HaiBunda

PARENTING

5 Cara Menghadapi Anak yang Sering Bilang 'Aku Bosan'

Kinan   |   HaiBunda

Selasa, 26 Aug 2025 14:08 WIB
Ilustrasi cara menghadapi saat anak merasa bosan/Foto: Getty Images/iStockphoto/interstid
Jakarta -

Cara menghadapi anak yang sering bilang 'bosan' rasanya memang susah-susah gampang ya, Bunda. Hal ini karena pada dasarnya anak masih sering bergantung pada orang dewasa untuk merasa aman.

Dikutip dari Psych Central, saat bosan pun pada akhirnya anak akan mencari perhatian dari orang tua. 

Meski kalimat 'aku bosan' umumnya sering diucapkan oleh anak, tidak selalu mudah untuk menentukan bagaimana cara meresponsnya. Oleh sebab itu, Bunda perlu memahami tentang kebosanan pada anak terlebih dahulu.


Apakah manfaat dari rasa bosan?

Menurut Psikolog Klinis Ashley Castro, waktu luang dan rasa bosan sebenarnya bisa membuka peluang untuk melatih kreativitas anak.

"Memiliki waktu yang tidak terencana dan bebas untuk memutuskan apa yang ingin dilakukan menumbuhkan kemandirian pada anak. Ini membuat mereka mau bereksplorasi, yang mampu membangun rasa percaya diri, harga diri, serta keterampilan pemecahan masalah," ungkap Castro, dikutip dari Parents. 

Hal serupa disampaikan oleh psikolog anak Diane Franz. Menurutnya, rasa bosan mendorong anak untuk lebih kreatif dan berpikir kritis.

Dalam jangka panjang, ini dapat menjadi keterampilan berharga yang penting untuk dipelajari anak.

Selain melatih kemandirian, Franz juga menekankan bahwa rasa bosan dan tidak nyaman dalam waktu singkat dapat membangun ketangguhan anak.

"Orang tua tidak perlu merasa harus selalu menyelesaikan setiap masalah yang dialami anak. Merasa tidak nyaman sesekali adalah bagian normal dari kehidupan, dan justru baik bagi anak untuk belajar menghadapinya karena itu akan membantu mereka di situasi lain," ujarnya.

Apa makna sebenarnya dari kebosanan pada anak

Ucapan 'aku bosan' sering kali tidak memerlukan respons yang sama. Bunda perlu memperhatikan kondisi anak dan juga situasi di sekitarnya, terutama pada anak yang masih sangat kecil. 

Bagi mereka, Castro menjelaskan bahwa ungkapan kebosanan mungkin hanyalah pengganti untuk kebutuhan lain yang lebih penting. 

"Mereka mungkin merasa lapar, butuh perhatian, atau bahkan merasa sedih. Bagi anak, mungkin lebih mudah mengatakan 'aku bosan' dibanding mengungkapkan perasaan yang sebenarnya," ujar Castro.

Itulah mengapa Bunda mungkin perlu memperhatikan sinyal-sinyal lain dalam perilaku anak yang bisa menandakan kebutuhan utamanya. 

Dengan kata lain, penting untuk tetap merespons dan mengeksplorasi perasaan anak ketika mereka mengatakan bosan, ya.

Cara menanggapi rasa bosan anak 

Menurut Psikolog dari University of Central Lancashire sekaligus penulis The Science of Boredom, Sandi Mann, jika kondisinya memang anak benar-benar sedang bosan maka orang tua perlu 'memancing' anak sejenak.

"Jauhkan dulu perangkat elektronik. Biarkan mereka belajar mengatasi kebosanannya sendiri terlebih dahulu," imbuh Mann, dikutip dari BBC.

Setelah itu, Bunda mungkin bisa mulai memberikan benda-benda sederhana dan biarkan anak memainkannya sesuka hati. 

Termasuk dengan memberikan barang-barang kerajinan tangan, kardus bekas, atau bahkan gulungan tisu. Semua itu bisa dimanfaatkan. Tujuan kita di sini adalah anak menciptakan solusi mereka sendiri," jelasnya.

Bunda juga bisa mengajak anak melakukan aktivitas terbuka (tanpa hasil akhir yang pasti), seperti membuat mainan sendiri. Biarkan anak berimajinasi. 

"Bermain di luar ruangan juga sangat bagus. Ada banyak hal yang bisa dilakukan dan dinikmati dari alam," pesan Mann.

