dipakai oleh para putri raja.
6. Parang slobog
Motif batik parang slobog merupakan jenis batik yang sering digunakan seorang pemimpin dalam acara sakral seperti pelantikan atau pemakaman raja.
Dalam motif batik ini terkandung harapan agar pemimpin yang dilantik memiliki keteguhan, ketelitian, dan kesabaran.
7. Parang kusumo
Jenis motif parang yang satu ini bermakna perjuangan dalam hidup untuk mencapai kebahagiaan lahir batin layaknya harum bunga kusuma. Parang kusumo kerap digunakan calon mempelai wanita saat acara lamaran.Â
8. Parang curigo
Dikutip dari buku Ensiklopedia The Heritage of Batik, batik parang curigo berasal dari Yogyakarta. Motif batik yang satu ini mengandung filosofi kecerdasan, kewibawaan, dan ketenangan.
9. Parang pamor
Kata pamor berasal dari bahasa Jawa yang berarti aura atau energi positif yang terpancar dari diri seseorang. Dalam bahasa Jawa terdapat istilah wis pecah pamore yang berarti mulai muncul auranya. Ini menandakan adanya perubahan, dari seorang bocah hingga berubah menjadi seseorang yang berwibawa.
Batik parang pamor merupakan jenis batik yang diciptakan pada masa Kesultanan Mataram abad ke-18. Parang pamor ini biasanya dipakai oleh remaja, baik putra maupun putri, yang beranjak dewasa.
Alasan motif parang jadi batik larangan di Keraton Solo dan Mangkunegaran
Dilansir laman detikcom, batik larangan adalah jenis motif batik tertentu yang tidak boleh dipakai oleh masyarakat, terutama di lingkungan kerajaan.Â
Motif batik parang merupakan batik terlarang di Keraton Solo dan Mangkunegaran. Hal ini dikarenakan motif ini hanya boleh dikenakan oleh keluarga kerajaan. Aturan ini berkaitan dengan sejarah berdirinya Dinasti Mataram.
Itulah Bunda sejarah asal usul serta filosofi Batik Parang. Pengetahuan tentang batik ini baik untuk dipelajari Si Kecil.Â
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Hari Batik Nasional, Sejarah dan Cara Merayakannya di Sekolah

Parenting
7 Cara Mengajarkan Anak Mencintai dan Melestarikan Budaya di Indonesia

Parenting
Daftar Asuransi Kesehatan Anak, Mana yang Bunda Pilih?

Parenting
Biaya dan Simulasi Asuransi Kesehatan Anak, Berapa Modal Awalnya?

Parenting
Perlukah Asuransi Kesehatan untuk Anak? Pakar Keuangan Menjawab


7 Foto
Parenting
7 Potret Anak Artis Pakai Batik, Elegan dan Bikin Gemas!
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda