
parenting
Kenali Jamur Black Mold, Jamur Dalam Ruangan yang Bisa Sebabkan Asma & Pneumonia Anak-Keluarga
HaiBunda
Sabtu, 23 Aug 2025 13:20 WIB

Daftar Isi
Bunda pernah lihat ada jamur berwarna hitam yang tumbuh di sudut ruangan rumah? Sekilas terlihat sepele, tetapi keberadaannya bisa membawa risiko bagi kesehatan keluarga.
Jamur ini dikenal dengan nama black mold dan biasanya muncul di tempat yang lembap serta jarang terkena sinar matahari. Jika dibiarkan, pertumbuhannya bisa semakin meluas tanpa disadari, Bunda.
Menilik dari laman Cleveland Clinic, paparan black mold dapat berdampak langsung pada sistem kekebalan tubuh. Meski jarang menimbulkan penyakit berat, efeknya bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Itulah alasan Bunda sebaiknya mengenal lebih dalam tentang bahaya jamur ini. Lalu, sebenarnya apa yang dimaksud dengan black mold dan bagaimana jamur ini bisa membahayakan kesehatan keluarga?
Apa itu black mold?
Black mold adalah sejenis jamur yang berwarna hijau gelap hingga hitam. Jenis yang paling sering dibicarakan adalah Stachybotrys chartarum atau biasa disebut S. chartarum.
Jamur ini biasanya tumbuh pada bahan yang mengandung banyak selulosa. Contohnya ada pada kertas, kayu, hingga dinding kering atau drywall.
Untuk berkembang biak, black mold membutuhkan suhu hangat dan kelembapan tinggi. Oleh karena itu, black mold sering muncul di area rumah yang lembap atau pernah terkena air.
Tempat yang paling sering ditumbuhi jamur ini antara lain kamar mandi, basement, hingga jendela. Meski umumnya tidak menyebabkan penyakit serius, Bunda tetap perlu waspada akan keberadaannya.
Bahaya black mold bagi kesehatan keluarga
Semua jenis jamur bisa berdampak pada orang yang memiliki alergi jamur. Namun, black mold tidak lebih berbahaya dibanding jenis jamur lainnya. Berikut risiko kesehatan yang terjadi akibat adanya black mold:
1. Pneumonia atau radang paru-paru
Paparan black mold bisa memicu infeksi pada saluran pernapasan, termasuk pneumonia. Kondisi ini terjadi saat sistem imun merespons spora jamur yang terhirup dan menyebabkan peradangan di paru-paru.
Orang dengan daya tahan tubuh lemah lebih rentan mengalami pneumonia akibat jamur, Bunda. Jika tidak ditangani, gejalanya bisa berkembang menjadi batuk parah, demam, hingga sesak napas.
2. Asma
Black mold dapat memperburuk kondisi asma pada penderitanya. Spora jamur yang terhirup bisa memicu penyempitan saluran pernapasan dan membuat serangan asma lebih sering kambuh.
Penderita asma sangat sensitif terhadap paparan jamur. Bahkan sedikit paparan saja bisa memicu batuk, mengi, hingga sesak yang cukup berat.
3. Alergi
Reaksi alergi adalah salah satu dampak paling umum dari paparan black mold. Gejalanya bisa berupa bersin, hidung tersumbat, mata gatal, hingga kulit kemerahan.
Dikutip dari Cleveland Clinic, alergi terjadi karena sistem imun bereaksi berlebihan terhadap spora atau mVOCs yang dihasilkan jamur. Respons ini memicu pelepasan histamin yang menimbulkan peradangan di hidung, mata, dan paru-paru.
4. Gangguan kognitif (sering lupa & pusing)
Paparan black mold dalam jangka panjang juga dikaitkan dengan gangguan kognitif ringan. Beberapa orang melaporkan mudah lupa, sulit fokus, hingga sering merasa pusing.
Hal ini disebabkan oleh reaksi tubuh terhadap zat kimia yang dilepaskan jamur. Respon inflamasi bisa berdampak pada otak dan memengaruhi fungsi berpikir sehari-hari, Bunda.
5. Masalah kesehatan mental
Selain fisik, paparan black mold juga bisa memengaruhi kondisi mental. Rasa lelah berkepanjangan, mudah cemas, dan mood swing sering dilaporkan penderita yang terpapar jamur ini.
Cleveland Clinic menekankan bahwa efek mVOCs dapat mengganggu sistem saraf pusat. Inilah yang membuat penderita rentan mengalami stres dan gangguan kecemasan.
6. Menurunkan imunitas
Bagi orang dengan sistem imun yang sudah lemah, paparan black mold bisa memperburuk kondisi. Jamur ini berpotensi menyebabkan infeksi jamur (mycosis) di saluran pernapasan atau bagian tubuh lainnya.
Menilik dari Cleveland Clinic, kelompok yang paling rentan adalah penderita kelainan imun dan pengguna obat penekan kekebalan. Kondisi ini membuat tubuh sulit melawan infeksi yang muncul akibat jamur.
7. Risiko Kanker
Meski jarang, paparan racun jamur dalam jangka panjang diduga bisa merusak sel tubuh. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran terkait kemungkinan peningkatan risiko kanker.
Tips mencegah black mold di rumah
![]() |
Jika di rumah Bunda ada jamur, membersihkannya tidaklah semudah yang dibayangkan. Saat mencoba mengatasinya sendiri, jamur justru bisa menyebar ke udara dan menempel di area lain dalam rumah.
Namun, ada beberapa langkah sederhana yang bisa Bunda terapkan untuk mencegah pertumbuhan black mold di rumah. Simak deretannya berikut ini:
1. Atasi kebocoran secepatnya
Bunda perlu segera memperbaiki kebocoran di atap, dinding, atau pipa air. Area lembap akibat kebocoran adalah tempat favorit black mold untuk berkembang biak.
2. Gunakan filter udara HEPA
Untuk menjaga udara tetap bersih, Bunda bisa menambahkan filter udara High-Efficiency Particulate Air (HEPA) di rumah. Alat ini efektif menyaring spora jamur sekaligus membantu menjaga kualitas udara.
3. Kendalikan kelembapan ruangan
Jamur mudah tumbuh di lingkungan lembap, jadi Bunda bisa menggunakan AC atau dehumidifier. Usahakan kelembapan ruangan selalu di bawah 50 persen agar jamur tidak mudah muncul.
4. Lapisi dinding dengan cat anti-jamur
Bunda dapat melindungi dinding rumah dengan cat khusus anti-jamur. Lapisan ini membuat jamur lebih sulit menempel dan tumbuh pada permukaan dinding.
5. Segera singkirkan furnitur basah
Karpet atau furnitur yang sudah basah dan sulit dikeringkan sebaiknya diganti. Jika dibiarkan, benda-benda tersebut bisa menjadi sarang jamur yang berbahaya bagi kesehatan keluarga.
Cara membersihkan black mold dengan aman
Apabila black mold hanya terlihat sedikit, Bunda masih bisa menanganinya sendiri dengan membersihkan area yang terkena. Namun, bila pertumbuhannya sudah meluas, lebih baik Bunda segera memanggil tenaga profesional agar proses pembersihan lebih aman.
Jika tetap ingin membersihkannya sendiri, jangan lupa untuk memakai perlengkapan berikut:
- Masker khusus agar pernapasan tetap aman dari spora jamur.
- Sarung tangan serta sepatu karet untuk mencegah kontak langsung.
- Kacamata pelindung supaya mata tidak teriritasi saat proses pembersihan.
Penyebab black mold
Jamur hitam sebenarnya mudah ditemukan di sekitar lingkungan, baik di alam bebas maupun di dalam rumah, Bunda. Black mold tumbuh subur di tempat-tempat lembap atau area rumah yang mengalami kebocoran air.
Supaya bisa berkembang biak dengan cepat, jamur ini membutuhkan beberapa kondisi tertentu yang sering tidak disadari, dikutip dari Cleveland Clinic:
- Jamur hitam sangat menyukai area yang selalu lembap, terutama di sudut ruangan yang jarang terkena cahaya matahari.
- Sama seperti makhluk hidup lain, jamur memerlukan oksigen untuk bertahan hidup dan terus berkembang.
- Pertumbuhannya optimal pada suhu 4,4 hingga 38 derajat Celsius, kondisi yang umum ada di dalam rumah.
- Bahan seperti kertas, drywall, dan kayu adalah tempat favorit jamur untuk menempel dan menyebar, Bunda.
Gejala black mold
Paparan jamur hitam sering kali menimbulkan gejala yang mengganggu aktivitas sehari-hari dan bisa semakin parah bila dibiarkan. Tanda-tanda ini perlu Bunda waspadai agar penanganan bisa dilakukan lebih cepat sebelum berdampak pada kesehatan.
- Bersin berulang tanpa sebab jelas
- Batuk yang tak kunjung reda
- Hidung terasa tersumbat
- Postnasal drip atau lendir menetes ke belakang tenggorokan
- Mata menjadi merah dan terasa perih
- Muncul atau semakin parahnya gejala asma, seperti mengi atau napas berbunyi, sesak napas (dispnea), batuk kering disertai rasa sesak di dada.
Diagnosis black mold
Gejala paparan black mold sering mirip alergi atau gangguan pernapasan lain sehingga sulit dikenali. Dikutip dari Cleveland Clinic, pemeriksaan medis penting untuk memastikan penyebab keluhan dengan tepat:
1. Riwayat kesehatan
Dalam tahap ini, dokter biasanya akan menanyakan detail tentang gejala yang Bunda alami, sudah berapa lama berlangsung, serta apakah rumah atau lingkungan kerja memiliki risiko jamur hitam. Informasi ini sangat membantu dalam menelusuri kemungkinan adanya paparan.
2. Pemeriksaan fisik
Melalui pemeriksaan langsung, tenaga medis dapat melihat tanda-tanda yang muncul pada tubuh, misalnya iritasi kulit, batuk, atau kesulitan bernapas. Dari sini, dokter bisa menentukan langkah lanjutan yang perlu dilakukan.
3. Uji kulit
Tes kulit dilakukan dengan cara memberikan sedikit alergen black mold pada permukaan kulit, biasanya di lengan atau punggung atas. Bunda mungkin hanya akan merasakan sedikit rasa perih atau cubitan kecil, lalu dokter mengamati reaksi berupa bentol atau kemerahan yang muncul.
4. Tes darah
Pada pemeriksaan ini, sampel darah diambil menggunakan jarum kecil untuk kemudian diuji di laboratorium. Hasilnya akan menunjukkan kadar antibodi IgE dalam darah yang menandakan adanya reaksi tubuh terhadap jamur hitam.
5. Tes lingkungan
Tidak hanya tubuh, lingkungan rumah juga bisa diperiksa dengan mengambil sampel udara atau permukaan dinding yang dicurigai terkontaminasi. Cara ini membantu mengetahui apakah benar terdapat black mold di sekitar tempat tinggal Bunda.
6. Tes pencitraan
Jika ada dugaan bahwa jamur sudah memengaruhi organ dalam, dokter dapat menyarankan pemeriksaan seperti X-ray atau CT scan. Dengan begitu, kondisi paru-paru maupun saluran pernapasan bisa terlihat lebih jelas.
Pengobatan black mold
Alergi akibat paparan black mold tidak bisa dihilangkan sepenuhnya, tapi gejalanya tetap bisa dikendalikan agar tidak mengganggu. Berikut tips pengobatannya:
1. Menghindari paparan
Langkah awal yang paling penting adalah menjauhi sumbernya. Bila ada barang yang sudah terkontaminasi, lebih baik dibuang agar tidak menimbulkan masalah baru, Bunda.
2. Membersihkan saluran pernapasan
Irigasi hidung bisa membantu mengurangi iritasi. Dengan cara ini, saluran pernapasan terasa lebih lega dan gejala berangsur berkurang.
3. Menggunakan obat-obatan
Beberapa obat bisa direkomendasikan dokter, seperti antihistamin, kortikosteroid hidung, dekongestan, tablet montelukast, hingga inhaler untuk penderita asma. Semua ini bertujuan untuk meredakan gejala yang mengganggu, Bunda.
4. Imunoterapi (suntikan alergi)
Jika keluhan tetap muncul meski sudah minum obat, biasanya dokter menyarankan suntikan alergi. Terapi ini membantu tubuh lebih kuat dalam menghadapi paparan black mold, Bunda.
Komplikasi black mold
Paparan black mold jangka panjang bisa lebih berbahaya daripada gejala alergi biasa. Bunda perlu waspada karena komplikasinya bisa mengganggu kesehatan dan aktivitas sehari-hari.
Komplikasi yang bisa muncul akibat black mold:
- Infeksi saluran pernapasan, asma, atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
- Meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental, seperti depresi atau kecemasan.
- Infeksi jamur pada saluran pernapasan atau organ tubuh lainnya.
Itulah informasi mengenai penyebab, gejala, dan cara pencegahan yang efektif agar Bunda dan keluarga bisa terhindar dari black mold.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ndf/fir)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Waspada Bunda, Kelelahan Bisa Picu Asma dan Maag Kambuh

Parenting
3 Komplikasi Polip Hidung pada Anak, Gejala, dan Cara Mengobati yang Perlu Diwaspadai

Parenting
Apakah Asma pada Anak Bisa Sembuh Total? Ini Kata Dokter

Parenting
5 Penyakit yang Rentan Menyerang Anak saat Perjalanan Jauh, Waspadai Masalah Nafas

Parenting
Anak Positif COVID-19 Punya Komorbid Asma, Ini yang Harus Dilakukan Bun

Parenting
Kompor Gas Disebut Bisa Tingkatkan Risiko Anak Kena Asma, Bun
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda