PARENTING
Cara Membedakan Anak Aktif dan Hiperaktif Menurut Dokter
Asri Ediyati | HaiBunda
Minggu, 22 Dec 2024 19:30 WIBBahagia rasanya melihat anak aktif bermain dan menjelajah dunia sekitar mereka. Sebagai orang tua, kita hanya bisa mendukung dan memfasilitasinya. Namun, ada kalanya, orang tua juga manusia biasa, yang diuji kesabarannya melalui perilaku anak-anak yang aktif di usianya bertumbuh dan berkembang.
Ada kalanya juga, di balik rasa lelah kita merasa khawatir dan bertanya-tanya, "Apakah anak saya sekadar aktif atau hiperaktif ya? Kok energinya enggak habis-habis dari pagi sampai malam?"
Sebelum membahas cara mengetahui anak aktif dan hiperaktif, perlu Bunda ketahui dahulu penyebab anak-anak (terutama balita) aktif di usianya. Pertama, anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang tulus.
Saat masih balita, anak-anak menganggap dunia adalah miliknya. Segala sesuatunya baru, berkilau, menarik, dan ada dalam genggaman mereka. Ada juga banyak suara, rasa, sentuhan, pemandangan, dan bau yang tidak dikenal; dan ya, anak-anak ingin mengenal lingkungan mereka sekaligus.
"Dunia sangat menstimulasi bagi anak-anak berusia 2 dan 3 tahun dan mereka senang menjelajah," kata Kyle D. Pruett, M.D., profesor klinis psikiatri anak di Sekolah Kedokteran Yale, dikutip dari Parents.
Menjadi begitu terstimulasi dapat menyebabkan anak-anak "bertindak." Namun, anak-anak pada usia ini hanya ingin tahu dan menjelajahi lingkungan mereka. Mereka berusaha untuk memahami semua hal, Bunda.
Kedua, mereka menjelajahi 'dunia' mereka. "Balita dan anak usia prasekolah tidak memiliki pengendalian diri atau kemampuan kognitif untuk berhenti melakukan hal-hal yang mereka sukai," kata Susan J. Schwartz, direktur klinis Institute for Learning and Academic Achievement di New York University Child Study Center.
Ini berarti bahwa tidak peduli seberapa sering kita bermain dengan mereka hari ini, mereka akan selalu siap untuk bermain lagi tanpa merasa lelah.
Cara membedakan anak aktif dan hiperaktif
Lalu, apa yang membedakan anak aktif dan hiperaktif? Menurut dr. Rita Andriyani, Sp.A(K) umumnya, gangguan pada anak akan disertai dengan gangguan lainnya. Ketika anak terlihat hiperaktif, biasanya akan ada gangguan lain seperti speech delay karena mereka tidak fokus. Hal ini biasanya disebut sebagai komorbid.
"Sementara itu, anak yang aktif akan melakukan eksplorasi. Tidak hanya itu, perkembangan bahasa serta kognitif anak pun akan terlihat baik," ungkap dr.Rita.
Kondisi ini juga berbeda dengan anak yang mengidap autisme. Anak yang autisme akan aktif tanpa tujuan. Mereka tidak memiliki kontak mata dan interaksi, Bunda.
Lalu, apakah anak yang hiperaktif pasti mengalami ADHD? Menurut Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang Pediatri Sosial di RS Hermina Bekasi ini, kondisi hiperaktif biasanya terjadi pada anak sejak berusia 1,5 tahun sampai 2 tahun, Bunda. Di umur ini, mereka sedang berada pada masa eksplorasi dan sangat aktif.
"Sementara itu, anak yang ADHD bisa terlihat mulai usia empat tahun. Mereka umumnya sangat hiperaktif, mengganggu teman, impulsif, tidak bisa diam, tidak bisa menyelesaikan tugas, tantrum, perasaan berubah-ubah, dan masih banyak lagi," ujar dr.Rita
Ketika anak berusia empat tahun, harusnya mental serta emosi anak sudah memasuki masa yang stabil. Sehingga ketika anak mengalami gejala tersebut, ada kemungkinan mereka mengalami suatu gangguan, Bunda.
Penyebab anak hiperaktif
Ada juga alasan lain mengapa anak mungkin mengalami hiperaktif. Dilansir Verywell Mind, beberapa penyebab potensial lainnya meliputi:
- Kondisi kesehatan mental: Beberapa kondisi kesehatan mental dapat memengaruhi aktivitas dan tingkat energi, termasuk kecemasan dan gangguan bipolar.
- Kondisi medis: Kondisi medis tertentu juga dapat memengaruhi tingkat energi, termasuk hipertiroidisme dan gangguan sistem saraf.
- Kurangnya aktivitas: Aktivitas fisik yang tidak memadai juga dapat menyebabkan perasaan gelisah dan energi yang tinggi.
