
parenting
Anak yang Lahir Akhir Tahun Lebih Sering Didiagnosis Gangguan Mental, Ternyata Ini Pemicunya
HaiBunda
Minggu, 17 Aug 2025 19:00 WIB

Daftar Isi
Pernah enggak sih merasa anak yang lahir di penghujung tahun terlihat lebih sensitif atau gampang cemas? Ternyata, ada hal-hal kecil di sekitarnya yang bisa berpengaruh pada perkembangan mental mereka, lho
Beberapa anak yang lahir di akhir tahun sering merasa berbeda dari teman sebayanya. Hal ini bikin mereka terkadang minder dari anak yang lain.
Selain itu, momen ulang tahun yang dekat dengan akhir tahun juga bikin beberapa anak merasa "terlambat" dalam hal prestasi atau pencapaian. Perasaan ini bisa saja menumpuk seiring waktu.
Tapi tenang, Bunda. Dengan perhatian ekstra dan dukungan yang hangat, anak tetap bisa tumbuh bahagia, percaya diri, dan berkembang sesuai potensinya.
Anak lahir akhir tahun sering alami tantangan mental, peneliti lakukan ini
Sebuah studi menarik baru-baru ini mengikuti lebih dari satu juta anak dan remaja di Norwegia. Mereka yang lahir antara 1991 hingga 2012 berusia 4 sampai 17 tahun saat penelitian berlangsung.
Dikutip dari Medical Xpress, penelitian ini diterbitkan di BMJ Pediatrics Open. Tujuannya adalah untuk melihat apakah ada perbedaan risiko kesehatan mental berdasarkan bulan kelahiran anak.
Para peneliti ingin memahami fenomena yang disebut "efek usia relatif". Mereka meneliti apakah posisi anak dalam tahun kalender berpengaruh pada diagnosa gangguan mental.
Pemahaman ini diharapkan membantu orang tua memberikan dukungan ekstra pada anak yang mungkin lebih rentan. Dengan begitu, anak bisa tumbuh lebih sehat secara mental dan emosionalnya.
Anak lahir di akhir tahun punya risiko gangguan mental lebih tinggi
Menurut peneliti Christine Strand Bachmann Ph.D. di Universitas Sains dan Teknologi Norwegia (NTNU), anak-anak yang lahir di akhir tahun cenderung lebih sering didiagnosis dengan penyakit mental. Fakta ini bisa jadi penting untuk orang tua dan pendidik dalam memahami pola perkembangan Si Kecil.
"Temuan kami menunjukkan bahwa anak yang lahir di akhir tahun cenderung lebih sering didiagnosis dengan penyakit mental dibandingkan yang lahir di bulan awal," ujar Christine dikutip dari Medical Xpress.
Hal ini paling terlihat pada anak dengan Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (ADHD). Kasusnya meningkat antara 20-80 persen tergantung apakah anak lahir cukup bulan atau prematur.
"Hal ini paling terlihat pada anak dengan ADHD, di mana kami melihat peningkatan kejadian sebesar 20-80 persen untuk anak yang lahir di akhir tahun," sambungnya.
Selain ADHD, para peneliti juga menemukan tren serupa pada gangguan neuropsikiatri lainnya. Anak-anak yang lahir di akhir tahun juga bisa mengalami keterlambatan perkembangan bahasa, keterampilan akademik, dan motoriknya.
"Ini termasuk keterlambatan perkembangan dalam bidang bahasa, keterampilan akademik, dan keterampilan motorik," kata Christine.
Anak prematur yang lahir di akhir tahun lebih sering alami kesehatan mental
Melansir dari Eurek Alert, anak perempuan prematur yang lahir di akhir tahun lebih sering mengalami kesehatan mental. Gangguan ini meliputi kecemasan, depresi, dan masalah adaptasi.
"Anak-anak dan remaja yang lahir prematur sudah lebih rentan terhadap kesehatan mental dan sosial yang buruk dibandingkan anak-anak yang lahir cukup bulan. Bagi mereka yang lahir prematur, risiko yang terkait dengan lahir di akhir tahun menjadi tambahan dari kerentanan ini," ujar Christine.
Dalam jurnal BPJ Paediatrics Open, anak-anak yang lahir di akhir tahun (Oktober-Desember) lebih sering didiagnosis dengan gangguan kesehatan mental. Sementara anak yang lahir di awal tahun (Januari-Maret) cenderung memiliki risiko yang lebih rendah.
Gangguan neuropsikiatri seperti autisme lebih sering terjadi pada anak laki-laki dan anak prematur. Anak perempuan prematur yang lahir di akhir tahun berisiko 50 persen lebih tinggi untuk ADHD, Bunda.
Sementara anak laki-laki prematur menunjukkan peningkatan risiko ADHD sekitar 25 persen. Temuan ini membutuhkan pentingnya dukungan ekstra bagi anak-anak prematur yang lahir di akhir tahun.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ndf/fir)ARTIKEL TERKAIT

Parenting
7 Kondisi dan Sikap Orang Tua yang Bisa Merusak Mental Anak

Parenting
Penting Bunda, 4 Tips Anti-Stres Menjaga Kesehatan Mental Anak Selama Pandemi

Parenting
3 Dampak Buruk Tak Menjaga Kesehatan Mental Anak

Parenting
Dampak Isolasi Pandemi Corona bagi Perkembangan Anak, Haruskah Bunda Cemas?

Parenting
7 Kesalahan Orang Tua yang Dapat Merusak Mental Anak


7 Foto
Parenting
Potret 7 Anak Artis saat Menikmati MPASI, Ekpresinya Cute dan Gemas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda