
parenting
5 Penyebab Bayi Sering BAB Sedikit-Sedikit & Cara Mengatasinya
HaiBunda
Kamis, 02 Mar 2023 08:05 WIB

Siklus buang air besar alias BAB pada bayi perlu mendapatkan perhatian orang tua, sebab ini bisa menjadi salah satu indikator kesehatan si Kecil. Termasuk jika bayi sering BAB tapi sedikit-sedikit.
Dikutip dari Healthline, kondisi BAB bayi terutama yang baru lahir dapat memberi informasi tentang kondisi tubuhnya. Termasuk apakah bayi sudah mengonsumsi cukup ASI.
Tekstur dan frekuensi BAB juga dapat membantu meyakinkan Bunda bahwa bayi sedang tidak mengalami dehidrasi atau sembelit.
Seberapa sering bayi BAB selama minggu-minggu pertama kehidupannya sangat bergantung pada apakah mereka meminum ASI atau susu formula.Â
Bayi baru lahir yang minum ASI biasanya buang air besar beberapa kali setiap hari, sementara bayi yang minum susu formula kemungkinan frekuensinya lebih sedikit.
Seberapa sering bayi baru lahir biasanya BAB?
Dikutip dari Medical News Today, dalam 24–48 jam pertama setelah lahir, bayi akan mengeluarkan zat yang disebut mekonium. Kotoran kental berwarna hijau tua atau kecokelatan ini mengandung bahan yang telah tertelan oleh bayi saat berada di dalam rahim.
Di hari-hari berikutnya, bayi akan mulai buang air besar dan buang air kecil lebih teratur. Sampai sekitar usia 6 minggu, kebanyakan bayi buang air besar sebanyak 2-5 kali per hari. Bahkan sebagian bayi juga dapat mengalami buang air besar setelah setiap menyusu.
Antara usia 6 minggu hingga 3 bulan, frekuensi buang air besar bayi biasanya mulai berkurang.
Dalam sebuah studi tahun 2012 di jurnal Archives of Disease in Childhood Fetal and Neonatal Edition, pada minggu-minggu pertama kehidupan, bayi yang minum ASI rata-rata BAB 3,65 kali per hari. Pada 3 bulan, frekuensi rata-ratanya adalah 1,88 kali per hari. Bayi yang diberi susu formula lebih jarang buang air besar pada setiap tahap perkembangan.
Penyebab bayi sering BAB sedikit-sedikit
Lantas bagaimana jika bayi sering BAB dengan jumlah yang sedikit-sedikit, apakah ini normal atau bisa menjadi pertanda masalah? Berikut beberapa kemungkinan penyebabnya:
1. Penyesuaian dengan kapasitas lambung bayi
Bayi masih dalam proses pertumbuhan, sehingga beberapa bagian tubuhnya pun masih berukuran kecil. Termasuk seperti kapasitas lambungnya.
Kondisi ini membuat bayi kemungkinan lebih cepat mengeluarkan kotoran dari dalam tubuhnya. Bayi pun terlihat sering BAB sedikit-sedikit.
Selama bayi tidak tampak kesakitan, tidak ada tanda dehidrasi dan kenaikan berat badannya aman terkendali, hal ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan ya, Bunda.
2. Diare
Menurut Food and Drug Administration (FDA), jika bayi mengeluarkan feses yang encer selama lebih dari sehari, maka ada risiko dehidrasi.
Tanda-tanda dehidrasi dapat meliputi:
- Mulut, lidah, dan bibir kering
- Detak jantung yang lebih cepat dari biasanya
- Tidak ada air mata saat bayi menangis
- Popok kering selama 3 jam atau lebih
Jadi apabila bayi sering BAB tapi sedikit-sedikit dan teksturnya encer, bayi kemungkinan mengalami diare. Beberapa faktor pemicu diare pada bayi misalnya infeksi dari makanan yang kurang bersih dan higienis, Bunda.
![]() |
3. Sembelit
American Academy of Pediatrics mencatat bahwa bayi mungkin mengalami sembelit jika mereka buang air besar hanya satu kali atau bahkan lebih sedikit per hari, dengan feses yang keras.
Bayi dengan sembelit juga tampak tidak nyaman, sering menangis atau menunjukkan tanda-tanda mengejan yang lebih kuat dibandingkan biasanya.
Beberapa kondisi yang bisa memicu sembelit pada bayi misalnya masalah pencernaan, ketidakcocokkan pada makanan atau susu, hingga kondisi medis lainnya.
Jika Si Kecil mengalami diare, jangan lupa tingkatkan asupan nutrisinya ya, Bunda. Pijatan lembut di area perut juga bisa membantu membuat Si Kecil merasa lebih nyaman.
4. Refleks gastrokolik
Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), refleks gastrokolik adalah refleks tubuh di mana ketika lambung diisi, maka usus besar akan terangsang sehingga menimbulkan sensasi ingin buang air besar.Â
Refleks gastrokolik ini menjadi salah satu penyebab anak langsung BAB setelah makan, sehingga bayi tampak jadi sering BAB sedikit-sedikit.
5. Sistem pencernaan masih berkembang
Salah satu penyebab bayi sering BAB sedikit-sedikit lainnya yakni karena sistem pencernaannya yang masih dalam proses perkembangan.
Ketika bayi menyusu, perut yang terisi akan merangsang saluran cernanya memberi dorongan untuk BAB. Nantinya seiring bertambah usia, sistem pencernaan bayi akan bekerja dengan lebih baik lagi.
Kapan masalah BAB pada bayi perlu diperiksa dokter?
Segera konsultasi ke dokter jika bayi memiliki tanda dan gejala berikut ini:
- Feses berdarah
- Feses berwarna hitam setelah bayi mengeluarkan mekonium (biasanya setelah hari keempat)
- Lebih banyak frekuensi BAB per hari daripada yang sewajarnya
- Feses dengan banyak lendir atau berair
Selain itu, jika bayi tampak memiliki tanda-tanda dehidrasi, Bunda juga sebaiknya segera memeriksakan Si Kecil ke dokter ya, Bunda.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan untuk anak. Langsung aja yuk, Bun klik di sini.
(fir/fir)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Ketahui Disentri pada Anak: Penyebab, Ciri, dan Cara Mengobatinya

Parenting
Cara Lingkar Kepala Bayi Baru Lahir, Simak Angka Normal untuk Anak Laki-laki & Perempuan

Parenting
10 Obat Diare yang Ampuh untuk Anak dari Bahan Alami Rumahan, Wajib Siap Sedia

Parenting
6 Cara Merawat Gigi Bayi 6-12 Bulan, Bunda Perlu Tahu

Parenting
Cara Tepat Tangani Bayi Diare, Bunda Wajib Tahu


7 Foto
Parenting
Potret 7 Anak Artis saat Menikmati MPASI, Ekpresinya Cute dan Gemas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda