Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Psikolog Ungkap Anak yang Telat Diberi HP Cenderung Lebih Bahagia Saat Dewasa

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Kamis, 13 Nov 2025 21:20 WIB

Batasan anak main hp
Ilustrasi Psikolog Ungkap Anak yang Telat Diberi HP Cenderung Lebih Bahagia Saat Dewasa/Foto: Getty Images/iStockphoto/travelism
Jakarta -

Ada banyak perdebatan soal kapan waktu yang tepat memberikan handphone pertama anak. Beberapa orang tua kadang memberikannya sejak usia dini supaya anaknya tak tertinggal, sementara lainnya memilih menunda demi menjaga tumbuh kembang anak.

Menilik dari CNBC Make It, seorang psikolog dari San Diego State University, Jean Twenge mengatakan bahwa anak yang telat diberi handphone justru cenderung tumbuh lebih bahagia saat dewasa, Bunda. Mengapa demikian?

Ia mengatakan bahwa keterlambatan dalam mengenalkan teknologi pada anak bisa membantu tingkatkan kemampuan komunikasi dan hubungan sosialnya dalam kehidupan sehari-hari, Bunda. 

Lebih dalam lagi, psikolog juga menyarankan para orang tua untuk selalu mendampingi anaknya ketika mulai menggunakan perangkat digital. Tak hanya itu saja, psikolog Jean Twenge juga memberitahu Bunda supaya anak-anak tidak menggunakan media sosial hingga berusia 16 tahun.

Ia juga mengatakan bahwa handphone sebaiknya baru dimiliki saat anak sudah berada di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).

Dampak penggunaan HP terlalu dini pada anak

Memberikan HP terlalu dini bisa membuat anak kehilangan banyak momen penting dalam masa tumbuh kembangnya, Bunda. Mereka akan lebih fokus pada layar dibandingkan berinteraksi langsung dengan orang di sekitarnya.

Selain itu, paparan media sosial juga bisa membuat anak mudah membandingkan dirinya dengan orang lain. Penggunaan handphone terlalu dini juga bisa berdampak pada kesehatan mental anak di kemudian hari. Misalnya saja, mereka bisa lebih rentan mengalami kecemasan dan depresi saat remaja.

"Alasannya, karena teknologi-teknologi tersebut berkontribusi pada tingginya angka masalah kesehatan mental pada remaja, seperti kecemasan dan depresi," kata Twenge.

Lebih dari separuh anak usia 11 hingga 12 tahun di Amerika Serikat sudah memiliki handphone sendiri, lho. Untuk itu, Bunda perlu mulai berbicara dengan mereka mengenai cara menggunakan handphone dengan benar.

Dalam hal ini, Bunda bisa mulai dengan membahas hal-hal yang sederhana, salah satunya tentang informasi pribadi yang tidak boleh dibagikan di internet. Tak hanya itu saja, Bunda juga dapat memberitahunya soal pentingnya menjaga privasi.

Saran psikolog agar anak tidak kecanduan HP

Setelah mengajarkan anak untuk lebih bijak dalam penggunaaan handphone, psikolog Jean Twenge juga menyarankan Bunda untuk menetapkan aturan yang jelas sejak awal sebelum mereka mulai menggunakan perangkat digital. Aturan ini penting ya Bunda supaya anak paham batasannya dalam menggunakan handphone. 

Langkah sederhana ini dilakukan supaya anak bisa belajar mengatur waktunya dan memahami bahwa teknologi itu seharusnya digunakan dengan bijak. Dengan begitu, mereka tidak mudah terjebak dalam penggunaan handphone yang berlebihan, Bunda. 

"Ajari mereka bahwa moderasi adalah kuncinya, lalu terapkan kontrol orang tua untuk memastikan Bunda tidak membuang-buang waktu," ujar Twenge.

Itulah penjelasan terkait pandangan psikolog mengenai anak yang telat diberi handphone dapat tumbuh lebih bahagia saat dewasa.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ndf/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda