
parenting
Kebanyakan Makan Gula Bisa Bikin Anak Jadi Hiperaktif? Simak Faktanya
HaiBunda
Rabu, 09 Dec 2020 12:36 WIB

Gula menjadi salah satu bahan makanan yang menjadi sumber energi bagi tubuh. Setiap orang, termasuk anak-anak, membutuhkan asupan gula untuk beraktivitas, Bunda.
Namun, banyak orang tua percaya, konsumsi gula berlebih bisa bikin anak hiperaktif nih. benar enggak ya? Sejak dulu, konsumsi gula kerap dikaitkan dengan perubahan perilaku pada anak.
Dilansir WebMD, gagasan gula memengaruhi perilaku populer tahun 1973. Ahli alergi Benjamin Feingold MD, menerbitkan Feingold diet, yakni diet bebas pewarna makanan dan perasa buatan.
Diet ini bertujuan untuk mengobati hiperaktif, Bunda. Meski diet ini tidak menyarankan untuk menghilangkan gula dalam makanan, banyak orang tua percaya makanan aditif harus dihindari anaknya.
Dari beberapa studi yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association 1995, disebutkan bahwa gula tidak memengaruhi perilaku anak, Bunda. Namun, para penulis tidak sepenuhnya mengesampingkan efek gula pada sebagian kecil anak ya.
Peneliti lain menyebut bahwa anggapan gula bikin hiperaktif bisa dari faktor psikologis orang tua. Sebuah studi yang diterbitkan tahun 1994 di Journal of Abnormal Child Psychology menunjukkan, orang tua memang percaya perilaku anaknya bisa dipengaruhi asupan gula.
"Mayoritas ibu dalam studi menilai perilaku anak mereka lebih hiperaktif, meski separuh anak-anak tidak diberi gula sama sekali," kata Morin, dikutip dari Very Well Family.
Sejauh ini belum ada penelitian yang membuktikan bahwa gula bisa membuat anak hiperaktif ya. Namun, konsumsi makanan manis berlebih memang dapat menyebabkan masalah kesehatan pada si kecil.
"Es krim atau sepotong kue kemungkinan tidak akan meningkatkan energi anak. Tetapi, pernyataan orang tua tentang makanan dapat memengaruhi hubungan anak dengan makanan dan tubuh mereka," ujar Morin.
Anak tetap bisa diberikan gula sesuai kebutuhannya. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), kebutuhan gula pada anak tidak lebih dari 10 persen total kebutuhan energi yang dibutuhkan.
Pada anak usia 1 sampai 3 tahun maksimal 25 gram dalam satu hari atau setara 5 sendok teh. Sementara anak usia 3 sampai 6 tahun tidak lebih dari 38 gram atau 8 sendok teh per hari.
Hiperaktif tidak bisa dihubungkan dengan konsumsi asupan gula ya, Bunda. Lalu apa penyebab anak hiperaktif?
Klik NEXT untuk penjelasan lengkapnya ya.
Simak juga cara tepat menangani demam anak, di video berikut:
Faktor Penyebab Anak Hiperaktif
Kebanyakan Makan Gula Bisa Bikin Anak Jadi Hiperaktif? Simak Faktanya/ Foto: iStock
Menurut Ana Widyastuti, M.Pd, Kons, dalam buku 77 Permasalahan Anak dan Cara Mengatasinya, anak hiperaktif lebih banyak mengalami gerakan mata di luar tugasnya. Anak dengan kondisi ini cenderung tidak bisa duduk diam, sulit mendengarkan, pekerjaan sulit selesai, dan kurang mampu berinteraksi dengan orang lain, serta koordinasi motoriknya kurang baik.
Berikut 4 faktor penyebab hiperaktif:
1. Faktor neurologik yang disebabkan perkembangan otak lambat, terjadinya disfungsi minimal otak (DMO) dan sedikitnya dopamin.
2. Faktor toksik bisa disebabkan makanan yang mengandung pengawet.
3. Faktor genetik, yakni kurang lebih sekitar 25 sampai 35 persen orang tua atau saudara yang masa kecilnya hiperaktif akan menurun pada anak.
4. Faktor psikososial dan lingkungan bisa menyebabkan anak hiperaktif, terutama jika anak kurang perhatian dan diarahkan.
Baca Juga : 5 Jenis Terapi untuk Anak Autis |
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Cara Membedakan Anak Aktif dan Hiperaktif Menurut Dokter

Parenting
Kenali Perbedaan Anak Hiperaktif dan ADHD Serta Tips Mengasuhnya

Parenting
6 Karakteristik Anak Hiperaktif, Kenali Penyebab dan Cara Menanganinya

Parenting
Stop Sebut 'Anak Hiperaktif' sebelum Ada Pemeriksaan Profesional

Parenting
8 Jenis Gangguan Piskologis Anak, Hiperaktif hingga Skizofrenia

Parenting
Siapa Sangka, Jurnalis Ini Dulunya Adalah Anak Hiperaktif
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda