parenting
9 Ciri BAB Bayi yang Harus Diwaspadai Orang Tua
HaiBunda
Senin, 17 Nov 2025 16:40 WIB
Daftar Isi
Bayi memiliki tekstur dan warna masing-masing feses saat buang air besar (BAB). Nah, seperti apa saja ciri BAB bayi yang harus diwaspadai orang tua?
Dikutip dari Medical News Today, feses bayi dapat berubah warna, tekstur dan konsistensi selama beberapa waktu pertama kehidupannya. Sebagian besar termasuk normal, namun kondisi lain mungkin perlu diperiksakan ke dokter.
Beberapa penyebab perubahan warna feses pada bayi adalah faktor usia, pola menyusu atau makan, dan kondisi kesehatan.
9 Ciri BAB Bayi yang Harus Diwaspadai Orang Tua
Lalu seperti apa saja ciri BAB bayi yang harus diwaspadai orang tua? Dalam kasus tertentu, Bunda sebaiknya juga segera membawa Si Kecil untuk diperiksa ke dokter, ya:
1. Berwarna kehijauan
Sebagian bayi terkadang memiliki kotoran berwarna hijau. Salah satu penyebabnya mungkin karena sedang mengonsumsi suplemen zat besi.
Namun selain itu, feses bayi berwarna hijau mungkin juga disebabkan oleh proses pencernaan lambat (karena bayi sudah makan lebih banyak dari biasanya), serta alergi makanan atau intoleransi.
2. Tampak ada darah
Ciri BAB bayi yang harus diwaspadai berikutnya yakni tampak berwarna merah, karena ada darah di dalamnya.Â
Jika bayi memiliki kondisi demikian maka sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Hal ini karena kemungkinan ada masalah kesehatan tertentu yang sedang dialami.Â
3. Feses berwarna putih
BAB bayi berwarna agak putih sebenarnya jarang terjadi, tetapi ini perlu diwaspadai karena dapat mengindikasikan adanya masalah pada organ hati.
Misalnya pada kasus penyakit kuning, yang umum terjadi pada bayi baru lahir. Selain feses berwarna putih pucat, adanya penyakit hati juga bisa ditandai dengan urine yang berwarna kuning sangat tua atau bahkan kecokelatan.
4. Terlalu encer dan berair
Saat diare, BAB bayi biasanya akan bertekstur encer dan berair, serta berwarna kuning atau cokelat muda.Â
Kondisi ini bisa menjadi pertanda adanya infeksi atau alergi. Sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter, sebab jika dibiarkan terlalu lama tanpa tindakan tepat bisa berisiko dehidrasi.
5. BAB bayi berlendir
Perhatikan jika ada garis-garis berlendir berwarna hijau dengan benang berkilau di feses bayi, ini tandanya ada lendir dan perlu diwaspadai. Kondisi ini bisa menjadi pertanda sedang ada infeksi pada tubuh Si Kecil.Â
6. Tekstur terlalu keras
BAB bayi terlalu keras dan berukuran kecil-kecil seperti kerikil? Mungkin ini karena bayi sedang sembelit, Bunda. Kondisi ini biasanya berkaitan dengan masa adaptasi terhadap konsumsi makanan padat.Â
Selain itu, tekstur feses yang keras juga bisa menjadi tanda kepekaan berlebih terhadap susu atau kedelai.
7. Terlalu kering
Kurang minum bisa menyebabkan BAB bayi jadi tampak kering atau sedikit keras. Bisa juga karena bayi sedang sakit.
Perhatikan gejala lain yang dapat muncul juga seperti muntah, demam, lesu dan penurunan nafsu makan. Sebaiknya segera cek ke dokter jika anak menunjukkan tanda-tanda ini.
8. Disertai gejala dehidrasi
Jika BAB bayi tampak bermasalah dan lain dari biasanya, disertai dengan gejala dehidrasi, maka segera konsultasi ke dokter.
Gejala dehidrasi yang berkaitan dengan gangguan BAB misalnya seperti frekuensi buang air kecil berkurang, mulut tampak kering, tubuh lemas, dan mata cekung.
9. Bayi tampak sakit perut
Jangan sepelekan juga jika bayi tampak mengalami nyeri perut dan terus menangis saat BAB. Bayi mungkin sedang mengalami perut kembung atau kondisi lain, yang perlu segera diperiksa dokter.
Penyebab BAB Bayi Bermasalah
Ilustrasi bayi BAB/Foto: iStock |
Sistem pencernaan bayi sedang berkembang, sehingga dalam prosesnya hal ini mungkin membuat Si Kecil kerap mengalami gangguan pencernaan.Â
Termasuk seperti ada perubahan tekstur, warna, hingga masalah kesehatan lainnya. Berikut beberapa penyebab BAB bayi bermasalah:
1. Infeksi
Salah satu penyebab BAB bayi bermasalah yang paling sering adalah infeksi, baik dari virus, bakteri, atau parasit.
Diare misalnya, banyak disebabkan oleh infeksi virus seperti rotavirus, serta infeksi bakteri. Infeksi ini biasanya membuat tekstur feses menjadi cair, disertai dengan demam dan kadang muntah.
2. Alergi atau intoleransi makanan
Penyebab lainnya adalah alergi terhadap protein susu sapi atau intoleransi laktosa, yang dapat membuat bayi mengalami diare, kembung, dan ada darah/lendir di fesesnya.Â
3. Efek konsumsi obat atau suplemen
Dikutip dari Healthy Children, beberapa jenis obat-obatan tertentu atau suplemen juga bisa memengaruhi BAB bayi.Â
4. Perubahan pola makan
Jika bayi sudah mulai fase makan makanan pendamping ASI atau MPASI, pengenalan jenis makanan baru bisa saja mengubah konsistensi dan frekuensi BAB-nya.Â
Selain itu, bayi yang mengonsumsi susu formula juga mungkin mengalami masalah BAB saat masa penyesuaian.
5. Masalah kesehatan tertentu
Adanya masalah kesehatan tertentu, termasuk seperti gangguan pencernaan, gangguan hati, atau kondisi bawaan, dapat memengaruhi BAB bayi.Â
Untuk memastikan penyebab BAB bermasalah pada bayi, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter ya, Bunda.
Cara Mengatasi Diare pada Bayi
Dikutip dari Healthline, diare pada bayi jika sesekali saja cukup umum terjadi. Pada anak, kondisi ini umumnya muncul karena mereka senang mengeksplorasi makanan dan masih membiasakan diri dengan hal pencernaan ini.Â
Namun, terlalu banyak frekuensi diare dapat menyebabkan tubuh bayi kehilangan terlalu banyak cairan.
Selain buang air besar yang encer yang bisa berlangsung selama 3-8 hari, diare akibat infeksi virus juga bisa menimbulkan gejala lain seperti demam, sakit perut, kehilangan nafsu makan, dehidrasi, dan muntah.
Bagaimana cara mengatasi diare pada bayi? Berikut ulasannya, Bunda:
1. Tingkatkan asupan cairan
Pastikan untuk meningkatkan asupan cairan Si Kecil saat sedang diare. Termasuk dengan cara memberikan ASI (atau susu formula) lebih sering, dengan tujuan untuk mencegah dehidrasi.
2. Pemberian oralit
Oralit terbuat dari campuran garam elektrolit, gula, dan air. Garam elektrolit yang terkandung di dalamnya berfungsi sebagai penyeimbang elektrolit yang ada di dalam tubuh.Â
Maka dari itu, larutan oralit digunakan oleh orang yang terkena diare untuk mengganti cairan tubuh secara cepat. Untuk meminumnya, Bunda dapat mencampurkan bubuk oralit dengan 200 ml air matang.Â
Namun supaya lebih aman, pemberian oralit untuk anak berusia kurang dari 1 tahun sebaiknya tetap dilakukan berdasarkan anjuran dokter saja.Â
3. Suplemen zinc
"Tetap berikan ASI dan makan bila anak berusia 6 bulan ke atas. Lalu, beri anak oralit dan tablet zinc selama 10 hari berturut-turut," kata dr Meta dalam bukunya, Mommycolepdia Panduan Lengkap Merawat Bayi 0-1 Tahun.
Disebutkan oleh dr Meta, zinc berguna untuk membantu proses penyembuhan dengan memperbaiki mukosa usus bayi. Pada bayi di bawah usia 6 bulan, berikan cukup 1/2 tablet, sedangkan pada bayi di atas 6 bulan dapat diberi 1 tablet.
4. Berikan makanan bergizi
Jika anak mengalami diare, penting untuk memberinya makanan yang sehat dan bergizi seimbang. Bagi sebagian anak, makanan tertentu dapat memicu diare dan membuatnya lebih parah.
Berikan makanan berkuah hangat seperti sayur bening atau sup kaldu, Bunda.
5. Jaga kebersihan
Pastikan untuk selalu menjaga kebersihan sekitar Si Kecil untuk mencegah infeksi lebih lanjut saat diare. Misalnya, Bunda bisa rutin mengganti popok bayi dan rutin mencuci tangan dengan sabun sebelum memegang bayi.
Itulah ulasan tentang ciri-ciri BAB bayi yang harus diwaspadai orang tua. Jangan tunda konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Parenting
Cara Tepat Tangani Bayi Diare, Bunda Wajib Tahu
Parenting
5 Penyebab Bayi Sering BAB Sedikit-Sedikit & Cara Mengatasinya
Parenting
Cara Lingkar Kepala Bayi Baru Lahir, Simak Angka Normal untuk Anak Laki-laki & Perempuan
Parenting
10 Obat Diare yang Ampuh untuk Anak dari Bahan Alami Rumahan, Wajib Siap Sedia
Parenting
6 Cara Merawat Gigi Bayi 6-12 Bulan, Bunda Perlu Tahu
7 Foto
Parenting
Potret 7 Anak Artis saat Menikmati MPASI, Ekpresinya Cute dan Gemas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda
Ilustrasi bayi BAB/Foto: iStock
Penyebab Warna Pup atau Feses Anak Hijau dan Cara Mengatasinya, Benarkah Tanda Penyakit Serius?
4 Gangguan Pencernaan Anak Ini Ternyata Tak Boleh Disepelekan, Bisa Ganggu Pertumbuhan
Penyebab BAB Bayi Berwarna Putih, Kapan Tanda Perlu ke Dokter?