PARENTING
7 Cara Stimulasi Oromotor Bayi agar Mau Makan & Cegah Speech Delay
Kinan | HaiBunda
Selasa, 26 Nov 2024 21:50 WIBStimulasi oromotor bayi penting dilakukan dengan tepat untuk membantu agar Si Kecil mau makan. Selain itu, stimulasi juga disebut-sebut bisa mencegah speech delay atau keterlambatan bicara.
Latihan oromotor adalah latihan untuk meningkatkan kekuatan, koordinasi, dan mobilitas lidah, rahang, bibir, dan mulut. Latihan ini dapat membantu anak mengembangkan koordinasi yang diperlukan untuk membentuk kata dan bunyi (artikulasi) dengan benar.
Jenis-jenis stimulasi ini juga dapat membantu meningkatkan keterampilan seperti menggosok gigi dan mengolah makanan. Semua mengacu pada kemampuan mengunyah, menelan makanan, menggerakkan makanan dan cairan di dalam mulut, dan toleransi terhadap berbagai tekstur.
Latihan motorik oral yang juga dikenal sebagai latihan orofasial, merupakan salah satu bagian dalam bidang terapi wicara, terapi okupasi, dan terapi fisik. Tujuannya menargetkan otot-otot di mulut dan wajah, terutama untuk memperkuat dan meningkatkan fungsinya.
Tahap perkembangan oromotor
Dikutip dari Journal of Clinical Chiropractic Pediatrics, antara usia 3-7 bulan bayi akan mengembangkan pola motorik oral yang meliputi mengunyah, gerakan rahang lateral dan diagonal, serta pola gerakan lidah lateral.
Pada usia enam bulan, bayi dapat duduk tanpa bantuan dan telah mengembangkan pola mengunyah, gerakan rahang, dan mereka umumnya mampu menerima bubur encer dan kental, serta makanan lunak seperti pisang, ubi, dan alpukat.
Kemudian di antara usia 7-9 bulan, aktivitas seperti duduk dan merangkak mendukung stabilitas rahang dan perkembangan motorik halus untuk keterampilan makan sendiri.
Bayi pada usia ini sudah mulai mampu makan bubur yang menggumpal. Mereka juga mampu menggigit dan mengunyah makanan bertekstur agak keras tapi meleleh dalam mulut.
Pada usia 12 bulan, anak sudah mengembangkan dasar-dasar motorik oral untuk mendukung proses makan lebih lanjut. Seiring berjalannya waktu, anak akan melatih keterampilan ini untuk meningkatkan kemampuan makan.
Antara usia 16 dan 36 bulan, anak terus mengembangkan kekuatan rahang, mengunyah dengan mulut tertutup, dan mengunyah makanan bertekstur 'lebih keras' seperti sayuran dan daging.
Cara-cara stimulasi oromotor bayi
Latihan oromotor merupakan aktivitas memperkuat otot-otot mulut dan wajah, yang sangat penting untuk fungsi-fungsi seperti berbicara, menelan, dan ekspresi wajah.
Stimulasi ini dapat sangat bermanfaat bagi anak-anak yang mengalami kesulitan di area mulut karena keterlambatan perkembangan, gangguan neurologis, atau kondisi kesehatan lainnya.
Berikut beberapa cara stimulasi oromotor bayi yang dapat Bunda coba terapkan di rumah:
1. Bermain tiup gelembung
Dengan menggunakan tongkat gelembung, ajaklah Si Kecil untuk bermain tiup gelembung. Kegiatan ini dapat membantu memperkuat otot-otot yang diperlukan untuk mengendalikan napas dan membulatkan bibir.
2. Meniup bola kapas
Letakkan bola kapas di atas meja dan minta Si Kecil untuk meniupnya menggunakan sedotan. Latihan ini juga dapat membantu anak meningkatkan kendali atas pernapasan dan posisi bibir.
3. Eksplorasi menelan berbagai tekstur makanan
Latihan menelan membantu dalam mengelola aliran udara melalui area tenggorokan. Selain itu, eksplorasi berbagai varian tekstur juga melatih otot-otot tenggorokan dan mengoordinasikan pergerakan makanan ke dalam kerongkongan.
4. Minum dengan sedotan
Ajak anak untuk minum cairan dengan kekentalan berbeda (air, susu, atau smoothie) melalui berbagai ukuran sedotan. Stimulasi ini dapat membantu memperkuat bibir dan otot pipi.
5. Bermain ekspresi di depan cermin
Di depan cermin, ajak Si Kecil untuk sama-sama membuat berbagai ekspresi wajah lucu. Misalnya seperti tersenyum lebar atau mengerucutkan bibir.
Latihan ini membantu meningkatkan kontrol dan fleksibilitas otot wajah anak.
6. Bernyanyi dan menikmati musik
Buat sesi latihan oromotor jadi lebih menyenangkan dengan bernyanyi lagu-lagu yang melibatkan suara panjang. Gunakan juga ekspresi atau gerakan wajah yang menarik, sehingga bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk melatih kontrol napas dan artikulasi.
Berbagai stimulasi dengan permainan, lagu, dan aktivitas menyenangkan dapat memudahkan mereka untuk berpartisipasi dan membantu menjaga minatnya tetap tinggi untuk latihan oromotor.
7. Meniru gerakan lidah
Bunda juga bisa mengajak Si Kecil bermain mendorong dan menggerakkan lidahnya ke langit-langit mulut dan menahannya selama beberapa detik. Ulangi beberapa kali untuk memperkuat otot lidah.
Seberapa perlu anak mendapatkan stimulasi oromotor?
Menurut penelitian tahun 2021 dari Journal of Speech, Language, and Hearing Research, kemampuan motorik awal (gestur, motorik oral, dan keterampilan kasar/halus) sangat berkaitan dengan terkait dengan kemampuan bahasa anak.
Ditemukan juga bahwa keterampilan motorik oral secara unik berkaitan dengan kemampuan bahasa pada usia 21 bulan. Oleh sebab itu, penting bagi orang tua untuk segera berkonsultasi jika anak tampak memiliki kesulitan bahasa dan makan, sehingga bisa segera diberikan stimulasi oromotor.
Kendati demikian, ada beberapa tanda bahwa Si Kecil mungkin perlu jeda sejenak dari latihan stimulasi oromotor yakni di antaranya:
- Jika anak telah menguasai latihan
- Jika anak sudah terlihat jenuh, lelah atau menghindarinya kegiatan stimulasi
Pantau kemajuan anak dan sesuaikan latihannya. Jika suatu latihan tampak terlalu sulit, maka sederhanakan. Sebaliknya, jika sudah menjadi terlalu mudah, buat lebih menantang.
Jangan lupa tetap lakukan konsultasi rutin dengan ahli patologi wicara bahasa atau terapis okupasi untuk membantu Bunda tetap pada jalur latihan oromotor yang benar. Konsultasi juga penting untuk mendapatkan umpan balik profesional tentang kemajuan Si Kecil. Semoga bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
5 Cara Mengatasi Bayi 8 Bulan yang Suka Mengemut saat Makan
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Tanda Awal Anak Mengalami Speech Delay dan Cara Mencegahnya
Benarkah Anak Laki-laki lebih Banyak yang Alami Speech Delay?
4 Tips Cegah Anak Speech Delay, Rajin Gosok Gigi hingga Makan Daging
Waspada Bunda, Efek Buruk Main Gadget Berlebihan bagi Kemampuan Bicara Anak
TERPOPULER
Hindari Ucapkan 5 Kalimat Toxic Ini pada Anak agar Tak Melukai Hatinya
Siti KDI Ungkap Alasan Cerai dari Pria Turki, Sebut Ada Perbedaan Budaya
Kisah Bunda Ajukan Gugatan Usai Melahirkan Bayi Orang Lain, Pihak Klinik IVF Buka Suara
5 Potret Artis Indonesia Blasteran Pulang Kampung ke Negara Ayah, Yuki Kato ke Jepang
300 Nama Jerman Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya, Anggun & Elegan
REKOMENDASI PRODUK
3 Pilihan Cooler Bag untuk ASI, Mana yang Paling Praktis & Tahan Lama?
Ratih Wulan PinanduREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Makeup Remover, Bersihkan Riasan untuk Kulit Berminyak hingga Kering
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Merek Cream Wajah untuk Atasi Bruntusan dan Ruam pada Bayi Beserta Estimasi Harganya
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Alat Penyedot Ingus Bayi yang Aman dan Tips Menggunakannya untuk Atasi Hidung Tersumbat
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
10 Obat Sariawan untuk Ibu Menyusui yang Aman dan Mudah Ditemukan dari Medis-Alami
Dwi Indah NurcahyaniTERBARU DARI HAIBUNDA
Serba-serbi Bedong Bayi yang Perlu Diketahui Orang Tua
Keluarga Ini Pilih Tinggal di Hotel Selamanya daripada Beli Rumah Meski Berkecukupan, Alasannya...
Hindari Ucapkan 5 Kalimat Toxic Ini pada Anak agar Tak Melukai Hatinya
Kisah Bunda Ajukan Gugatan Usai Melahirkan Bayi Orang Lain, Pihak Klinik IVF Buka Suara
300 Nama Jerman Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya, Anggun & Elegan
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Kirana Larasati Ungkap Alasan Ikut Ajang Miss Universe Indonesia
-
Beautynesia
6 Event Meriah di Jakarta Bulan Agustus, Festival Musik hingga Fan Meeting!
-
Female Daily
Level Up Literasi Keuangan Bisa Tetap Fun: LPS Financial Festival 2025 Akan Hadir di Surabaya!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Sunscreen SPF 50 untuk Umur Berapa? Ini Panduan Lengkapnya
-
Mommies Daily
7 Rekomendasi Coffee Shop di Jabodetabek, Hits di Kalangan Remaja