HaiBunda

PARENTING

Disangka Flu Biasa, Ternyata Anak Ini Alami Gangguan Ginjal Serius

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Selasa, 11 Nov 2025 09:10 WIB
Disangka Flu Biasa, Ternyata Anak Ini Alami Gangguan Ginjal Serius/Foto: Getty Images/Nadzeya Haroshka
Jakarta -

Bunda, anak terkadang sulit untuk mengungkapkan apa yang sedang mereka rasakan. Tak jarang, gejala yang tampaknya biasa saja justru bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang serius.

Seperti yang dialami oleh seorang Bunda yang bernama Becca Whittle pada Maret 2024. Saat sedang makan malam bersama keluarganya, ia menyadari putrinya, Harper, tampak tidak enak badan dan mulai menunjukkan gejala mirip flu.

Awalnya, Becca mengira putrinya hanya kelelahan atau terkena pilek biasa. Kondisinya memburuk dengan cepat, Bunda, sang anak mengalami demam dan mulai mengeluh sakit perut.


Karena merasa khawatir, Becca pun segera membawanya ke unit gawat darurat untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sesampainya di rumah sakit, dokter mendiagnosis Harper menderita infeksi Strep A.

Ia pun diberi obat untuk membantu meredakan infeksi tersebut dan diperbolehkan pulang setelah kondisinya sedikit membaik. Namun keesokan harinya, Becca justru dikejutkan dengan kondisi mata sang anak yang tiba-tiba membengkak parah.

Simak ulasan selengkapnya di sini.

Harper didiagnosis sindrom nefrotik atau kerusakan pada ginjal

Menyadari ada yang tak beres, Becca dan suaminya memutuskan untuk segera bertindak. Di UGD, dokter melakukan serangkaian tes dan menemukan adanya kebocoran protein yang signifikan ke dalam urine sang anak.

Becca dan suaminya kemudian dijadwalkan untuk membawa sang anak menemui dokter spesialis nefrologi. Saat itu, Harper resmi didiagnosis menderita sindrom nefrotik. Apa itu, Bunda?

Menilik dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sindrom ini merupakan sekumpulan gejala yang mengindikasi ginjal tidak bekerja secara optimal. Sindrom ini biasanya terjadi ketika glomerulus rusak dan menyebabkan terlalu banyak protein bocor dari darah ke dalam urine.

Melihat hasil pemeriksaan dari dokter, Becca pun sempat merasa sulit untuk menerima kenyataan yang dialami oleh sang anak.

"Secara emosional, awalnya sangat sulit karena kami terus menginginkan jawaban dari dokter, tetapi mereka tidak bisa memberi kami banyak," ujar Becca Whittle dikutip dari People.

"Ada begitu banyak hari emosional di mana saya merasa kehilangan arah, seperti tidak tahu harus berbuat apa, bagaimana membantunya. Banyak orang bertanya kapan dia akan sembuh, dan mereka seperti, 'Entahlah. Saya tidak bisa memberi tahu Anda secara spesifik," tambah Becca. 

Sang anak telah menjalani dua kali operasi

Sejak diagnosis, Harper telah menjalani dua kali operasi, Bunda, dengan empat kali rawat inap, dan 86 kali janji temu infus. Becca mengatakan kalau setiap sesi infusnya itu bisa berlangsung selama enam hingga delapan jam.

Karena sang anak kini harus mengonsumsi banyak imunosupresan atau obat untuk menekan kerja sistem kekebalan tubuh, dokter menyarankan ia dan saudara-saudaranya untuk belajar di rumah.

Meski tengah dihadapkan oleh situasi yang tak mudah ini, Becca tetap berusaha menjaga keseharian keluarganya, Bunda. 

"Saya bangun, memberinya lima obat, dan memeriksa urinenya di rumah untuk melihat apakah dia masih mengeluarkan banyak protein," jelas Becca.

Harper harus menjalani biopsi ginjal

Salah satu momen paling berat bagi Becca saat sang anak harus menjalani biopsi ginjal. Prosedur ini mengharuskan operasi pemasangan port di dada anaknya.

Momen menegangkan lainnya juga terjadi di akhir tahun lalu saat hasil lab Harper menunjukkan kondisi yang mengkhawatirkan, Bunda.

"Oke, fungsi ginjalnya sudah mendekati 35 persen saat ini, dan ketika sudah serendah itu, kita mulai membahas dialisis, transplantasi ginjal, semua hal besar dan menakutkan itu. Untungnya, dokternya memutuskan untuk mencoba satu pengobatan terakhir. Kami mencobanya, dan syukurlah, berhasil," tutur Becca.

Sejak saat itu, hasil lab sang anak mulai perlahan membaik. Fungsi ginjalnya pun juga meningkat dari sekitar 35 persen menjadi 60 persen. Meskipun tidak kembali sepenuhnya, bisa mencapai 60 persen berarti kebutuhan transplantasi dapat ditunda untuk sementara waktu, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ndf/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

Benarkah Radiasi Hp pada Anak Sebabkan Mata Bengkak?

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

14 Tahun Tak Jelas Statusnya, Istri Aliff Alli Laporkan Sang Aktor karena Menikah Lagi

Mom's Life Amira Salsabila

Lazada 11.11 Diskon Terbesar Tahun Ini, Dapatkan Diskon Gila-gilaan hingga 95% dari Brand Favorit Bunda

Mom's Life Annisa Karnesyia

9 Rekomendasi Parfum untuk Ibu Hamil yang Aman Digunakan

Rekomendasi Produk Dwi Indah Nurcahyani

7 Kesalahan Orang Tua Baru saat Menidurkan Bayi

Parenting Ajeng Pratiwi & Fauzan Julian Kurnia

10 Inspirasi Nama Anak Sulung Perempuan dari Artis Indonesia dan Artinya

Nama Bayi Annisya Asri Diarta

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Potret Wisuda S2 Cecillia Gina Putri Limbad, Lulus Predikat Cum Laude

9 Rekomendasi Parfum untuk Ibu Hamil yang Aman Digunakan

Lazada 11.11 Diskon Terbesar Tahun Ini, Dapatkan Diskon Gila-gilaan hingga 95% dari Brand Favorit Bunda

14 Tahun Tak Jelas Statusnya, Istri Aliff Alli Laporkan Sang Aktor karena Menikah Lagi

10 Inspirasi Nama Anak Sulung Perempuan dari Artis Indonesia dan Artinya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK