
parenting
Pola Asuh Overprotektif Tingkatkan Risiko Anak Meninggal Lebih Dini, Ini Temuan Studi
HaiBunda
Sabtu, 09 Aug 2025 18:20 WIB

Daftar Isi
Terkadang, niat untuk melindungi anak bisa membuat orang tua tanpa sadar mengambil alih terlalu banyak kendali. Segala hal ingin diatur, mulai dari cara bermain, cara berbicara, hingga pilihan teman.
Padahal, anak juga butuh ruang untuk tumbuh, belajar mengambil keputusan, dan merasakan konsekuensi dari pilihannya sendiri. Tanpa pengalaman itu, anak bisa kesulitan mengembangkan kemandirian dan kepercayaan diri.
Nah, Bunda dan Ayah, ada hal penting yang perlu jadi perhatian. Penelitian terbaru menunjukkan kalau pola asuh yang terlalu protektif ternyata bisa berdampak langsung pada harapan hidup anak.
Menilik dari Times of India dalam kolaborasi Federal University of Sao Carlos (UFSCar) di Brasil dan University College London (UCL) mengungkap sebuah fakta mengejutkan. Anak-anak yang diasuh secara overprotektif ternyata memiliki risiko lebih tinggi meninggal sebelum usia 80 tahun.
Hasil temuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports. Studi tersebut menjadi pengingat pentingnya menjaga keseimbangan dalam pola asuh anak.
Pola asuh bisa pengaruhi usia harapan hidup anak
Dikutip dari laman Times of India, hasil penelitian terbaru mengungkap fakta mengejutkan soal pola asuh orang tua dan dampaknya terhadap usia harapan hidup anak. Peneliti menganalisis data dari hampir 1.000 partisipan yang lahir di era 1950-1960-an dalam studi English Longitudinal Study of Ageing.
Ternyata, hubungan antara anak dan orang tua sejak kecil punya pengaruh besar terhadap panjang usia seseorang. Gaya pengasuhan yang terlalu membatasi justru berkaitan dengan risiko kematian lebih dini.
Laki-laki yang tumbuh dengan Ayah overprotektif dan minim kebebasan tercatat memiliki risiko 12 persen lebih tinggi meninggal sebelum usia 80 tahun. Sementara itu, perempuan yang diasuh dengan cara serupa memiliki risiko kematian dini hingga 22 persen.
Sebaliknya, perempuan yang merasakan perhatian dan kasih sayang penuh dari sang Bunda justru punya peluang hidup lebih lama, dengan risiko kematian 14 persen lebih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa pola asuh yang penuh cinta bisa memberikan dampak positif bagi tumbuh kembang anak.
Temuan lainnya yang tak kalah mencengangkan adalah pada anak laki-laki yang dibesarkan oleh orang tua tunggal. Mereka memiliki risiko 179 persen lebih tinggi untuk meninggal sebelum mencapai usia 80 tahun.
Dampak pola asuh anak di masa kecil bisa terasa hingga usia tua
Hubungan antara anak dan orang tua ternyata punya pengaruh yang jauh lebih besar dari yang selama ini diperkirakan. Bukan hanya berdampak pada karakternya, tapi juga bisa menentukan seberapa panjang usia seseorang.
Menurut peneliti dari Brasil yang terlibat dalam studi ini, Tiago Silva Alexandre, hasil studi English Longitudinal Study of Ageing didapat dari orang-orang yang kini sudah lanjut usia. Jadi, belum tentu hasilnya akan sama jika diterapkan pada generasi yang lebih muda saat ini.
"Temuan kami memang merujuk pada orang-orang yang kini sudah lansia, jadi belum tentu hasilnya sama untuk generasi setelahnya," ujar Tiago.
Hal yang menarik lainnya, studi ini akhirnya membuktikan dengan data nyata yang selama ini hanya dibicarakan saja. Ternyata, kasih sayang dan perhatian orang tua sejak kecil punya pengaruh besar terhadap masa depan anak.
Pola asuh yang penuh cinta terbukti bisa memperbesar peluang seseorang untuk hidup lebih sehat dan lebih lama. Sebaliknya, pola asuh yang terlalu menekan bisa meninggalkan efek jangka panjang, bahkan hingga lanjut usia.
Dampak gaya pengasuhan dari otoriter hingga overprotektif
![]() |
Dikutip dari Times of India, setiap orang tua punya cara berbeda dalam mendidik anak, tapi tidak semua pendekatan memberikan dampak yang positif. Simak penjelasannya:
1. Pola asuh otoriter bisa menghambat kemandirian anak
Gaya pengasuhan yang terlalu otoriter cenderung membuat anak takut untuk mengambil keputusan sendiri. Anak menjadi kurang mandiri karena terbiasa dikendalikan dan tidak diberi ruang untuk berkembang.
"Anak memang butuh perhatian dan dukungan dari orang tua, tapi bukan kontrol berlebihan," ujar penulis pertama dalam Study of Ageing, Aline Fernanda de Souza Canelada.
Hubungan yang dibangun dengan rasa takut membuat anak merasa tidak aman. Dalam jangka panjang, ini bisa memicu masalah psikologis seperti rendah diri dan kecemasan.
2. Pola asuh terlalu permisif juga tidak sehat
Orang tua yang terlalu membebaskan tanpa batasan bisa membuat anak kesulitan memahami tanggung jawabnya. Anak cenderung tumbuh tanpa disiplin dan bisa kesulitan menghadapi aturan sosialnya.
Kebebasan tanpa arahan bukanlah bentuk perhatian yang sehat, Bunda. Anak tetap butuh bimbingan agar bisa belajar membedakan mana yang benar dan salah.
3. Pola asuh abai meninggalkan luka jangka panjang bagi anak
Anak-anak yang kurang mendapat perhatian emosional dari orang tua rentan mengalami stres di kemudian hari. Pengabaian ini bisa membuat anak merasa tidak berharga dan kesepian.
Ketika dewasa, mereka lebih berisiko mengalami masalah kesehatan mental seperti depresi. Bahkan, stres berkepanjangan akibat pengabaian masa kecil bisa memicu penyakit fisik yang serius.
4. Overprotektif bisa membatasi perkembangan anak
Terlalu sering ikut campur dalam setiap keputusan anak bisa menghambat kemampuan mereka untuk mandiri. Anak jadi takut mengambil risiko dan sulit belajar dari pengalaman.
"Hal yang terbaik adalah mengambil jalan tengah, hindari sikap terlalu ikut campur yang bisa menghambat anak untuk mandiri," ujar Aline.
5. Hubungan tak sehat dengan orang tua bisa pengaruhi umur panjang anak
Studi ini juga menunjukkan hubungan yang dingin dengan orang tua bisa memengaruhi harapan hidup anak. Anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh seperti ini berisiko meninggal lebih cepat.
Kehidupan yang penuh tekanan sejak kecil membuat tubuh anak lebih rentan terhadap penyakit. Bunda, ini tentu menjadi bukti, bahwa perhatian dan kasih sayang dari orang tua punya dampak pada kesehatan anak dalam jangka panjang.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ndf/ndf)ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Gaya Parenting Organic Perkuat Bonding Anak dengan Orang Tua

Parenting
5 Cara Hadapi Orang yang Beda Gaya Parenting dengan Kita Biar Tak Bikin Stres

Parenting
Kata Para Bunda soal Perbedaan Gaya Parenting Orang Tua Zaman Dulu dan Gen Z

Parenting
5 Cara Mendidik Anak dalam Islam, Bunda Perlu Tahu

Parenting
Beda Gaya Parenting Kate Middleton dan Meghan Markle, Ini Kata Pakar


8 Foto
Parenting
Kocak! Ini Perbedaan antara Bunda dan Ayah Saat Mengasuh Anak
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda