Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Usai Ledakan di SMAN 72, Presiden Berencana Batasi Game Online dengan Unsur Kekerasan

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 11 Nov 2025 16:40 WIB

Ilustrasi game online
Ilustrasi game online/ Foto: Getty Images/iStockphoto/CG Tan
Jakarta -

Insiden ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta memicu sorotan publik. Pasalnya, satu orang terduga pelaku yang telah diamankan pihak berwajib adalah pelajar di sekolah tersebut, Bunda. Terduga pelaku membawa tujuh peledak di mana empat di antaranya meledak di dua lokasi.

Pasca insiden tersebut, Presiden Prabowo Subianto buka suara. Prabowo mempertimbangkan untuk membatasi permainan daring (game online) untuk mencegah hal yang sama terulang kembali.

Hal tersebut disampaikan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi usai mendampingi Presiden di kawasan Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu (9/11/25) malam.

"Beliau tadi menyampaikan bahwa kita perlu memikirkan bagaimana cara membatasi dan mencari solusi terhadap pengaruh-pengaruh dari game online," kata Prasetyo, dikutip dari Antara.

Prasetyo mengatakan bahwa Presiden Prabowo menyoroti dampak negatif dari sejumlah permainan daring yang dinilai dapat berpotensi memengaruhi perilaku generasi muda, terutama game dengan unsur kekerasan.

"Tidak menutup kemungkinan ada game online yang di dalamnya terdapat hal-hal yang kurang baik dan bisa memengaruhi generasi kita ke depan," katanya.

Salah satu contoh game yang disoroti adalah permainan bertema pertempuran seperti PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG). Game ini menampilkan berbagai jenis senjata dan adegan kekerasan yang disebut bisa berpotensi memengaruhi psikologis pemainnya.

"Misalnya, contoh PUBG, di situ banyak jenis senjata yang mudah sekali dipelajari. Ini berbahaya karena bisa menumbuhkan kebiasaan melihat kekerasan sebagai hal yang wajar," ujar Prasetyo.

Selain game online, pemerintah juga menyoroti berbagai faktor lain yang dapat memicu tindakan kekerasan di lingkungan sekolah. Contohnya adalah tindakan perundungan (bullying).

Lantas, seperti apa imbauan pemerintah untuk anak-anak sekolah dan tenaga pengajar supaya terhindar dari kekerasan di lingkungan belajar mengajar?

TERUSKAN MEMBACA DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda