
parenting
7 Pertanyaan untuk Mengetahui Apakah Anak Dibesarkan Orang Tua Gaslighting Menurut Psikolog
HaiBunda
Kamis, 09 Oct 2025 09:10 WIB

Daftar Isi
-
Pertanyaan untuk mengetahui apakah anak dibesarkan orang tua gaslighting menurut psikolog
- 1. Apakah orang tuamu pernah menampilkan versi diri yang sangat berbeda di depan orang lain?
- 2. Apakah kamu sering merasa bingung setelah berbicara dengan orang tuamu?
- 3. Apakah orang tuamu pernah membuat kesalahan dengan mengatakan, 'kamu membuatku berteriak!' atau 'lihat apa yang kamu lakukan!'?
- 4. Apakah kamu tumbuh dengan sering meragukan penilaian atau realitasmu sendiri?
- 5. Apakah Bunda dan Ayah pernah berkata 'kenapa kamu tidak bisa seperti kakakmu?'
- 6. Apakah orang tuamu pernah menghukum atau membungkam kamu karena berani menyuarakan pendapat?
- 7. Apakah Bunda dan Ayah sering memelintir fakta atau berbohong untuk menghindari tanggung jawab?
Setiap orang punya cerita sendiri tentang bagaimana mereka dibesarkan. Ada yang tumbuh di lingkungan penuh kasih, tapi ada juga yang tumbuh dengan emosional yang sulit dijelaskan.
Terkadang, sosok orang tua bisa terlihat sempurna di depan banyak orang. Namun di balik pintu rumah, perilaku mereka bisa sangat berbeda dan membuat anak merasa bersalah atas hal yang bukan kesalahannya.
Menurut seorang psikolog sekaligus penulis dari The Z Group Private Practice, Dr. Jaime Zuckerman, perilaku seperti ini dikenal dengan istilah gaslighting, Bunda.
"Gaslighting adalah taktik manipulasi psikologis di mana seseorang secara sengaja membuatmu meragukan ingatan dan persepsimu terhadap kenyataan agar ia bisa menghindari tanggung jawab atas tindakannya," ujar Dr. Jaime Zuckerman, menilik dari laman Parade.
Untuk membantu mengenali tanda-tanda pengasuhan yang tidak sehat ini, psikolog Zuckerman membagikan tujuh pertanyaan penting yang bisa orang tua tanyakan kepada anak.
Pertanyaan untuk mengetahui apakah anak dibesarkan orang tua gaslighting menurut psikolog
Berikut ini beberapa pertanyaan yang bisa orang tua ajukan kepada anak untuk mengenali apakah anak dibesarkan oleh pengasuhan gaslighting menurut psikolog.
1. Apakah orang tuamu pernah menampilkan versi diri yang sangat berbeda di depan orang lain?
Salah satu tanda umum dari orang tua yang melakukan gaslighting adalah keinginan untuk terlihat "sempurna" di depan publik, sementara bersikap sangat berbeda saat di rumah.
Hal ini bisa membuat anak bingung karena mereka melihat dua sisi diri Bunda yang tidak sama.
"Sering kali, orang tua atau pengasuh yang melakukan gaslighting dalam jangka waktu lama akan menampilkan diri mereka dengan cara yang sangat berbeda di hadapan dunia luar, seperti teman, anggota komunitas, rekan kerja, dan sebagainya," ujar Zuckerman.
Kondisi seperti ini bisa membuat anak merasa tidak yakin dengan perasaannya sendiri. Mereka sulit memahami mana versi Bunda yang sebenarnya, di depan umum, atau di rumah.
"Para gaslighter bertindak secara sengaja, banyak di antara mereka berusaha mempertahankan citra publik sebagai orang tua yang penuh kasih, mendukung, dan penyayang, padahal kontrasnya sangat membingungkan bagi seorang anak," ungkapnya.
2. Apakah kamu sering merasa bingung setelah berbicara dengan orang tuamu?
Jika anak kerap merasa bingung setiap kali berbicara dengan Bunda dan Ayah, hal ini bisa menjadi tanda adanya pola komunikasi yang membuatnya meragukan diri sendiri.
Kebingungan yang muncul setelah percakapan bukanlah hal yang sepele, karena bisa menunjukkan adanya bentuk gaslighting yang tidak disadari.
"Sangat umum bagi seseorang untuk merasa bingung, dipenuhi keraguan, dan rasa bersalah setelah berbicara dengan seorang gaslighter," jelas Dr. Zuckerman.
3. Apakah orang tuamu pernah membuat kesalahan dengan mengatakan, 'kamu membuatku berteriak!' atau 'lihat apa yang kamu lakukan!'?
Jika Bunda dan Ayah pernah tanpa sadar menyalahkan anak atas ledakan emosi atau perilaku sendiri, hal ini bisa menjadi tanda adanya pola komunikasi yang tidak sehat.
Psikolog Dr. Jaime Zuckerman menyebut bahwa hal ini sebagai bentuk blame-shifting, yaitu taktik klasik dalam gaslighting.
"Ini adalah cara strategis bagi orang tua yang melakukan gaslighting untuk menghindari tanggung jawab atas perilaku berbahaya atau abusif mereka dengan terus menyebarkan narasi bahwa sang anaklah yang bersalah," jelasnya.
Menurutnya, pola ini dapat berdampak pada harga diri dan kestabilan emosi anak.
"Hal itu membuat anak merasa tidak layak dicintai dan menjadi cara bagi orang tua untuk mengontrol emosi serta perilaku anaknya. Ucapan seperti, 'lihat apa yang kamu buat aku lakukan!' juga membuat anak merasa harus berhati-hati berlebihan agar tidak memicu emosi orang tuanya," tambahnya.
4. Apakah kamu tumbuh dengan sering meragukan penilaian atau realitasmu sendiri?
Menurut psikolog Zuckerman, pola ini kerap terjadi pada anak yang dibesarkan dalam lingkungan pengasuhan gaslighting.
Orang tua dengan kecenderungan seperti ini biasanya menanamkan keyakinan bahwa anak tidak bisa mempercayai pandangan, penilaian, maupun persepsinya sendiri terhadap sesuatu.
"Tujuan utama seorang gaslighter kronis adalah mengendalikan narasi sang anak, dengan terus menanamkan keyakinan bahwa mereka tidak mampu mempercayai penilaian, persepsi, dan pandangan mereka sendiri terhadap orang lain," katanya.
Ia juga menambahkan orang tua yang melakukan gaslighting sering kali memutarbalikkan fakta atau mengubah cerita masa lalu agar sesuai dengan versi mereka.
5. Apakah Bunda dan Ayah pernah berkata 'kenapa kamu tidak bisa seperti kakakmu?'
Kebiasaan membandingkan anak-anak bukan hanya bentuk dari rasa sayang yang keliru. Menurut psikolog Zuckerman, hal tersebut bisa menjadi bentuk manipulasi yang tanpa sadar bisa memengaruhi cara anak memandang dirinya sendiri.
"Perbandingan sosial antar-saudara sering menjadi bentuk lain dari kontrol yang digunakan orang tua toksik untuk memperkuat narasi yang mereka ciptakan tentang identitas anak-anaknya," jelasnya.
6. Apakah orang tuamu pernah menghukum atau membungkam kamu karena berani menyuarakan pendapat?
Jika Bunda dan Ayah pernah memarahi, mengkritik, atau menolak secara emosional ketika anak mencoba menyampaikan pendapat, mengambil keputusan sendiri, atau menunjukkan kemandiriannya, hal ini bisa menjadi tanda perilaku yang mengarah pada gaslighting.
"Bagi anak yang tumbuh di lingkungan seperti ini, setiap langkah menuju kemandirian, seperti memiliki pendapat, tujuan, nilai, atau pilihan sendiri, dianggap sebagai penolakan dan kehilangan kendali bagi sang orang tua," jelasnya.
Ia menambahkan orang tua yang takut kehilangan kendali cenderung menghukum atau menekan individualitas anak. Akibatnya, anak merasa tidak bebas dan akan menekan keinginannya sendiri demi menghindari penolakan dari orang tua.
7. Apakah Bunda dan Ayah sering memelintir fakta atau berbohong untuk menghindari tanggung jawab?
Apabila orang tua terbiasa memutarbalikkan kenyataan, atau berbohong agar tidak disalahkan di depan anak, perilaku ini bisa menjadi bentuk manipulasi yang bisa berdampak pada perkembangan anak.
"Memelintir fakta dan realitas semata-mata untuk menghindari tanggung jawab adalah fungsi utama dari gaslighting," tutur psikolog Zuckerman.
Selain itu, kebiasaan seperti ini juga bisa membuat anak sulit untuk mempercayai persepsinya sendiri, dan cenderung merasa bersalah atas sesuatu yang bukan kesalahannya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
9 Kalimat Gaslighting yang Tak Sadar Sering Digunakan Orang Tua Menurut Psikolog

Parenting
Pakar Kebahagiaan Ungkap 4 Cara Orang Tua agar Lebih Bahagia

Parenting
10 Ciri-ciri Orang Tua Melakukan Gaslighting ke Anak Menurut Psikolog, Hindari Bun!

Parenting
Menarik, Ini Alasan Kebanyakan Orang Lebih Suka Gendong Bayi dengan Tangan Kiri

Parenting
7 Tanda Bunda Gaslighting dalam Mengasuh Si Kecil


7 Foto
Parenting
7 Potret Mima Shafa, Anak Mona Ratuliu yang Jadi Penggiat Isu Kesehatan Mental
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda