Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Ciri-Ciri Anak Overstimulasi karena Terlalu Banyak Screen Time, Jangan Diabaikan Bun

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Jumat, 09 Jun 2023 11:38 WIB

Angry Asian girl on white background, angry child, frantic gesture expression and put his hand on his head.
Ilustrasi Ciri Anak Overstimulasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Shutthiphong Chandaeng

Anak-anak yang kecanduan bermain gadget dapat menyebabkan sistem sarafnya sensitif dan terlalu terstimulasi atau sangat terangsang (overstimulasi). Hal ini dapat menyebabkan otak berada dalam keadaan stres kronis dan secara efektif mempersingkat lobus frontal.

Tak hanya itu, hal ini juga bisa menciptakan sejumlah gejala yang meniru atau memperburuk gangguan kesehatan mental, pembelajaran, dan perilaku. Istilah ini kerap disebut dengan Electronic Screen Syndrome.

Electronic Screen Syndrome dipopulerkan pertama kali oleh Victoria Dunckley untuk menggambarkan gangguan disregulasi. Kondisi ini dapat memanifestasikan diri anak seperti cepat marah, cemas, depresi, mengamuk, gangguan di sekolah, gangguan di rumah, bahkan gangguan dengan teman sebaya.

Apa itu overstimulasi?

Melansir dari laman Verywell Family, overstimulasi sendiri terjadi ketika anak-anak dibanjiri oleh lebih banyak pengalaman, sensasi, suara, dan aktivitas, daripada yang bisa mereka atasi. Misalnya bayi baru lahir mungkin mulai menangis setelah pertemuan keluarga di mana mereka dipeluk oleh banyak orang dewasa.

Ketika anak mengalami overstimulasi, mereka sering merasa kewalahan dan lelah. Akibatnya, tindakan mereka harus ditafsirkan sebagai permohonan untuk waktu istirahat dan bukan tindakan yang perlu diberikan hukuman.

Karena itu, orang tua perlu menyadari bahwa hal terbaik untuk anak yang terlalu terstimulasi adalah sedikit waktu tenang di lingkungan.

Ciri anak overstimulasi karena screen time

Ada beberapa tanda anak overstimulasi karena screen time berdasarkan usianya, Bunda. Melansir dari Verywell Family, berikut ini deretannya:

Ciri pada balita atau anak prasekolah

  • Banyak menangis tanpa bisa mengungkapkan kata-kata untuk menggambarkan perasaan mereka
  • Menolak untuk melakukan hal-hal kecil seperti mengenakan sabuk pengaman atau mengambil gelas yang jatuh
  • Tampak lelah dan kesal
  • Melemparkan diri ke lantai sambil menangis atau marah

Ciri pada anak usia sekolah

  • Berlarian tanpa alasan
  • Bertindak di luar karakter atau kepribadian mereka
  • Tampak mengantuk atau terlalu lelah
  • Menjadi agresif atau liar
  • Menjadi sangat kesal

Lantas bagaimana cara mengatasi anak yang terlalu overstimulasi? Simak selengkapnya pada laman berikutnya, ya.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan untuk anak. Langsung aja yuk, Bun klik di sini.

Saksikan juga video rekomendasi WHO soal aturan screen time berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




BATASI PENGGUNAAN TEKNOLOGI

Sad Asian girl being consoled by her mother at home.

Ilustrasi Hal yang Sebaiknya Tidak Bunda Lakukan saat Anak sedang Tantrum/Foto: Getty Images/iStockphoto/Drazen Zigic

Cara mengatasi anak yang overstimulasi

Ada beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi anak yang mengalami overstimulasi. Kalau penasaran, berikut ini deretannya:

1. Menenangkan balita atau anak prasekolah yang overstimulasi

Langkah pertama untuk menenangkan balita atau anak prasekolah yang overstimulasi adalah dengan tetap menenangkan diri sendiri, Bunda. Kalau Bunda kesal atau tegang, ini hanya akan menyebabkan emosi anak semakin meningkat.

Setelahnya, kurangi kebisingan atau aktivitas yang ada di sekitar anak. Matikan televisi dan bawa anak ke kamar tidur. Lalu, lalukan sesuatu yang tenang bersama seperti meringkuk atau membaca buku.

Banner 20 Dongeng Sebelum Tidur

Ketika anak siap untuk berbicara dengan Bunda, bantu mereka mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata. Tanyakan dengan suara tenang apa yang membuat mereka merasa terganggu.

Jawaban mereka akan memberi informasi penting tentang preferensi anak dan mencegah overstimulasi di masa mendatang. Bunda mungkin harus menunggu sampai mereka siap untuk berbicara.

2. Menenangkan anak usia sekolah yang overstimulasi

Di usia ini, Bunda bisa sarankan anak untuk pergi ke tempat yang tenang dan beristirahat. Bunda juga bisa minta anak untuk membaca atau mendengarkan musik yang tenang di kamar.

Saat bicara dengan anak usia ini, mereka akan memberitahu Bunda penyebab mengapa mereka merasa kesal. Bimbing mereka dengan lembut ketika mengidentifikasi perasaannya. 

3. Batasi teknologi

Pelaku overstimulasi bisa saja berasal dari teknologi berupa televisi, komputer, tablet, dan ponsel. Secara umum, anak-anak di bawah usia 2 tahun tidak boleh menggunakan gadget jenis apapun, Bunda.

Sementara itu, waktu terbaik screen time untuk anak usia 2 sampai 5 tahun tidak boleh melebihi dari 1 jam per hari. Orang tua juga harus menghindari memberikan gadget sebagai cara untuk menenangkan anak.


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda