PARENTING
Tanda-Tanda Anak Overstimulasi Setelah Ketemu Banyak Orang, Bunda Perlu Tahu
Asri Ediyati | HaiBunda
Selasa, 08 Apr 2025 21:40 WIBOverstimulasi dapat terjadi ketika tingkat rangsangan sensorik melebihi kapasitas anak. Semua jenis rangsangan sensorik, baik visual, pendengaran, sentuhan, atau jenis lainnya, berpotensi menjadi kelebihan beban bagi anak. Terkadang, hal itu merupakan kombinasi dari berbagai jenis informasi yang diterima anak.
Setiap anak memiliki batasan rangsangannya sendiri. Kemampuan mereka untuk menerima rangsangan sensorik dapat berubah secara berkala, Bunda.
Batasan rangsangan yang dimaksud, misalnya jika anak cukup istirahat dan baru saja makan makanan atau camilan yang seimbang, maka ia mungkin tahan terhadap rangsangan sensorik. Sementara batasnya mungkin lebih rendah jika mereka perlu tidur siang atau belum makan yang cukup.
Ada banyak penyebab anak mengalami overstimulasi. Ketemu dengan banyak orang bisa menjadi salah satu penyebab anak mengalami overstimulasi.
“Stimulasi berlebihan dapat terjadi dalam situasi rutin di rumah dengan volume TV dan musik yang keras, serta dalam kasus-kasus khusus seperti kerumunan orang di sebuah pesta dan acara-acara luar ruangan,” kata Dokter Spesialis Anak, Pierrette Mimi Poinsett, M.D., dikutip dari Parents.
Ketika ketemu banyak orang, Si Kecil mungkin kewalahan menyerap rangsangan sensorik mulai dari kebisingan suara obrolan, interaksi, hingga permainan jika orang yang ia temui ingin bermain dengannya.
Kelebihan beban sensorik dapat dengan mudah membuat anak kelelahan dan mereka mungkin mencapai titik puncaknya. Meskipun tampak terjadi secara mendadak, biasanya ada beberapa tanda utama yang menandakan bahwa rangsangan berlebihan akan segera terjadi.
Tanda-tanda anak overstimulasi
Sebelum ledakan tantrum atau meltdown terjadi, ada beberapa tanda-tanda anak overstimulasi yang perlu Bunda ketahui. Dikutip dari Raising Children, bayi baru lahir atau bayi yang terlalu terstimulasi mungkin:
- Menjadi mudah tersinggung atau lelah
- Tampak kesal atau memalingkan muka
- Bergerak tersentak-sentak
- Mengepalkan tangan, melambaikan tangan, atau menendang
- Menangis, terutama jika stimulasi berlebihan telah berlangsung lama
Balita atau anak prasekolah yang mengalami overstimulasi mungkin:
- Tampak lelah, mudah tersinggung dan kesal, atau mengamuk
- Menangis dan tidak dapat menggunakan kata-kata untuk menggambarkan perasaan mereka
- Menjatuhkan diri ke lantai sambil menangis atau marah
- Mengatakan mereka tidak ingin melanjutkan apa yang mereka lakukan
- Menolak melakukan hal-hal sederhana seperti mengenakan sabuk pengaman.
Anak usia sekolah yang mengalami overstimulasi mungkin:
- Tampak mudah tersinggung atau lelah
- Menjadi lebih kikuk dari biasanya, misalnya, menjatuhkan atau menumpahkan barang
- Menjadi lebih manja atau membutuhkan lebih banyak perhatian dari biasanya
mudah bosan - Rewel soal makanan
- Kurang mau bekerja sama saat diminta bantuan
- Meminta lebih banyak bantuan dari biasanya untuk hal-hal seperti pekerjaan rumah atau tugas
Cara mengatasi anak yang mengalami overstimulasi
Dilansir dari laman Healthline, untuk mengatasi anak yang mengalami overstimulasi, Bunda dapat mengambil beberapa langkah berikut:
1. Jauhkan mereka dari situasi tersebut
Saat menyadari bahwa anak terlalu terstimulasi, langkah pertama yang harus ambil adalah mengubah lingkungan ke tempat yang lebih tenang. Ini bisa berupa kamar, ruangan gelap di rumah, gendongan bayi atau gendongan di dada, kereta dorong, atau bahkan carseat.