- Stres: Anak-anak juga dapat mengalami hiperaktivitas sebagai respons terhadap stres.
- Kelelahan: Terkadang, anak-anak dapat mengalami hiperaktivitas saat lelah.
Cara mengatasi anak hiperaktif
Baik anak mengalami hiperaktivitas yang berasal dari ADHD atau memiliki tingkat energi yang sangat tinggi, ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk membantu mereka mengatasinya:
- Bantu anak mengetahui apa yang diharapkan dari mereka. Memberi anak rasa struktur dapat membantu mereka lebih memahami ekspektasi dan apa yang perlu mereka lakukan pada waktu-waktu tertentu sepanjang hari.
- Kurangi distraksi. Anak-anak yang hiperaktif atau berenergi tinggi memiliki waktu yang lebih menantang untuk tetap mengerjakan tugas, jadi mengurangi peluang untuk terganggu dapat membantu meningkatkan fokus mereka.
- Biarkan mereka bermain. Pastikan anak memiliki banyak kesempatan untuk terlibat dalam permainan yang aktif secara fisik. Ini dapat mencakup waktu di luar ruangan, tetapi Bunda juga dapat mempertimbangkan untuk mendaftarkan mereka dalam kegiatan lain, termasuk tim olahraga.
- Batasi gula dan kafein. Gula dan kafein yang berlebihan dapat memperburuk tingkat energi yang tinggi, tetapi juga dapat mengganggu tidur. Membatasi zat-zat ini dapat membantu anak Anda mengelola perilaku mereka dengan lebih baik.
- Berikan penguatan. Puji anak ketika mereka tetap fokus, bekerja untuk mencapai tujuan, atau menyelesaikan tugas.
Demikian informasi mengenai tanda anak aktif dan hiperaktif yang perlu diperhatikan orang tua. Semoga informasinya membantu!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
Mengenal Perkembangan Anak Usia 1 Tahun
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
9 Penyebab Anak Aktif dan Tidak Bisa Diam, Bunda Perlu Tahu
Kebanyakan Makan Gula Bisa Bikin Anak Jadi Hiperaktif? Simak Faktanya
8 Jenis Gangguan Piskologis Anak, Hiperaktif hingga Skizofrenia
Siapa Sangka, Jurnalis Ini Dulunya Adalah Anak Hiperaktif
TERPOPULER
5 Potret Haru Aaliyah & Zahwa Kenang Almarhum Adjie Massaid di Hari Kelahiran Sang Ayah, Ada Baby Arash
13 Cara Diet Gula yang Benar untuk Hidup Lebih Sehat
Mirip Banget, Agnez Mo Berpose Bareng Patung Dirinya di Madame Tussaud Singapura
Keseruan Cinta Laura hingga Raffi Ahmad Berbagi Pengalaman Kelola Keuangan di LPS Financial Festival
Hipotiroidisme Selama Hamil dan Pengaruhnya pada Kesuburan, Bunda Perlu Tahu
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Lipstik Glossy Tahan Lama, Cocok Dipakai Seharian
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
3 Pilihan Cooler Bag untuk ASI, Mana yang Paling Praktis & Tahan Lama?
Ratih Wulan PinanduREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Makeup Remover, Bersihkan Riasan untuk Kulit Berminyak hingga Kering
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Merek Cream Wajah untuk Atasi Bruntusan dan Ruam pada Bayi Beserta Estimasi Harganya
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Alat Penyedot Ingus Bayi yang Aman dan Tips Menggunakannya untuk Atasi Hidung Tersumbat
Asri EdiyatiTERBARU DARI HAIBUNDA
Setelah 14 Tahun Berpisah, Farel Prayoga Akhirnya Bertemu Sang Bunda
13 Cara Diet Gula yang Benar untuk Hidup Lebih Sehat
Hipotiroidisme Selama Hamil dan Pengaruhnya pada Kesuburan, Bunda Perlu Tahu
5 Potret Haru Aaliyah & Zahwa Kenang Almarhum Adjie Massaid di Hari Kelahiran Sang Ayah, Ada Baby Arash
Cek Kesehatan Gratis Anak Sekolah Dimulai, 13 Hal Ini Akan Diperiksa untuk Murid SD
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Terpopuler: Perkara Rumah Tangga Acha Septriasa hingga Lisa Mariana Tes DNA
-
Beautynesia
3 Zodiak yang Diprediksi Paling Beruntung Sepanjang Agustus 2025, Ada Kamu?
-
Female Daily
Segar hingga Creamy, Ini 6 Menu Matcha Bakerman X Olivia Lazuardy yang Wajib Dicoba!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
My Oxford Year Trending di Netflix, Ini Pesona Sofia Carson yang Mencuri Hati
-
Mommies Daily
7 Artis Terapkan Co-Parenting yang Kompak, Ada Acha Septriasa hingga Desta