sign up SIGN UP search

parenting

Penyebab GTM pada Anak dan 9 Strategi untuk Mengatasinya

Dr. dr. Aryono Hendarto, Sp.A (K), MPH   |   Haibunda Jumat, 02 Oct 2020 09:17 WIB
Cute girl eating spinach and broccoli at the table. Child doesn't want to eat, refuses eating, making faces. Healthy food concept. caption
Jakarta -

Masalah anak enggak mau makan rasanya dialami hampir setiap orang tua. Mogok makan atau biasa dikenal dengan istilah gerakan tutup mulut (GTM) ini, umumnya dialami anak-anak yang sudah dikenalkan makanan padat.

Kalau anak GTM hanya beberapa hari, orang tua tentu tak perlu khawatir. Tapi kalau sampai berminggu-minggu, sudah saatnya Bunda mencari penyebab dan solusinya.

Anak-anak yang mogok makan dalam jangka lama pasti berpengaruh pada nutrisinya. Pengaruh GTM yang berkepanjangan, baru akan terlihat efek sampingnya setelah 6 bulan kemudian. Namun, Bunda jangan tunggu hingga 6 bulan untuk memeriksakan anak ke dokter untuk mengatasi GTM tersebut.


GTM tidak selalu menyebabkan anak terlihat kurus. Sebagian anak-anak tetap terlihat berisi meskipun mogok makan dalam waktu lama. Tapi, tahukah Bunda, anak yang terlihat gemuk belum tentu gizi mikronya tercukupi. Ditemui dalam beberapa kasus, anak gemuk malah kadar sel darah merahnya (hemoglobin) dalam darah rendah. Ini mengindikasikan anak kekurangan zat gizi mikro yaitu zat besi..

Nah, saat anak mengalami GTM berkepanjangan, pahami beberapa hal yang menjadi penyebabnya. Sehingga dapat mencari solusi yang tepat untuk menanganinya. Simak di halaman selanjutnya ya, Bunda!

Penyebab GTM
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
Share yuk, Bun!
BERSAMA DOKTER & AHLI
Bundapedia
Ensiklopedia A-Z istilah kesehatan terkait Bunda dan Si Kecil
Rekomendasi
Ayo sharing bersama HaiBunda Squad dan ikuti Live Chat langsung bersama pakar, Bun! Gabung sekarang di Aplikasi HaiBunda!
ARTIKEL TERBARU
  • Video
detiknetwork

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Pantau terus tumbuh kembang Si Kecil setiap bulannya hanya di Aplikasi HaiBunda!