PARENTING
Viral Anak Berkata 'Tajam' & Menyakitkan, Begini Saran Psikolog untuk Menyikapinya
Mutiara Putri | HaiBunda
Kamis, 27 Mar 2025 15:32 WIBTerkadang anak-anak akan melontarkan kata-kata yang kasar tanpa mereka sadari. Hal ini pun bisa membuat orang-orang di sekitarnya marah atau merasa sakit hati.
Meski tidak nyaman dengan perkataan anak, sebagai orang dewas, Bunda dan Ayah tidak bisa sepenuhnya menyalahkan mereka. Namun, ada baiknya Bunda memberitahu anak seperti apa sikap yang benar.
Menurut Psikolog Pendidikan, Madeline Jessica, M.Psi., Psikolog, anak-anak usia dini belum sepenuhnya memahami emosional dari apa yang mereka katakan. Hal ini juga dijelaskan dalam teori 'Perkembangan Kognitif Piaget'.
Teori tersebut mengungkap bahwa tahapan praoperasional, yakni usia dua sampai tujuh tahun, anak akan mengalami kesulitan untuk memahami bahwa orang lain juga memiliki perasaan yang mungkin berbeda dengan dirinya. Oleh karena itu, pola komunikasi yang dilakukan pun tidak mempertimbangkan perasaan orang lain.
"Menurut teori perkembangan kognitif Piaget, dalam tahapan praoperasional (2-7 tahun) anak mengalami kesulitan untuk memahami bahwa orang lain memiliki pikiran dan perasaan yang berbeda dari dirinya, sehingga pola komunikasi yang dilakukan cenderung berbicara tanpa mempertimbangkan sudut pandang orang lain (egosentrisme)," ujarnya ketika diwawancara HaiBunda, Rabu (26/3/2025).
Ketika anak berkata kasar atau menyakiti orang lain, perlu disadari bahwa anak tidak bermaksud demikian, Bunda. Namun, anak sedang mengungkapkan emosi dengan cara yang belum matang.
Tips mengajarkan anak keterampilan berbicara dengan empati
Psikolog Madeline menjelaskan bahwa berdasarkan buku Raising an Emotionally Intelligent Child, Bunda bisa ajarkan beberapa hal tentang keterampilan berbicara dengan empati pada Si Kecil. Misalnya saja sebagai berikut:
- Mengenali emosi anak
- Membantu anak memberi nama pada emosinya
- Menetapkan batasan yang jelas terkait perilaku yang tidak dapat diterima
- Membimbing anak menemukan cara yang lebih baik untuk mengekspresikan diri
"Misalnya anak bertanya mengenai agama atau berat badan seseorang yang lebih tua, Ayah dan Bunda bisa bertanya, 'Kamu tadi bertanya apa, Nak?', 'Mungkin kamu ingin tahu karena banyak orang berbeda yang kamu temui, ya?', 'Kamu boleh penasaran, tapi menanyakan agama atau berat badan seseorang bisa bikin mereka enggak nyaman'," ujarnya.
Jelaskan juga pada anak bahwa pertanyaan tersebut adalah hal yang bersifat pribadi. Agar membuat suasana menjadi nyaman, ada baiknya untuk menanyakan hal lain.
"Misalnya seperti, 'Aunty suka makan apa?' atau 'Aunty pernah liburan ke mana?'. Itu bisa bikin obrolan menjadi lebih seru," lanjut Madeline.
Lebih lanjut, Madeline juga menyarankan agar Bunda dan Ayah mengajarkan Si Kecil tentang konsep konsekuensi. Misalnya ketika anak bertanya sesuatu yang tidak pantas, Bunda bisa memberikan konsekuensi yang bersifat edukatif untuk membantu anak memahami dampaknya.
"Sebagai contoh, anak perlu minta maaf kepada orang yang merasa tidak nyaman dengan perkataannya, selanjutnya orang tua dapat mengajak anak berdiskusi untuk memahami alasan mengapa pertanyaannya kurang pantas dan bagaimana cara yang lebih baik untuk menyampaikan rasa ingin tahunya di lain waktu," papar Madeline.
Ketika anak berhasil berkomunikasi dengan lebih empati, jangan lupa untuk memberikan pujian, ya. Hal ini bisa berkembang sebagai kebiasaan yang baik.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/mua)Simak video di bawah ini, Bun:
Kenali Ciri Anak Keras Kepala dan Cara Mendidiknya agar Patuh & Lembut
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Studi: Bertengkar di Depan Anak Merusak Kesehatan Otaknya
Anak Tak Mau Ditinggalkan dan Cemas Berpisah, Harus Bagaimana?
Apa yang Sebaiknya Bunda Lakukan Saat Anak Dipukul Temannya?
Tips Agar Anak Tak Jadi Pelampiasan Emosi Bunda
TERPOPULER
Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian
Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya
Isak Tangis di Pemakaman Mpok Alpa, Billy Syahputra Ikut Turun ke Liang Lahad
Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya
7 Contoh Teks Doa Upacara 17 Agustus 2025 untuk Pengibaran, Penurunan & Menghormati Pahlawan
REKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Blush On Cream Tahan Lama dan Low Budget
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Merek Pelumas Vagina yang Aman untuk Berhubungan Intim & Cara Memilihya
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Susu UHT untuk Anak & Panduan Memilih yang Terbaik
KinanREKOMENDASI PRODUK
Review Professional Air Fryer Oxone vs Glasstop Smart Fryer, Mana Pilihan Bunda?
Tim HaiBundaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Lipstik Glossy Tahan Lama, Cocok Dipakai Seharian
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
15 Drama Korea yang Bisa Dibuat Maraton Sehari Pemilik Rating Tertinggi, Punya Episode Pendek
Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian
Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya
Film Korea My Daughter is a Zombie Pecahkan Rekor, Ini 5 Fakta Menarik yang Curi Perhatian Penonton
9 Resep MPASI BB Booster untuk Bayi Usia 11 Bulan ke Atas
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Kesedihan Anwar BAB Kenang Kebaikan Mpok Alpa Semasa Hidup
-
Beautynesia
Mengenal Dandelion Child dan Ciri-cirinya, Anak Tangguh di Tengah Badai Kehidupan
-
Female Daily
Hiburan Penuh Warna dari Judika, RAN, hingga Agak Laen di LPS Financial Festival Medan
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Potret Cantik Nadeen Ayoub, Miss Palestina Pertama yang Ikut Miss Universe 2025
-
Mommies Daily
10 Tanaman Hias Pembawa Rezeki yang Memancarkan Energi Positif di Rumah