Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Anak Bertanya soal Kenapa Sekolah Online dari Rumah, Ini Cara Jawabnya Menurut Psikolog

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Senin, 01 Sep 2025 17:54 WIB

Ilustrasi anak sekolah online
Ilustrasi sekolah online/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Lacheev
Jakarta -

Dengan adanya demo belakangan ini, anak-anak mulai lebih sering bertanya tentang apa yang mereka lihat di luar rumah. Rasa ingin tahu mereka muncul karena rutinitas sehari-hari yang kini berbeda dari sebelumnya, Bunda.

Salah satu pertanyaan yang paling sering muncul adalah kenapa harus sekolah online dari rumah, bukan bertemu guru dan teman-temannya di kelas. Penasaran ini wajar karena anak masih belajar memahami perubahan di sekitarnya ya, Bunda.

Untuk menjawab hal tersebut, Anastasia Satriyo M.Psi., Psikolog yang berpraktik di Klinik Perhati dan secara online, menekankan pentingnya memberikan jawaban yang jujur pada anak. Anak perlu merasa aman dan dipahami, sehingga tidak cemas menghadapi situasi yang baru.

Orang tua sebaiknya memberi penjelasan yang sederhana dan mudah dipahami oleh anak. Penjelasan ini juga sebaiknya terkait langsung dengan pengalaman sehari-hari mereka.

Kalau anak bertanya kenapa harus sekolah online dari rumah, Bunda bisa jawab dengan jujur tapi tetap memberikan rasa aman pada anak. Berikut jawabannya menurut Anastasia Satriyo M.Psi., Psikolog.

"Sekarang banyak orang belajar dan bekerja dari rumah supaya kita tetap aman dan sehat. Ada kondisi di luar sana yang bikin orang-orang harus lebih hati-hati, jadi sekolahmu sementara dipindahkan ke rumah. Nanti kalau sudah aman, kamu bisa kembali bertemu guru dan teman-teman di sekolah lagi," ungkap Anastasia.

Dengan begitu, anak mendapat penjelasan sederhana tanpa harus merasa takut berlebihan. Yang penting anak tahu, ada alasan, ada tujuan, dan ada jaminan aman dari orang tua.

Cara menyikapi saat anak lihat Bunda & Ayah marah karena kondisi pemerintah

Di sisi lain, bagaimana jika anak melihat orang tua marah dengan kabar buruk tentang pemerintah? Bagaimana Bunda dan Ayah mengomunikasikannya?

"Sebagai orang tua, wajar banget kita merasa kecewa atau marah ketika melihat ketidakadilan atau berita buruk tentang pemerintah. Tapi penting diingat, anak usia sekolah sedang belajar mengenali emosi, meniru cara orang dewasa menyikapi dunia," ujar Anastasia.

Lebih lanjut ia mengatakan, bukan hanya "apa yang kita katakan" tapi juga "bagaimana kita bereaksi" yang mereka sedang pelajari dari keseharian melihat orangtua dan orang dewasa di sekitarnya.

Bersikap jujur namun sederhana. Untuk anak usia SD, kata Anastasia, tidak perlu menjelaskan politik yang rumit. Bunda cukup bilang: "Ayah/Bunda kesal karena ada orang dewasa yang membuat keputusan yang tidak adil."

Hargai rasa ingin tahunya. Saat anak bertanya, dengarkan dengan penuh perhatian, lalu jawab sesuai kemampuan dan usia mereka.

Tunjukkan cara mengelola emosi dengan sehat. Alih-alih hanya mengekspresikan kemarahan, ajak anak memahami: "Kalau kita kesal, kita bisa cerita, menulis, atau mencari jalan keluar."

"Dengan begitu, anak belajar bahwa emosi boleh muncul, tapi cara menyampaikan dan mengelolanya itu yang penting," tuturnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ndf/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda