HaiBunda

PARENTING

Tips Merawat Gigi Anak agar Tak Alami Karies

drg. Stella Lesmana, Sp. K.G.A   |   HaiBunda

Selasa, 28 Oct 2025 09:10 WIB
Cara merawat gigi anak/ Foto: Getty Images/szeyuen
Jakarta -

Gigi karies menjadi salah satu masalah gigi yang banyak menyerang anak-anak. Perawatan gigi Si Kecil yang tidak tepat dapat membuat gigi anak menjadi karies dan berlubang.

Gigi karies dapat dicegah dengan membiasakan anak membersihkan gigi dan mulut sejak dini. Bahkan, kebiasaan ini dapat dimulai sejak bayi meskipun anak-anak belum memiliki gigi.

Karies yang tidak segera diatasi dapat membuat lapisan enamel gigi menjadi rusak. Lama-kelamaan, dapat menyebabkan lapisan pulpa menjadi nyeri yang menyebabkan ketidaknyamanan.


Sebelum hal ini mengganggu kesehatan Si Kecil, sebaiknya ajarkan anak-anak merawat gigi dengan tepat. Berikut cara mencegah gigi karies pada anak, serta merawat giginya.

Pencegahan gigi karies pada anak

Ada beberapa pencegahan karies yang dapat dilakukan sejak anak berusia dini, antara lain:

1. Membiasakan pembersihan rongga mulut sejak bayi

Hal pertama yang harus dilakukan adalah membersihkan rongga mulut anak sejak lahir, meski mereka belum memiliki gigi. Bunda harus membersihkan lidah dan gusi karena lembab, apalagi jika ada bekas susu yang dapat menjadi tempat pertumbuhan jamur.

Bunda dapat melilitkan kasa di jari dan mencelupkannya ke air matang hangat lalu diperas dan diusap ke gusi Si Kecil. Gusi harus dibersihkan karena dapat menjadi rumah bagi gigi yang akan tumbuh kelak.

Ketika gusi lebih bersih, anak pun akan merasa nyaman saat giginya tumbuh. Dengan membiasakan pembersihan rongga mulut sejak kecil, kelak mereka juga akan terbiasa saat giginya disikat.

2. Gunakan pasta gigi ber-fluoride

Ketika gigi susu baru tumbuh satu atau dua, Bunda masih dapat membersihkannya dengan kasa. Jika jumlah gigi sudah tumbuh utuh maka sudah mulai dapat diberikan pasta gigi ber-fluoride. Pada anak usia 0-3 tahun, berikan pasta gigi seukuran biji beras, sedangkan pada anak usia 3-6 tahun seukuran kacang polong.

Jika gigi yang sudah mulai tumbuh berjumlah lebih dari empat, maka membersihkan gigi sudah harus menggunakan sikat gigi khusus anak. Sebaiknya pilih sikat gigi yang ujungnya kecil dengan bulu lembut, Bunda.

Sikat gigi dengan ujung yang lembut mampu menggapai ujung sudut mulut, terutama ketika gigi geraham telah tumbuh. Pilih gagang sikat gigi yang nyaman digenggam anak, agar mereka dapat mulai menyikat giginya sendiri.

3. Membatasi makanan manis

Batasi asupan manis pada anak, seperti permen, cokelat, kue atau biskuit yang manis dan lengket, hingga susu. Setelah anak berusia satu tahun, sangat tidak disarankan untuk minum susu dengan botol dot atau menyusui secara langsung saat tengah malam. Setelah sikat gigi di malam hari, anak sebaiknya langsung tidur.

Namun jika anak harus menyusu di malam hari, biasakan untuk langsung dibersihkan gigi dan mulutnya setelah bangun tidur. Hal yang penting untuk diingat adalah ketika nanti gigi pertama anak mulai tumbuh atau paling lambat enam bulan setelah gigi pertama tumbuh, sebaiknya rutin memeriksakan gigi Si Kecil ke dokter gigi spesialis kedokteran gigi anak sehingga jika ada gejala karies bisa dideteksi sejak dini.

4. Biarkan anak belajar menyikat gigi sendiri

Ketika berusia satu tahun, anak akan belajar untuk mulai menyikat giginya sendiri, namun orang tua perlu menyikatinya lagi hingga anak berusia tujuh atau delapan tahun.

Ketika usianya mencapai 8-12 tahun, Bunda tidak perlu menyikati lagi, namun tetap perlu menemani anak ketika menyikat gigi. Perhatikan kebersihan serta cara mereka menggosok gigi agar tidak ada bagian yang terlewat.

Selain itu, ajak anak untuk sikat gigi bersama, misalnya dengan menyikat gigi di depan cermin. Biarkan Si Kecil memegang sikat gigi Bunda. Begitu pula sebaliknya, pegang sikat gigi anak.

Sikat gigi anak, dan Bunda juga dapat membiarkan anak menyikat gigi Bunda sehingga mereka merasa senang karena bisa ikut membersihkan gigi orang tuanya, bukan hanya mereka yang disikati. Ini juga bisa menjadi momen bonding bersama orang tua.

Tips mengajak anak rutin ke dokter gigi

Rekomendasi dari American Academy of Pediatric Dentistry, memeriksakan gigi Si Kecil ke dokter gigi perlu dilakukan secara rutin. Disarankan sejak gigi susu pertama tumbuh atau paling lambat enam bulan setelahnya.

Gigi pertama anak tumbuh di usia 4-15 bulan. Namun, rata-rata gigi tumbuh pertama kali di usia enam bulan dan terus bertambah seiring berjalannya waktu.

Jadi pada usia ini, sebaiknya anak sudah diajak kontrol ke dokter gigi untuk memeriksa apakah pertumbuhan gigi sesuai dengan usianya, melihat apakah ada tanda karies atau tidak, apakah cara menyikati gigi si Kecil sudah benar, serta membiasakan anak dengan aktivitas kontrol ke dokter gigi.

Ketika diajak ke dokter gigi, biasanya anak akan menangis dan takut. Lantas, seperti apa tipsnya? Berikut ini ulasannya:

1. Membiasakan anak dengan lingkungan dokter gigi

Beritahu anak mengapa harus ke dokter gigi. Berikan pengertian bahwa memeriksa gigi tidak akan menyakitinya. Seiring dengan pertambahan usia, biasanya anak akan mulai mengerti dan berhenti menangis.

2. Beri anak afirmasi

Biasakan kontrol setiap enam bulan sekali. Pada anak dengan potensi karies, beri pemahaman dan afirmasi mengenai apa yang akan dilakukan dokter gigi. Pada hari sebelumnya, Bunda dapat memberitahu Si Kecil bahwa besok akan pergi ke dokter gigi dan memberikan afirmasi positif lainnya.

3. Bacakan buku

Pada anak di atas usia dua tahun, Bunda dapat menggunakan media buku untuk edukasi kesehatan gigi yang lebih seru. Perlihatkan animasi sederhana sehingga anak dapat membayangkan seperti apa kondisi di dokter gigi.

4. Roleplay

Setelah membacakan buku, Bunda dapat melakukan roleplay dengan anak. Biarkan anak memeriksakan gigi Ayah atau Bunda, atau biarkan anak berpura-pura memeriksakan gigi bonekanya.

Tips memilih pasta gigi yang aman untuk anak

Jangan salah memilih pasta gigi yang tepat untuk anak, ya Bunda. Berikut ini beberapa tips yang dapat diperhatikan:

1. Harus ber-fluoride

Fluoride dalam pasta gigi berguna untuk memperkuat struktur gigi Si Kecil. Fluoride yang efektif untuk mencegah gigi berlubang adalah fluoride yang berkontak langsung dengan gigi (seperti yang terkandung dalam pasta gigi) sehingga efektif dalam menjaga kekuatan serta kesehatan gigi si kecil.

2. Pasta gigi dengan rasa

Penggunaan rasa pada pasta gigi dapat dipilih agar anak lebih semangat menyikat gigi, misalnya rasa buah-buahan. Terlebih jika menggunakan pasta gigi orang dewasa, rasanya mungkin lebih pedas karena ada tambahan mint.

Banyak orang tua khawatir, bagaimana jika fluoride dalam pasta gigi tertelan anak? Perlu diketahui bahwa penggunaan pasta gigi sebesar biji beras, dengan jadwal dua kali sehari pada anak usia 0-3 tahun aman jika tertelan.

Pasta gigi yang memiliki rasa juga aman untuk anak dan menciptakan sensasi yang menyenangkan. Selain itu, orang tua juga dapat memilih opsi pasta gigi yang lebih baik, yaitu pasta gigi non-SLS.

3. Sediakan berbagai varian pasta dan sikat gigi

Jangan hanya sediakan satu pasta gigi dan satu sikat gigi ya, Bunda. Siapkan dua sampai tiga pasta gigi dan sikat gigi. Biarkan anak memilih untuk menggunakan sikat gigi yang mana ketika mereka ingin menyikat giginya.

Orang tua dapat memberikan 2-3 varian rasa pasta gigi ke anak, dikombinasikan dengan sikat gigi berwarna. Misalnya anak memilih sikat gigi pink dengan pasta gigi rasa strawberry. Hal ini akan menjadikan aktivitas menyikat gigi jadi lebih menyenangkan untuk Si Kecil.

Merawat gigi anak perlu dilakukan sejak dini, bahkan sebelum bayi memiliki gigi. Tujuannya agar anak terbiasa dengan kondisi gigi dan mulut yang bersih. Serta menjaga gigi agar tak menjadi karies.

Selain itu, mengenalkan dan membiasakan anak dengan lingkungan dokter gigi juga akan membuatnya terbiasa merawat gigi. Bangun juga kebiasaan merawat gigi yang menyenangkan di rumah, agar anak merasa hal tersebut merupakan kegiatan yang menyenangkan untuk dilakukan setiap harinya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

Ini 3 Cara Merawat Kebersihan Gigi dan Mulut Si Kecil

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Respons Enno Lerian saat Suaminya Disebut Terlalu Tua: Aku juga Sudah 42 Tahun

Mom's Life Annisa Karnesyia

9 Resep MPASI Ikan Kembung yang Gurih, Lezat, dan Bergizi

Parenting Asri Ediyati

15 Artis Indonesia Tinggal di Luar Negeri, Ada yang Jadi Tukang Las hingga Konselor Sekolah

Mom's Life Amira Salsabila

5 Cara Menghadapi Pasangan yang Tak Akur dengan Mertua

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Sutan Muhammad Aqil

Momen Jennifer Bachdim Sukses Ikutan Half Marathon, Sang Suami Jadi Personal Pacer

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

25 Film Jepang yang Bagus Terbaik Rating Tertinggi Sepanjang Masa

9 Resep MPASI Ikan Kembung yang Gurih, Lezat, dan Bergizi

Respons Enno Lerian saat Suaminya Disebut Terlalu Tua: Aku juga Sudah 42 Tahun

Kesehatan Ibu Hamil Ternyata Bentuk Memori Anak di Masa Depan

Potret Terbaru Ayang Anak Tasya Farasya Ikutan Padel Seperti Sang Bunda

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK