PARENTING
Mengenal Aturan 25x1 Menit yang Bikin Anak Lebih Terbuka & Jujur pada Orang Tua
Nadhifa Fitrina | HaiBunda
Senin, 15 Sep 2025 22:30 WIBAnak-anak punya dunianya sendiri yang terkadang sulit untuk Bunda pahami. Tak jarang mereka memilih diam saat ada masalah, padahal di dalam hatinya sangat butuh tempat untuk berbagi.
Bunda pasti sering merasa bingung ketika anak enggan menceritakan apa yang mengganggu pikirannya. Padahal, komunikasi yang baik bisa membantu mereka merasa lebih tenang dan dimengerti.
Kabar baiknya, ada cara sederhana yang bisa membuat anak lebih terbuka tanpa merasa tertekan. Caranya bukan dengan memaksa mereka bercerita, melainkan lewat percakapan singkat tapi rutin.
Melansir dari CNBC Make It, mengajak anak bercerita tentang apa yang sedang mereka alami memang tidak selalu mudah. Namun, menurut psikolog klinis dan terapis keluarga & anak di Newton, Massachusetts, Amerika Serikat, J. Timothy Davis, Ph.D., hal ini bisa menjadi lebih ringan kalau Bunda membiasakan diri untuk bicara dengan anak secara konsisten.
Saat anak lagi menghadapi masalah, psikolog ini menyarankan metode yang disebut "aturan parenting 25x1 menit". Jadi, apa sebenarnya maksud dari aturan parenting ini?
Mengenal metode parenting 25x1 menit untuk anak
Menilik dari CNBC Make it, metode parenting 25x1 menit merupakan cara sederhana di mana orang tua diajak untuk ngobrol singkat dengan anak secara konsisten.
Alih-alih satu pembicaraan panjang yang melelahkan, metode ini lebih menekankan percakapan singkat berulang agar anak merasa lebih nyaman untuk membuka dirinya, Bunda.
"Selama bertahun-tahun bekerja dengan anak dan orang tua, saya menemukan bahwa kalau pembicaraan besar dipecah jadi potongan kecil di mana kamu belajar sesuatu, itu bisa jadi awal dari obrolan berikutnya," jelas psikolog Davis.
Menurutnya, obrolan singkat justru bisa menjadi pintu masuk untuk melanjutkan komunikasi yang lebih dalam pada anak.
"Kamu tetap bisa sampai ke tujuan akhirnya, tapi dengan cara yang lebih sukses," tambahnya.
Davis menilai, bahwa obrolan panjang justru berisiko membuat anak merasa kewalahan. Anak juga lebih mudah kehilangan fokusnya ketika harus mendengarkan penjelasan yang terlalu lama.
Obrolan singkat tidak harus benar-benar satu menit, Bunda. Davis memberikan panduan durasi 3 sampai 8 menit agar percakapan tetap berjalan nyaman dan efektif.
"Kadang kamu mulai ngobrol sama anak, lalu mereka tiba-tiba terbuka banget, dan rasanya pengen terus ngegali. Tapi kamu harus nahan diri buat nggak memaksimalkan momen itu," ujar Davis.
"Itu saat yang tepat untuk benar-benar peka terhadap emosi mereka supaya nggak kebablasan dan berubah jadi pengalaman negatif. Lebih baik akhiri dengan masih ada ruang tersisa tapi semua merasa nyaman, daripada maksa gali habis-habisan lalu bikin suasana jadi nggak enak," sambungnya.
Hal penting dalam menerapkan metode parenting 25x1 menit
Psikolog J. Timothy Davis, Ph.D. menyarankan Bunda untuk memperhatikan tiga hal utama saat mencoba metode ini. Simak penjelasan lengkapnya:
1. Niat
Masuklah ke obrolan dengan tujuan ingin tahu sesuatu tentang anak. Dengarkan baik-baik, perhatikan reaksi mereka, lalu Bunda bisa gunakan hal itu sebagai bahan obrolan selanjutnya.
2. Nada
Menurut Davis, penting untuk Bunda membuat obrolan tentang perasaan menjadi pengalaman yang positif bagi anak. Jangan sampai anak menganggap setiap obrolannya berarti mereka sedang dimarahi atau dikritik.
"Kita ingin ngobrol tentang perasaan jadi pengalaman yang positif," kata Davis.
3. Waktu
Anak biasanya lebih terbuka saat mereka merasa rileks. Itu sebabnya, Davis menyarankan Bunda untuk bicara di perjalanan mobil (saat tidak saling bertatap muka) atau menjelang tidur ketika mereka lebih tenang.
Misalnya, Bunda mendapat email dari guru bahwa anak Bunda tidak mengumpulkan tugas matematika. Bunda bisa melihat contoh percakapannya berikut ini:
Bunda: "Aku dapat email dari gurumu, katanya kamu belum ngumpulin beberapa tugas matematika. Kenapa ya?"
Anak: "Matematika itu menakutkan,"
Dari obrolan singkat ini, Bunda bisa tahu anak mungkin merasa kesulitan dengan pelajaran matematika dan kurang nyaman dengannya. Lalu, obrolan berikutnya bisa berlanjut seperti ini:
Bunda: "Hei, aku kepikiran soal yang kamu bilang, matematika itu menakutkan. Aku juga ingat dulu terkadang matematika sangat sulit sekali,"
Anak: "Iya, soalnya guru suruh untuk nunjukin semua cara kerjanya,"
Dari dua obrolan singkat itu, Bunda bisa melihat kalau anak sebenarnya paham pelajaran matematika, hanya saja ia merasa bingung kenapa harus memperlihatkan langkah pengerjaannya.
Cara ini jauh lebih efektif dibanding Bunda langsung memarahi anak yang tidak mengumpulkan tugas, karena Bunda bisa memahami lebih dulu akar masalah yang sebenarnya terjadi.
"Lewat obrolan singkat yang nggak bikin stres, kamu bisa dapat insight baru tanpa bikin anak kewalahan. Jadi, mereka lebih punya asosiasi positif untuk terbuka, bukan negatif," jelas psikolog Davis.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap)Simak video di bawah ini, Bun:
7 Penyebab Anak Merasa Pusing saat Bangun Tidur
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
6 Kesalahan Penghambat Perkembangan Komunikasi Anak
Pengorbanan Iko Uwais Tahan Kantuk Demi Video Call dengan Anak
Trik Membangun Komunikasi Efektif dengan Anak
Cara Komunikasi yang Efektif dengan Anak
TERPOPULER
Romantis! 5 Potret Hana Malasan Dilamar Sean Gelael di Pinggir Pantai
Kedekatan Yuni Shara dan Sang Putra yang Baru Ultah, Ini 5 Potretnya seperti Kakak Adik
Makna Lambang OSIS di Seragam Sekolah Anak dan Filosofi di Baliknya
5 Potret Ultah ke-4 Guzel Anak Ali Syakieb & Margin W, Tampil Cantik Bak Barbie Hidup
5 Tanaman yang Mudah Stres saat Dipindahkan, Hati-hati Bun!
REKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Test Pack yang Tersedia di Apotek dan Harganya
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Sabun Bayi untuk Kulit Kering dan Sensitif
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
7 Sabun Cuci Muka atau Facial Wash yang Aman untuk Ibu Hamil Berjerawat
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Susu Bebas Laktosa untuk Anak yang Aman
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Susu UHT untuk Anak 1 Tahun yang Aman Dikonsumsi
KinanTERBARU DARI HAIBUNDA
Romantis! 5 Potret Hana Malasan Dilamar Sean Gelael di Pinggir Pantai
Makna Lambang OSIS di Seragam Sekolah Anak dan Filosofi di Baliknya
5 Tanaman yang Mudah Stres saat Dipindahkan, Hati-hati Bun!
5 Potret Ultah ke-4 Guzel Anak Ali Syakieb & Margin W, Tampil Cantik Bak Barbie Hidup
Melahirkan Caesar Bisa Tingkatkan Risiko di Kehamilan Berikutnya, Simak Faktanya
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Beby Prisilia Disebut Tak Tahu Onadio Leonardo Konsumsi Narkoba
-
Beautynesia
5 Kalimat Penyemangat dari Orang Tua yang Bantu Anak Bangkit dari Masa Sulit
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Foto: Mahalini Manglingi di JFW 2026, Debut Jalan di Catwalk Setelah Melahirkan