Hal yang tak kalah penting, Bunda juga perlu memberikan contoh sebagai role model yang positif saat merasa bosan. Jika anak melihat orang tuanya mampu menghadapi kebosanan dengan cara kreatif, mereka pun akan belajar menerapkannya.

Cara menghadapi saat anak terus berkata bosan

Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Userba011d64_201

Castro percaya penting bagi anak untuk menghadapi kebosanannya, termasuk supaya anak bisa melatih pikiran mereka sendiri dan mengeksplorasi dunia sekitar tanpa bergantung pada mainan atau aktivitas tertentu. 

Namun terkadang keterampilan seperti ini membutuhkan waktu dan proses, terutama di dunia teknologi yang sudah sangat pesat ini. 

"Tidak semua anak terbiasa dengan itu. Jika demikian, orang tua bisa memberikan dukungan berupa ide kegiatan atau arahan. Dorongan kecil dari orang tua sangat membantu anak mengembangkan kemampuan menghadapi kebosanan," pesan Castro.

Berikut beberapa contoh ide aktivitas sederhana untuk mengatasi kebosanan anak:

1. Berkreasi dengan barang bekas

Kumpulkan barang tidak terpakai, biarkan anak memutuskan apa yang ingin dibuat, lalu minta ia menjelaskan hasil karyanya. Bunda juga bisa membantu terutama pada penggunaan benda-benda yang tajam, seperti gunting.

2. Mengamati lingkungan dari jendela

Hal ini terutama bisa dilakukan saat kebosanan melanda di tengah perjalanan jauh, Bunda. Jendela bisa menjadi media eksplorasi yang sangat baik.

Ajak anak melihat keluar dari jendela dan lihat apakah ada sesuatu yang menarik. Lalu biarkan pertanyaan dan obrolan mengalir dengan sendirinya. 

3. Membangun pojok bermain

Ajak anak untuk membuat pojok bermain di kamarnya, bisa juga berupa tenda kecil jika ada. Biarkan anak berkreasi untuk mendesain area ini sendiri. 

4. Bermain di luar rumah

Anak mulai bosan di rumah? Ajak mereka bermain di luar, misalnya di taman atau di lapangan sekitar. Amati situasi alam yang luas, termasuk hal-hal sederhana seperti melihat bentuk awan, mendengarkan suara-suara unik, hingga mengumpulkan benda alam.

5. Membuat permainan sendiri

Bunda dan anak bisa coba membuat permainan sendiri, tidak melulu memainkan yang sudah ada. Misalnya, bermain tebak-tebakan nama hewan atau tebak-tebakan jenis mobil yang dilewati saat dalam perjalanan. Sesuaikan dengan usia dan hal kesukaan anak.

Itulah cara-cara menghadapi anak yang sering bilang 'aku bosan'. Pastikan untuk tetap melihat dan memperhatikan kebutuhan anak di waktu ini juga ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

Kenali Tanda Sumeng pada Si Kecil & Cara Mengatasinya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Momen Ultah ke-3 Amala Anak Irish Bella Dirayakan Bareng Ayah Sambung, Intip Potret Serunya

Parenting Nadhifa Fitrina

Hamil 5 Bulan, Kartika Putri dan Habib Usman Masih Rahasiakan Jenis Kelamin Bayi Ketiga

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Mengenal Tempramental pada Bayi dan Anak dari Ciri, Penyebab, Beserta Cara Mengatasinya

Parenting Nadhifa Fitrina

15 Resep Telur Simpel hingga Balado, Praktis dan Lezat

Mom's Life Amira Salsabila

5 Potret Anak Artis Indonesia Berwajah Blasteran, Ada Eddy Meijer Putra Maudy Koesnaedi

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Kenapa Ibu Hamil Tidak Boleh Tidur Telentang? Ketahui Risiko Bahayanya

Alasan Pangeran Harry Sulit Berdamai dengan Keluarga Kerajaan Inggris, Ternyata Karena...

Mengenal Tempramental pada Bayi dan Anak dari Ciri, Penyebab, Beserta Cara Mengatasinya

Usai 2 Tahun Menikah, Pratama Arhan Resmi Gugat Cerai Azizah Salsha

Hamil 5 Bulan, Kartika Putri dan Habib Usman Masih Rahasiakan Jenis Kelamin Bayi Ketiga

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK