Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Alternatif Contoh Kalimat Menolak Permintaan Anak Tanpa Berkata Tidak

Kinan   |   HaiBunda

Rabu, 12 Jul 2023 13:30 WIB

7 Alternatif Contoh Kalimat Menolak Permintaan Anak Tanpa Berkata Tidak
Ilustrasi 7 Alternatif Contoh Kalimat Menolak Permintaan Anak Tanpa Berkata Tidak/Foto: Getty Images/iStockphoto/Zinkevych
Jakarta -

Sebagai orang tua, penting untuk memutuskan mana permintaan atau perilaku anak yang dapat diterima, lalu mana yang tidak. Jika hendak menolak permintaan anak, bagaimana cara membicarakannya?

Perlu diketahui, laporan ilmiah dalam jurnal Psychological Science menyebutkan bahwa terlalu sering mengatakan 'tidak' atau 'jangan' pada anak dapat membuat otaknya menjadi bingung.

Terlebih jika penolakan ini tidak disertai dengan alasan atau solusi yang jelas. Ini dapat semakin membuat anak kebingungan atau malah marah.

"Menggunakan kata 'tidak' terlalu sering juga dapat membuat anak menjadi tidak peka terhadap arti yang sebenarnya," ungkap Audrey Ricker, Psy.D, co-author dari Backtalk: 4 Steps in Ending Rude Behavior in Your Kids, seperti dikutip dari Parents.

Banner Dampak YouTube Shorts pada Anak

Contoh kalimat menolak permintaan anak

Supaya anak bisa menerima penolakan dan sekaligus belajar disiplin dari dalam dirinya sendiri, ada beberapa contoh kalimat yang bisa disampaikan oleh Bunda. Berikut ulasannya seperti dirangkum dari berbagai sumber:

1. "Di luar sedang hujan, kita main di dalam rumah saja, ya!"

Salah satu skenario yang terjadi misalnya saat anak memaksa ingin bermain di luar rumah, padahal sedang hujan. Jika orang tua hanya berkata 'tidak', besar kemungkinan anak akan marah. Demikian dikutip dari Very Well Family.

Jadi, berikan jawaban pasti dengan alasan yang singkat dan logis. Sebisa mungkin cobalah konsisten dan tidak plin-plan menjadi ya, Bunda.

2. "Kamu harus memakai pelampung agar lebih aman"

Skenario berikutnya yakni ketika anak ingin berenang tanpa pelampung. Penolakan tanpa alasan jelas juga bisa membuat anak justru berpikir ia dilarang karena orang tua tak ingin melihatnya bersenang-senang.

Pada suatu kondisi di mana keamanan dan keselamatan menjadi faktor utama, maka Bunda perlu menyertakan alasan yang jelas. Ini supaya anak tak sekadar menerima penolakan, tetapi juga mengerti alasannya dalam jangka panjang.

Misalnya seperti, "Kamu perlu memakai pelampung karena kolam ini dalam, Nak". Ketika anak memahami alasan di balik jawaban 'tidak' dari Bunda, kemungkinan kecil ia akan mengambil risiko ketika Bunda tidak ada di sana untuk mengatakan tidak kepadanya.

3. "Bunda akan tetap konsisten demi keselamatanmu"

Upayakan untuk tetap konsisten saat menolak permintaan anak, meskipun ia mungkin akan banyak merengek dan memohon. Jika orang tua mudah berubah-ubah karena perilaku anak, bukan tidak mungkin di lain waktu ia akan kembali mencoba cara tersebut.

4. "Sampaikan keinginanmu dengan nada yang jelas"

9 Cara Mengatasi Kenakalan Remaja dengan Bijak, Efektif, dan Tanpa KekerasanIlustrasi Bunda dan anak/Foto: Getty Images/1shot Production

Sering kali anak sengaja merengek demi mewujudkan keinginannya. Saat ini terjadi, dibanding berkata 'jangan merengek' atau 'tidak boleh merengek di rumah ini', lebih baik dorong mereka untuk berkomunikasi dengan kata sederhana dan nada yang jelas.

"Misalnya seperti, 'Bunda tidak paham jika kamu berbicara seperti itu, Nak.' Kalimat sederhana dan lugas ini dapat meyakinkan anak untuk berbicara dengan nada normal tanpa merasa dihakimi," ungkap Richard Bromfield, Ph.D., penulis How to Unspoil Your Child Fast.

Menurut Bromfield, salah satu hal yang dapat diterima oleh anak adalah ketika kata-kata, perasaan, atau permintaannya didengar dan ditanggapi oleh orang tua.

5. "Sudahkah kamu meminta izin temanmu untuk meminjam barang ini?"

Ketika anak suka merebut mainan temannya, pastikan Bunda tidak terpancing emosi untuk memarahi di tempat umum. Daripada berkata 'tidak' atau 'jangan', lebih baik langsung jelaskan bagaimana sebenarnya ia harus bersikap.

Sebagai contoh, Bunda bisa mengingatkan anak untuk meminta izin terlebih dahulu dari temannya. Jika memang tidak diizinkan, sampaikan pada anak bahwa ia bisa bermain dengan benda lainnya.

6. "Tempat tidur untuk istirahat ya, bukan untuk melompat-lompat"

Anak suka melompat-lompat di kasur dan bikin Bunda kesal? Semakin dilarang atau diberikan kata 'jangan', biasanya anak justru semakin senang melakukannya.

Maka dari itu, lebih baik langsung gunakan kalimat yang menjelaskan apa sebenarnya kegunaan dari barang-barang tersebut. Untuk tempat tidur misalnya, ini merupakan benda untuk rileks dan beristirahat, bukan untuk dijadikan alas lompat-lompatan.

HiLo School 3+ Soya Multigrain Vanilla Malt 400g - Susu Pertumbuhan Anak Usia di atas 3 Tahun

7. "Jika tanaman dirusak, kamu bisa mengganggu pertumbuhannya"

Anak suka iseng merusak atau mematahkan tanaman di rumah? Berikan penjelasan singkat bahwa tanaman atau bahkan hewan merupakan makhluk hidup, sehingga perlu dirawat dan diberi kasih sayang juga.

Sampaikan kalimat seperti, "Jika kamu kamu menyakiti/merusak bunga (atau hewan peliharaan) ini, kamu berarti juga menyakiti perasaan dan pertumbuhannya.".

Kalimat semacam ini membantu anak mengembangkan empati dan kesadaran anak akan perasaan makhluk hidup lainnya. Berikan tanggung jawab kepada anak untuk belajar bahwa tumbuhan dan hewan juga harus diperlakukan dengan baik. 

Demikian ulasan tentang berbagai contoh alternatif kalimat untuk menolak permintaan atau melarang perilaku anak. Semoga bermanfaat ya, Bunda.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan untuk anak. Langsung aja yuk, Bun klik di sini.

(fir/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda