PARENTING
9 Penyebab Anak Temperamen, Jenis, Pola Asuh yang Tepat & Cara Mengatasinya
Asri Ediyati | HaiBunda
Kamis, 21 Aug 2025 17:00 WIBTemperamen adalah istilah yang menggambarkan gaya emosional anak dan seberapa mudah mereka beradaptasi dengan situasi. Temperamen adalah kualitas bawaan yang mereka miliki sejak lahir. Temperamen sedikit dimodifikasi oleh pengalaman dan interaksi mereka dengan orang lain. Lingkungan dan kesehatan mereka juga dapat memengaruhi temperamen anak, Bunda.
Pernahkah Bunda mengamati sekelompok anak berusia dua tahun bermain? Bahkan di usia yang sangat muda ini, temperamen unik mereka sangat jelas. Jika dengan seksama mengamati mereka, selalu ada pemimpin yang kuat yang memimpin semua orang dan segala sesuatu alias yang dominan. Lalu, ada anak yang selalu membawa keceriaan untuk orang-orang di sekitarnya.
Kemudian, ada juga anak yang berhati-hati dan pemalu yang perlu mempelajari situasi sebelum bermain dan terakhir, ada anak yang membutuhkan keteraturan dan struktur. Ini bukanlah tipe kepribadian yang dipelajari, ini hanyalah jati diri mereka. Dikutip dari Parenting Pathways, sifat-sifat ini adalah masalah temperamen.
Temperamen bukanlah hal baru. Bapak kedokteran modern, Hipokrates, lahir pada tahun 460 SM, pertama kali mendeskripsikan empat kategori sifat dan perilaku manusia, yang sekarang dikenal sebagai empat temperamen yaitu Sanguin, Koleris, Melankolis, dan Flegmatis. Lebih dari 2000 tahun kemudian, klasifikasi ini menjadi dasar bagi psikologi modern dan sistem profil kepribadian seperti Myers-Briggs, Byunda.
Setiap orang dilahirkan dengan tipe kepribadian dan karakteristik yang unik. Mengetahui temperamen anak dapat membantu kita memahami mengapa anak melakukan hal-hal yang mereka lakukan. Hal ini bahkan dapat membantu orang tua memecahkan masalah perilaku.
Penyebab anak temperamen
Spesialis ilmu humaniora dari Iowa State University Extension and Outreach,Mackenzie DeJong mengatakan, “Temperamen adalah sifat genetik bawaan yang kita terima dan tunjukkan sejak lahir dan terkadang, pada bayi yang aktif, selama kehamilan. Kita dapat mengetahui intensitas seorang anak dari tangisannya di kamar bayi."
"Temperamen mendahului kepribadian, lingkungan, dan pengalaman hidup. Temperamen adalah 'titik tetap' genetik kita yang akan kita gunakan seumur hidup,” kata DeJong, dikutip dari laman Iowa State University Extension and Outreach.
Setidaknya ada 9 penyebab utama yang membentuk temperamen anak. Seperti dikutip dari Healthy Children, berikut penyebabnya:
- Tingkat aktivitas: tingkat aktivitas fisik, gerakan, kegelisahan, atau perilaku gelisah yang ditunjukkan anak dalam aktivitas sehari-hari (dan yang juga dapat memengaruhi tidur).
- "Ritmisitas" atau keteraturan: ada atau tidaknya pola yang teratur untuk fungsi fisik dasar seperti nafsu makan, tidur, dan kebiasaan buang air besar.
- Pendekatan dan penarikan: cara anak pertama kali merespons stimulus baru (cepat dan berani atau lambat dan ragu-ragu). Ini bisa berupa orang, situasi, tempat, makanan, perubahan rutinitas, atau transisi lainnya.
- Kemampuan beradaptasi: seberapa mudah seorang anak menyesuaikan diri dengan perubahan atau situasi baru, dan seberapa baik mereka dapat memodifikasi reaksi mereka.
- Intensitas: tingkat energi yang digunakan seorang anak untuk merespons suatu situasi, baik positif maupun negatif.
- Suasana hati: seberapa positif atau negatif kata-kata dan perilaku seorang anak.
- Rentang perhatian: kemampuan untuk berkonsentrasi atau tetap fokus pada suatu tugas, dengan atau tanpa gangguan.