Pastikan ruangan tersebut tenang dan bicaralah dengan anak dengan suara yang tenang dan lembut. Jika memungkinkan, hindari warna-warna cerah karena dapat menstimulasi.
2. Bedong bayi
Jika masih berusia bayi, Bunda mungkin juga ingin mempertimbangkan untuk membedong bayi. Membedong memberikan tekanan yang stabil, meniru kenyamanan rahim, dan menumpulkan refleks kaget mereka, yang menurut beberapa bayi menenangkan. Namun, tidak semua bayi suka dibedong, jadi jika Si Kecil tidak menyukainya, tidak apa-apa.
3. Tenangkan mereka dengan white noise atau dengan musik lemut
Bunda juga dapat memutar musik lembut atau menyalakan alat pemutar suara atau white noise. Hindari saja TV atau telepon, para ahli sepakat bahwa alat-alat ini terlalu menstimulasi untuk anak-anak di bawah usia 2 tahun.
4. Gendong anak, tetapi bersiaplah untuk memberi mereka ruang
Beberapa anak ingin digendong atau disentuh, tetapi banyak yang tidak ingin seperti itu. Anak mungkin menolak sentuhan dan pelukan saat mereka terlalu terstimulasi karena itulah yang justru menstimulasi mereka secara berlebihan.
Jika Si Kecil tampak menjauh dari sentuhan, baringkan mereka di kamarnya dan duduklah di dekatnya hingga mereka tenang.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)Simak video di bawah ini, Bun:
7 Cara Stimulasi Bayi 2 Bulan agar Tumbuh Cerdas
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
5 Tanda Anak Usia 1-3 Tahun Alami Overstimulasi, Rewel Salah Satunya Bun
Ciri-Ciri Anak Overstimulasi karena Terlalu Banyak Screen Time, Jangan Diabaikan Bun
5 Cara Mengatasi Batuk pada Anak yang Bisa Bunda Lakukan di Rumah
Bunda Perlu Tahu, Pentingnya Mengajarkan Kejujuran pada Anak Sejak Dini
TERPOPULER
Momen Aurelie Moeremans & Suami Terbangkan Lentera Bertuliskan Harapan di RISE Festival Nevada
7 Fakta Squirt pada Perempuan dalam Berhubungan Intim
28 Puskesmas di Jakarta yang Punya Layanan Psikolog, Bisa Cek Kesehatan Mental Gratis
Kepuasan Karyawan: Contoh, Manfaat, Indikator & Faktor yang Memengaruhinya
12 Ide Resep Jajanan Anak Sekolah yang Praktis dan Enak
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Primer Make Up Tahan Lama
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
Review Es Krim Baskin Robbins Musk Melon & Popping Shower, Rasa Favorit Nomor #1 di Jepang
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Lotion Anti Nyamuk untuk Bayi yang Aman untuk Kulit
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Pensil Alis Warna Coklat Muda yang Bisa Jadi Pilihan Bunda
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Bronzer untuk Pemula hingga Kulit Sawo Matang
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Momen Aurelie Moeremans & Suami Terbangkan Lentera Bertuliskan Harapan di RISE Festival Nevada
5 Manfaat Menyanyikan Lagu untuk Bayi, Meningkatkan Mood dan Bantu Perkembangan Otaknya
28 Puskesmas di Jakarta yang Punya Layanan Psikolog, Bisa Cek Kesehatan Mental Gratis
12 Ide Resep Jajanan Anak Sekolah yang Praktis dan Enak
Kepuasan Karyawan: Contoh, Manfaat, Indikator & Faktor yang Memengaruhinya
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Digugat Perdata oleh Nikita Mirzani, Pihak Reza Gladys Pertanyakan Alasannya
-
Beautynesia
3 Tanda Seseorang Memandangmu Sebelah Mata
-
Female Daily
Intip Sederet Brand yang akan Meramaikan The Scents Studio!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Pesona Finalis Miss Universe 2025 dari Timur Tengah, Miss Palestina hingga Irak
-
Mommies Daily
6 Rekomendasi Panti Jompo dan Biaya Bulanannya Tahun 2025, Mulai dari Rp1,5 Juta per Bulan