PARENTING
Dongeng Anak: Belalang Sembah dan Semut
Kampung Dongeng Tangsel | HaiBunda
Jumat, 08 Nov 2024 19:00 WIBPada suatu hari di padang rumput, hiduplah pasukan semut merah yang terkenal dengan kekompakan dan kekuatannya. Mereka selalu berjalan bersama-sama, mencari makanan, dan melindungi wilayah mereka dengan ketat.
Pemimpin pasukan semut ini, Semut Riko, adalah semut yang gagah. Namun, sering kali merasa bahwa kehebatannya harus ditunjukkan kepada penghuni hutan lain.
Suatu hari, pasukan semut merah melihat Belalang Sembah, bernama Bimo, sedang duduk sendirian di bawah pohon, menikmati sinar matahari. Bimo adalah makhluk yang pendiam dan lebih suka menyendiri.
Dia tidak pernah mengganggu siapa pun dan selalu bersikap baik. Namun, bagi Semut Riko dan pasukannya, ketenangan Bimo justru membuat mereka penasaran. Mereka menganggap Bimo mungkin merasa dirinya lebih baik dan lebih tenang daripada mereka.
"Ayo, kita ajak belalang itu bertarung!" seru Semut Riko kepada pasukannya.
"Kenapa kita harus menantangnya? Dia kan tidak mengganggu kita," kata salah satu semut lain, Semut Diki.
"Justru karena dia tidak pernah mengganggu, kita harus pastikan dia tahu siapa yang berkuasa di sini!" balas Semut Riko. Tanpa berpikir panjang, mereka mendekati Bimo dengan langkah angkuh.
"Hai, Belalang Sembah! Kau kelihatan malas dan tenang sekali! Apa kau merasa lebih hebat dari kami?" seru Semut Riko.
Bimo mengangkat kepalanya dan tersenyum sopan. "Oh, tentu tidak, teman-teman. Aku hanya menikmati matahari. Aku tidak punya masalah dengan kalian," jawabnya tenang.
Namun, Semut Riko merasa jawaban itu tak memuaskan. "Jangan berpura-pura! Kau pasti takut melawan kami! Ayo, bertarung!".
Bimo terdiam, bingung harus berbuat apa. Dia tidak ingin masalah dan sama sekali tidak tertarik untuk bertarung. Melihat Bimo yang diam, pasukan semut mulai mengelilinginya dan mengeluarkan kata-kata mengejek.
Tiba-tiba, seekor burung elang besar melintas di atas mereka. Dalam sekejap, elang itu melirik rombongan semut yang bergerombol dan mengincar mereka sebagai mangsa. Dengan cepat, elang itu menyambar beberapa semut yang berada di dekatnya, termasuk Semut Riko yang sempat melarikan diri.
Melihat itu, Bimo segera membantu beberapa semut yang terjatuh dan terluka, membimbing mereka untuk pergi dari bahaya. Setelah elang pergi, sisa pasukan semut yang selamat berterima kasih kepada Bimo. Semut Riko pun merasa malu atas tindakannya dan menyadari bahwa keberanian tidak selalu harus diukur dengan kekuatan.
Sejak hari itu, pasukan semut merah tidak pernah lagi merundung makhluk lain dan belajar menghargai kedamaian seperti yang telah ditunjukkan oleh Belalang Sembah.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)