- Keteralihan: seberapa mudah seorang anak dapat teralihkan dari suatu tugas oleh apa yang terjadi di lingkungannya (seperti pemandangan dan suara).
- Ambang sensorik: jumlah stimulasi yang dibutuhkan seorang anak untuk merespons. Beberapa anak merespons stimulasi sekecil apa pun, sementara yang lain membutuhkan stimulasi yang intens.
Jenis-jenis temperamen
Hipokrates telah mengkategorikan kepribadian menjadi empat tipe umum. Anak mungkin memiliki karakteristik yang berasal dari kelompok yang berbeda. Empat tipe kepribadian menurut Hipokrates adalah:
1. Sanguinis
Mereka yang sanguinis akan:
- Berbicara dengan menyenangkan.
- Mereka menunjukkan emosi mereka secara terbuka dan apa adanya.
- Mereka adalah penghibur pesta, dan kebanyakan orang akan menggambarkan mereka sebagai pribadi yang "keras."
- Mereka adalah pemimpin yang karismatik, memikat orang lain untuk melakukan apa yang mereka inginkan.
- Kebutuhan bawaan mereka meliputi persetujuan, penerimaan, perhatian, dan kasih sayang.
2. Melankolis
Anak yang melankolis adalah yang:
- Berbicara dalam bahasa keteraturan, kesempurnaan, dan logika.
- Mereka adalah pemikir yang mendalam, reflektif, serius, dan memiliki tujuan. Orang-orang akan menggambarkan mereka sebagai "jiwa tua."
- Mereka berhati-hati dalam mengambil keputusan dan perlu menyelesaikan apa yang telah mereka mulai.
- Mereka bisa kreatif, musikal, atau artistik, tetapi mereka lebih suka berkarier sendiri.
- Kebutuhan bawaan mereka meliputi rasa aman, kepekaan, dukungan, ruang untuk berpikir, dan keheningan.
3. Plegmatis
Anak yang plegmatis, mereka:
- Berbicara dalam bahasa ketenangan dan harmoni.
- Mereka baik hati, penuh perhatian, santai, bijaksana, dan reflektif.
- Mereka adalah pemimpin gembala yang baik, yang teguh, setia, dan memiliki akal sehat yang tinggi.
- Mereka hangat dan ramah, mudah berteman, tetapi juga nyaman sendirian.
- Kebutuhan bawaan mereka meliputi harmoni, rasa berharga, bebas stres, dan rasa hormat.
4. Koleris
Mereka yang koleris maka:
- Berbicara dalam bahasa kekuasaan dan kendali.
- Mereka adalah pemimpin yang dinamis dan penyemangat yang berorientasi pada tugas, serta mampu mendelegasikan tugas dengan baik kepada orang lain.
- Mereka nyaman memegang kendali, tetapi akan mengikuti pemimpin yang kuat. Mereka mandiri, bertanggung jawab, dan selalu punya rencana atau tujuan.
- Kebutuhan bawaan mereka meliputi loyalitas, rasa kendali, penghargaan, dan penghargaan atas pekerjaan mereka.
Ciri-ciri anak temperamental
Anak memiliki temperamen yang berbeda-beda. Akan tetapi, ada sebagian yang memiliki temperamen yang sulit. Temperamen yang sulit digambarkan sebagai anak yang cepat marah, sulit menghadapi perubahan, dan intens atau murung, tetapi orang-orang mungkin menggambarkannya secara berbeda.
Tidak ada definisi "resmi" untuk istilah ini. Banyak orang menyebutnya temperamen yang menantang, cara yang lebih positif untuk memandang temperamen anak.
Jika bayi memiliki temperamen yang sulit, mereka mungkin lebih cepat rewel, lebih sulit ditenangkan, dan sulit tidur. Pada anak yang lebih besar, temperamen yang menantang dapat ditunjukkan melalui konflik yang sering terjadi di kelas dan taman bermain. Mereka mungkin kesulitan menyesuaikan diri dengan perubahan rutinitas mereka.
Cara mengatasi temperamen anak
Untuk mengatasi temperamen anak, orang tua penting untuk:
- Memastikan semua kebutuhannya terpenuhi
- Menetapkan dan mengikuti rutinitas
- Menghabiskan waktu untuk mempelajari anak Anda dan bagaimana mereka merespons berbagai situasi
Seiring pertumbuhan anak, orang tua mungkin merasa terbantu untuk:
- mencontohkan perilaku yang tepat
- memberi label dan mendiskusikan emosi
- memastikan mereka mengonsumsi makanan bergizi dan tidur yang cukup
- menemukan cara untuk menunjukkan kekuatan anak dan membangun harga dirinya
Pola asuh untuk anak temperamen
Tidak ada pendekatan pengasuhan yang cocok dan sempurna, tetapi penelitian menemukan bahwa anak-anak yang lebih sulit menghadapi emosi negatif paling responsif terhadap gaya pengasuhan yang empatik, namun terstruktur dan konsisten.
Mungkin kalau sekarang ada istilah gentle parenting atau pun parenting ala VOC. Namun yang perlu kita percaya adalah anak-anak itu tangguh, dan mereka mencintai kita.
"Salah satu hal hebat tentang hidup dengan anak kecil adalah kita bisa bangun setiap pagi dan memulai hidup baru," kata Perri Klass, MD, rekan penulis Quirky Kids, dikutip dari Parents.
Pada akhirnya, mereka mengajarkan kita kesabaran dan pengertian yang mungkin tidak kita temukan sebelumnya.
Demikian penjelasan mengenai penyebab anak menjadi temperamen, lalu pola asuh dalam menghadapinya. Semoga informasinya membantu ya!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
Kenali Bahaya Sharenting, Dampaknya bagi Anak & Cara Melindungi Privasi Mereka
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
7 Sifat Anak yang Diturunkan dari Bunda, Termasuk Temperamen
Mengenal Lawnmower Parenting, Pola Asuh yang Bisa Membahayakan Anak
Alasan Shandy Aulia Pilih Diam Ketika Dibully tentang Pola Asuh Anak
Me Time Membuat Bunda Bisa Terapkan Pola Asuh Anak yang Lebih Sehat
TERPOPULER
Apakah Berhubungan Intim setelah Haid Bisa Bikin Cepat Hamil? Ini Kata Pakar
5 Potret Kebahagiaan Enzy Storia & Suami Diplomat Selalu Curi Perhatian
Ini 7 Dampak yang Bisa Terjadi Setelah Berhubungan Intim Pasca Haid
5 Potret Balint Keponakan Mona Ratuliu yang Sudah Seperti Anak Sendiri
Kerap Disebut Mirip, Ini Potret Almira Yudhoyono & Safeea Akhirnya Bertemu
REKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Eyebrow Pomade, Tahan Lama dan Bikin Alis Terlihat Lebih Natural
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
20 Rekomendasi Kursi Makan Bayi hingga untuk Belajar Duduk, Pilih yang Terbaik untuk Si Kecil
KinanREKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Blush On Cream Tahan Lama dan Low Budget
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Merek Pelumas Vagina yang Aman untuk Berhubungan Intim & Cara Memilihya
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Susu UHT untuk Anak & Panduan Memilih yang Terbaik
KinanTERBARU DARI HAIBUNDA
5 Potret Balint Keponakan Mona Ratuliu yang Sudah Seperti Anak Sendiri
Apakah Berhubungan Intim setelah Haid Bisa Bikin Cepat Hamil? Ini Kata Pakar
9 Rekomendasi Drama China Artis Cantik Zhou Ye, Terbaru Legend of the Female General
6 Cara Mencuci Bendera Merah Putih Agar Tidak Luntur dan Tetap Cerah
Ini 7 Dampak yang Bisa Terjadi Setelah Berhubungan Intim Pasca Haid
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Katering Pinkan Mambo Direview Food Vlogger, Harga Makanan Bikin Kaget
-
Beautynesia
5 Gestur Tubuh yang Membuat Orang Langsung Percaya Padamu saat Pertemuan Pertama
-
Female Daily
Dari Edukasi Finansial hingga Hiburan, Intip Keseruan LPS Financial Festival Medan Hari Pertama!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
7 Foto Kartika Sari Dewi Soekarno, Pose Bareng Putra Ganteng Bikin Salfok
-
Mommies Daily
Kenali Emotional Affair, Selingkuh Emosional yang Bisa Hancurkan Pernikahan